– Berbelaskasih –
Mengacu pada inti bacaan Injil hari ini, Kristus menegaskan bahwa ‘belas kasih’ lebih utama dari sekadar ritualisme belaka. Dan kita diajak untuk hidup dan mengalami belas kasih Allah, serta mau bertumbuh sebagai anak-anak Allah yang berbelas kasih terhadap sesama.
Adapun tiga sikap dasar yang menumbuh-kembangkan semangat belas kasih terhadap sesama, antara lain:
1. Kepekaan
KEPEKAAN terhadap sesama yang ‘lapar’ karena kurang diperhatikan, disapa, dibela dan dipahami sebagai pribadi.
Kita cenderung hanya berbicara tentang kelemahan manusiawi sesama, tetapi sulit sekali untuk berbicara dengan sesama yang memiliki kelemahan manusiawi.
Di sinilah Yesus mengajarkan pentingnya kita memiliki kepekaan hati yang berbelas kasih terhadap kelemahan manusiawi sesama. Selanjutnya Yesus mengatakan bahwa Allah menghendaki belas kasihan dan bukan persembahan.
2. Ketulusan
KETULUSAN HATI dalam niat dan tindakan, sehingga kita tidak mudah menghakimi sesama. Sikap legalistis masih ada di mana-mana, banyak orang selalu bersifat Farisi yang ‘legalistis’ dan melupakan hal terpenting yakni ‘belas kasih’ dan ‘keadilan’. Bekerja pada hari Sabat bagi Yesus itu bukanlah hal yang absolut.
Di sinilah Yesus mengajak kita untuk selalu memurnikan niat dan tindakan, agar kita terhindar dari keinginan membenarkan diri dan menyalahkan orang lain.
Lebih berguna kita hidup dan berbelas kasih terhadap sesama, daripada hanya memperhatikan ‘kesalahan’ sesama.
3. Kerelaan
KERELAAN memberikan ‘waktu’ dan ‘hati’ terutama kepada sesama yang membutuhkan bantuan.
Di sinilah kita diajak untuk melihat situasi yang nyata dan perlu membagi waktu secara bijaksana untuk beribadah kepada Allah dan melayani sesama.
Saudaraku, hukum yang benar itu senantiasa mencari kebaikan manusia bukan untuk membebaninya. Mari kita meninggalkan gaya hidup Farisi yang cenderung legalistis, dan mari kita berusaha untuk semakin serupa dengan Kristus sendiri.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga. Amin.