– Damai di bumi! –
Inilah suatu keyakinan iman akan kuasa penyelenggaraan ilahi. Karena yang kecil itu bisa menjadi besar dan yang biasa itu bisa menjadi luar biasa karena adanya penyelenggaraan ilahi.
Berdasarkan iman akan penyelenggaraan ilahi, ternyata perumpamaan tentang ‘sesawi’ ini mengajak kita memiliki tiga dasar kekuatan iman agar ‘damai di bumi’ sungguh terwujud.
Adapun tiga dasar kekuatan iman tersebut, antara lain:
1. Cinta
Iman yang berakar dalam CINTA, artinya Allah setia mengasihi kita mulai dari hal-hal yang terkecil. Ia menjadi:
¤ pupuk yang menyuburkan
¤ air yang menyegarkan
¤ matahari yang menghangatkan.
Di sinilah kita semakin diyakinkan bahwa ‘akar’ dan kekuatan dasar iman itu karena Allah telah lebih dahulu mencintai kita.
2. Sukacita
Iman bertumbuh dalam SUKACITA. Ukuran biji sesawi memang sangat kecil, dengan diameter sekitar 0.5 cm. Namun biji ini memiliki potensi untuk tumbuh menjadi pohon terbesar.
Demikian juga halnya dengan Kerajaan Allah, meskipun pada mulanya kecil namun akhirnya akan tumbuh menjadi besar.
Di sinilah kita semakin diyakinkan bahwa meski iman kita kecil dan sederhana, seharusnya cukup membuat hidup kita penuh sukacita.
3. Karya nyata
Iman berbuah dalam KARYA NYATA. Seperti biji sesawi yang dapat bertumbuh memiliki cabang yang lebat hingga burung-burung di udara dapat bersarang nyaman padanya.
Di sinilah kita juga diajak menjadi ‘rumah’ yang meneduhkan, karena Kerajaan Allah itu bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus. Maka perjuangan merajakan Allah harus ditandai dengan pelbagai kebaikan yang nyata dan kontekstual.
Saudaraku, biji sesawi yang awalnya kecil, tetapi sesudah bertumbuh akan menjadi pohon teramat besar; demikian juga halnya dengan pewartaan Kerajaan Allah seperti yang diajarkan Kristus kepada para muridNya dan orang banyak.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga yang terus berupaya mewartakan Kerajaan Allah sehingga terwujudlah ‘damai di bumi’. Amin.