Rekoleksi KOMSOS KAJ “Obsesi Persatuan”

 

Seksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Keluarga Kudus Rawamangun mendapat kesempatan untuk menghadiri rekoleksi yang diadakan oleh seksi Komsos Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Rekoleksi yang dihadiri oleh seksi-seksi Komsos yang bernaung di KAJ sebanyak 36 paroki ini berlangsung pada hari Jumat – Sabtu, 1-2 Desember 2017, bertempat di Wisma Samadi Klender (Pusat Pastoral KAJ). Rekoleksi  ini  bertujuan untuk memperat  persaudaraan, dan menyegarkan kembali semangat  berpastoral  Komsos Paroki se-KAJ.

Pada pukul 16.30 acara diawali dengan doa dan perkenalan dari masing-masing Dekenat. Setelah perkenalan, acara inti dibuka oleh romo Harry Sulistyo Pr, selaku ketua Komsos KAJ. Dalam sambutannya, beliau berpesan bahwa kalau kita sudah memilih mengatakan “ya” untuk melayani, kita harus profesional melayani dengan tulus dan total.

Dalam rekoleksi ini, kita diajak untuk melihat situasi Indonesia seperti apa dan bagaimana seharusnya kita yang bergerak di bidang komunikasi bisa berperan dalam situasi Indonesia saat ini.

Dalam ArDas KAJ 2016-2020 berbicara tentang Amalkan Pancasila, artinya kita semua gereja Katolik diajak untuk berkontribusi di dalam situasi nasional kita. Jangan cuma sibuk sendiri menjadi warga yang exclusive dan hanya mengurus Paroki sendiri, tetapi tidak berpikir situasi negara kita seperti apa.

Tema yang diusung dalam rekoleksi kali ini adalah “Obsesi Persatuan”. Mungkin kata obsesi itu ada konotasi negatif. Tetapi itulah kerinduan yang paling mendalam yang dengan segala cara ayo kita mau lakukan sesuatu, yakni membangun persatuan bukan hanya di paroki masing-masing tetapi juga untuk Indonesia.

Dalam sesi  pertama “Komsos Zaman Now“ bersama mas Jojo Raharjo (Tenaga Ahli Komunikasi Politik & Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden), kita diajak untuk membuka wawasan lebih jauh betapa pentingnya orang-orang yang bergerak di bidang komunikasi dalam situasi sekarang.

Berkat internet, pertukaran informasi berlangsung sangat cepat, tanpa mengenal lagi jeda ruang & waktu. Namun demikian, kemajuan tersebut melahirkan fenomena “post-truth”, suatu keadaan ketika fakta objektif tidak berlaku mempengaruhi pendapat publik dibandingkan dengan kepercayaan emosional dan personal. Post truth memungkinkan seseorang untuk merasa benar tanpa menganggap dirinya tidak jujur. Oleh karena itu, kita harus punya prinsip “SING WARAS OJO NGALAH”. Dalam melawan penyebaran kebencian dan HOAX, tidak berlaku lagi ungkapan “SING WARAS NGALAH”. Kita harus bersama menanggulangi HOAX demi menjaga kebhinnekaan dan tentu saja berperilaku sehat di dunia maya.

5 langkah cerdas berperilaku sehat di dunia maya (sumber: @banter.ri)

Setelah acara santap malam, sesi berikutnya dimulai pukul 20.00 dengan bahasan “Di  mana Kita Ketika Gereja Makin Adil  Makin Beradab”. Dalam sesi ini disampaikan monitoring dan evaluasi program karya pelayanan Komsos KAJ.

Salah satu program karya Komsos KAJ adalah memproduksi tayangan bertema tentang keluarga yang dikaitkan dengan tema ”Makin Adil, Makin Beradab” dan ditayangkan di MNC, Indosiar dan HIDUP TV. Pada bulan Januari s/d April 2017 total produksi Indosiar – 7 episode, MNC – 4 episode, HIDUP TV – 20 episode dan pada bulan Mei s/d Oktober 2017 telah memproduksi kembali dan ditayangkan di Indosiar – 5 episode, MNC – 6 episode, HIDUP TV – 40 episode, dan FTV – 16 episode. Selain itu juga mengajak seksi Komsos paroki untuk ambil bagian dalam memproduksi berita yang bertema keluarga dan menyebar-luaskan di media/medsos paroki, serta mewajibkan ”Surat Keluarga” dimuat di pelbagai media Paroki.

Beberapa program karya lainnya yang terlaksana antara lain:

  • menerbitkan Leaflet Doa Rosario Merah Putih dan telah dibagikan ke paroki-paroki di wilayah KAJ.
  • Seminar Peduli Down Syndrome (Forum Komsos Dekenat Utara).
  • Hari Anak Nasional oleh Komsos Dekenat Tangerang.
  • Anugerah INMI Award 2017.
  • Pelatihan Audio Visual oleh Seksi Komsos Dekenat Timur dan Pusat.

Sesi malam ini ditutup dengan diskusi kelompok. Seluruh peserta dibagi menjadi 7 kelompok, untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh romo Harry, yaiitu : Apa yang sudah kita lakukan sebagai pengurus Komsos untuk menjadikan gereja kita makin adil dan beradab?

Di hari  kedua, acara dimulai pukul 06.30 dengan misa pagi yang dipimpin oleh romo Harry. Setelah misa dilanjutkan dengan sarapan pagi. Pukul 08.00 dimulai sesi ketiga “Komsos Menuju Tahun Persatuan”, diawali dengan evaluasi hasil diskusi malam sebelumnya. Kemudian pemaparan dari romo Harry tentang implementasi  ArDas KAJ yang mengikuti urutan sila-sila dalam Pancasila. Dan tahun 2018  masuk ke sila ke-3 yaitu Persatuan Indonesia dengan tema ”Amalkan Pancasila: Kita Bhinneka, Kita Indonesia”. Disampaikan pula agenda program karya Komsos selama tahun 2018 yang mengikuti tema tersebut.

Pukul 11.00 dilanjutkan sesi  terakhir  berupa “Rencana Program 2018”. Seluruh peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai Dekenat untuk membahas program karya masing-masing Dekenat selama tahun 2018.

Acara rekoleksi ini ditutup pukul 12.30 dengan foto bersama dan makan siang. Semoga dengan semangat persatuan dan kesatuan, semua  rencana program Komsos 2018 dapat  terwujud.

Kita hidup dalam kebhinnekaan di dalam banyak hal. Manusia tidak ada yang sama, yang sama dalam diri manusia adalah sama-sama ciptaan Allah. Tugas kita adalah mensyukuri, merawat dan mengembangkan perbedaan-perbedaan itu. Karena berbeda itu sejatinya indah. (Sie.Komsos)

 

Silahkan klik gambar untuk memperbesar

 

(Visited 199 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *