– Kesabaran Allah –
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus mengajarkan ‘semangat kesabaran’ dan ‘rasa optimisme’ bagi manusia, bahwa segala kebaikan orang-orang benar akan mengubah kejahatan menjadi kebaikan.
Adapun ‘semangat kesabaran’ dan ‘rasa optimisme’ ini diajarkan melalui perumpamaan ‘lalang di antara gandum’:
1. Tumbuh bersama
Benih gandum (=kebaikan) adalah mereka semua yang layak di hadirat Allah dan disebut anak-anak Kerajaan ditabur di ladang (=masih tinggal di dunia).
Si Penaburnya sendiri adalah Kristus =sang Anak Manusia yang menghadirkan Kerajaan Sorga.
Lalang (=kejahatan) adalah mereka semua yang berdosa ditabur di ladang yang sama oleh iblis.
Gandum (=kebaikan) dan lalang (=kejahatan) hidup berdampingan dan TUMBUH BERSAMA di ladang yang sama (=dunia). Gandum dan lalang yang baru tumbuh nampak sangat serupa, sehingga sulit dibedakan semuanya memerlukan proses.
Di sinilah kita diajak untuk belajar semangat kesabaran Kristus ketika berhadapan dengan kejahatan manusia: “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba”.
2. Tumbuh kesadaran
Semangat kesabaran untuk tumbuh bersama jauh lebih baik daripada selalu berkeinginan untuk ‘mencabuti’ lalang. Karena semangat kesabaran ini akan MENUMBUHKAN KESADARAN adanya keanekaragaman, kekurangan dan kelebihan sesama, belajar menerima, toleran, dan lebih mudah mengampuni.
Di sinilah kita diajak untuk belajar ‘rasa optimisme’ dan selalu berpikir ‘positif’ terhadap sesama. Buang pandangan dan pikiran terhadap orang lain sebagai ‘lalang’ serta terus bernafsu ingin mencabutnya. Kalau keinginan ‘mencabut’ lalang itu terus dibiarkan, jangan-jangan justru kita-lah lalang itu.
Saudaraku, sungguh-kah hidup kita ini termasuk ‘benih gandum’?
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga. Amin