– Kasih mengalahkan segala –
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus mengingatkan para muridNya untuk menjadi rasul cinta kasih, artinya menjunjung tinggi cinta kasih kepada Allah di atas segalanya.
Adapun dua sikap dasar agar kita juga bisa menjadi rasul cinta kasih, antara lain:
1. Kebebasan
KEBEBASAN membalas kasihNya sebagai pilihan dasar hidup kita sebagai orang beriman. Inilah sebuah semangat iman yang dewasa, tidak lekat-terikat pada harta benda dan pelbagai hal duniawi, tidak larut-hanyut pada kesibukan dunia, tapi semua hal dianggap sebagai sarana untuk memuji dan memuliakan Allah.
Di sinilah kita diajak untuk menghidupi dan memaknai kasihNya secara imani dalam hidup sehari-hari. Pilihlah kasihNya dan maknailah kasihNya dengan sikap komitmen yang penuh konsistensi dalam perjuangan hidup sebagai muridNya.
2. Kelembutan
KELEMBUTAN kasih yang dilakukan dengan setulus hati akan menaklukkan segala kejahatan. Yang kita ‘taklukkan’ bukan orangnya, tapi rasa marah dan benci yang ada pada diri kita dan orang lain yang menyakiti kita.
Di sinilah kita diajak untuk tetap berlapang dada, sekalipun ada perlakuan sesama yang tidak menyenangkan dan bahkan menyakiti perasaan kita. Inilah sikap hidup yang lebih berkualitas sebagai orang beriman yang selalu berani mewartakan “kebaikan”, dan bukan “kejahatan”, sehingga kehadiran kita menjadi ‘berkat’ dan ‘batu penjuru’ bagi banyak orang dan bukan menjadi ‘batu sandungan’ karena suka berseteru.
Saudaraku, Yesus mengajak kita tetap bersemangat menjadi rasul cinta kasih yang sifatnya universal dan berasal dari Allah.
Sebagai manusia kita menjawab cinta kasih Allah dan menjadi tanda, serta pembawa cinta kasih yang sama kepada sesama kita.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga. Amin.