– Kepercayaan penuh –
Inilah sikap penyerahan diri secara total tanpa ada rasa khawatir, takut dan curiga. Sikap seperti ini biasanya dimiliki oleh ‘anak kecil’ yang percaya penuh pada orang tuanya.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus mengajak kita untuk mempercayakan diri kita sepenuhnya pada penyelenggaraan Allah dalam hidup ini, seperti ‘anak kecil’ terhadap orang tuanya.
Adapun tiga sikap dasar orang yang mempercayakan diri sepenuhnya pada penyelenggaraan Allah, antara lain:
1. Ketergantungan
Seorang anak mempercayakan diri secara mutlak kepada ibunya untuk memberinya makanan yang terbaik.Sikap KETERGANTUNGAN seperti ‘anak kecil’ terhadap orangtuanya inilah yang dikehendaki Allah.
Di sinilah Allah ingin membangun kembali kualitas kepercayaan kita seperti anak kecil ini, sehingga kita mampu untuk mempercayai dan mengasihi Allah dengan sepenuhnya dan lebih dalam lagi.
2. Keterbukaan
Seorang anak mempunyai kerinduan dan kemampuan yang besar untuk belajar. Ia mempunyai pikiran dan sikap terbuka yang mudah dibentuk. Sikap KETERBUKAAN seperti ‘anak kecil’ inilah yang dikehendaki Allah. “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.”
Di sinilah Allah ingin menanamkan benih kasih di dalam hati kita yang ‘terbuka’, sehingga kita semakin mampu memahami kehendakNya.
Kita harus jujur dan terbuka dengan diri kita sendiri, janganlah menghalangi diri kita sendiri untuk menerima kasih Allah melalui sikap, tingkah laku dan tutur kata yang justru semakin menjauhkan diri kita pada kehendakNya.
3. Ketertarikan
Seorang anak menampilkan diri apa adanya, tidak berusaha untuk memakai topeng. Ia juga menyukai dan tertarik pada seseorang apa adanya. Ia tidak mengkotak-kotakkan orang menurut tingkat sosialnya, dan ia tidak peduli dengan kedudukan yang dimiliki orang lain. Ia tidak berprasangka, ia tertarik untuk menerima orang lain apa adanya, tanpa bermaksud mengambil keuntungan dari orang tersebut.
Sikap KETERTARIKAN seperti ‘anak kecil’ inilah yang berkenan bagi Allah.
Di sinilah kita diajak menyadari bahwa semakin kita dewasa, semakin kita tertarik untuk suka berpura-pura. Kita berpura-pura diri kita seolah-olah kuat, sukses, mampu mengatasi segala-galanya, dan seolah-olah kita tidak memiliki kekurangan apapun.
Namun hal itu tidak benar, kita sedang memakai topeng dan sedang bersandiwara!
Kita tidak tertarik menjadi seperti ‘anak kecil’, karena kita adalah orang yang suka berpura-pura.
Saudaraku, mari kita percayakan diri seutuhnya kepada Allah dengan segenap hati, dan janganlah bersandar kepada pengertian dan kekuatan diri kita sendiri. Mengakui Allah dalam segala sikap hidup kita, maka Allah akan meluruskan jalan hidup kita mengarah pada Kerajaan Surga.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga. Amin.