Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam
Inilah suara panggilan Kristus yang mengajak kita untuk berani terus berjuang melangkah:
# dari kedangkalan menuju kedalaman
# dari tengah hidup yang banal menuju hidup yang integral, utuh penuh dan menyeluruh,
# dari iman yang hanya di permukaan menuju iman yang lebih dalam sehingga kita lebih mempunyai kekayaan wawasan, pengetahuan, sukacita dan damai sejahtera yang lebih dalam. Sebab kita semua dipanggil untuk menjadi anak-anak Allah yang lebih baik, lebih suci, lebih murah hati dan lebih mencintai Allah.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, kehadiran dan penyertaan Kristus memberikan semangat baru untuk kembali ‘menebarkan jala’ kebaikan kepada dunia yang luas dan tanpa batas, yang dapat kita maknai, antara lain:
1. Tobat
Semangat TOBAT menuju perubahan, inilah “perubahan” yang terjadi:
√ dari “Simon” menjadi Petrus
√ dari “nelayan” menjadi pelayan
√ dari “pemimpi” menjadi pemimpin
√ dari “pecundang” menjadi pahlawan
√ dari “penjala ikan” menjadi penjala manusia, sehingga semakin banyak jiwa diselamatkan dan nama Allah dimuliakan.
Di sinilah Yesus mengajak kita untuk berani mengalami ‘transformasi hidup’, meninggalkan ‘segala’ untuk mendapatkan ‘segala’ dalam mengikuti Yesus.
2. Taat
Semangat TAAT mendengarkan kehendakNya dan melaksanakan perintahNya.
Di sinilah kita diajak untuk terus belajar TAAT dan hanya mengandalkan kasih karunia Allah, serta menyadari bahwa Yesus tidak pernah mempertanyakan kemampuan dan ketidak-mampuan kita, Allah hanya minta kesediaan kita untuk taat. Ketaatan kita kepada Allah akan memampukan kita menunaikan tugas yang dipercayakan Allah kepada kita dan akhirnya akan menjadi berkat bagi kehidupan kita serta sesama.
3. Rendah hati
Semangat RENDAH HATI, merasa ‘tak pantas’ dan ‘tak layak’ dihadapan Allah,karena kuasaNya.
Di sinilah kita diajak untuk menyadari dengan penuh kerendahan hati, bahwa karya-karya ‘besar’ yang kita lakukan bukan karena kita hebat, tapi hanya karena kemurahan dan kehebatan rahmat Allah sendiri.
Saudaraku, semoga Allah memberi kita karunia hikmat kebijaksanaan, agar kita tidak membatasi diri pada rencana dan kehendak diri sendiri, tapi lebih terbuka pada rencana dan kehendak Allah. Dengan demikian, Allah dapat lebih leluasa berkarya melalui diri kita, sehingga kita dapat turut ambil bagian untuk mendatangkan ‘buah-buah keselamatan’ bagi lebih banyak orang.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga yang senantiasa berjuang untuk memiliki sikap tobat, taat dan rendah hati, sehingga pada akhirnya membuahkan keselamatan. Amin.