– Beriman dan berharap –
Menjalani hidup sebagai orang beriman dan berharap bukanlah pekerjaan ringan, butuh ketekunan dan iman yang harus berakar kuat di dalam Allah. Jika tidak, kita akan mudah mengalami kekecewaan dan kepahitan saat menghadapi tantangan dan ujian iman.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, kita perlu belajar keutamaan iman dari perempuan Kanaan ~ orang asing yang tidak termasuk umat Yahudi ~ yang harus melalui ‘ujian iman’ yang akhirnya berhasil ‘mengetuk’ pintu hati Yesus dan beroleh belas kasihanNya sehingga anak perempuannya yang kerasukan setan dapat diselamatkan.
Ada tiga bagian ‘ujian iman’ yang harus dilalui oleh perempuan Kanaan; yang sering kali juga kita alami, yakni ketika ia mengalami Allah seolah-olah:
1. Mendiamkan
Untuk dapat menjangkau Yesus, perempuan Kanaan ini harus terus berusaha mendekat dan berseru-seru kepada Yesus: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”
Besar harapannya, Yesus akan menolongnya, namun apa yang diperolehnya, Yesus tidak menjawab sama sekali dan terkesan MENDIAMKAN, respon yang sangat menyakitkan. Tapi dia tidak mundur meski ia sempat diusir oleh para muridNya.
Di sinilah kita belajar ‘ketekunan’ sambil memperbaiki kualitas iman kita dengan terus berusaha dan berharap.
2. Menolak
Ketika Yesus memberi respon namun bukan suatu pernyataan yang diharapkan, karena kalimat yang diucapkan Yesus justru bernada PENOLAKAN. Dengan kesabaran hatinya, ia yakin bahwa Kristus pasti tergerak hatiNya dan akan membuat semua indah pada waktunya.
Di sinilah kita belajar untuk tetap bersabar dan berbesar hati.
3. Menyakiti
Ketika semakin mendekati Yesus, ia menyembah, namun jawaban Yesus sangat MENYAKITKAN HATINYA: “Tidak patut memberikan makanan anak-anak kepada anjing”_.
Akan tetapi perempuan ini tetap bertahan dan tidak menyerah, dia membenarkan apa yang dikatakan Yesus, bahkan ia semakin merendahkan dirinya di hadapan Yesus, sehingga Yesus pun akhirnya memberikan pujian kepadanya: “Hai Ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Di sinilah kita belajar ketabahan, kesetiaan, kepasrahan dan kerendahan hati. Ujian kerendahan hati adalah ujian yang paling berat, tetapi jika kita berhasil melaluinya, kita akan memperoleh hasil yang luar biasa, seperti perempuan Kanaan itu.
Saudaraku, mungkin kita juga pernah mengalami ‘didiamkan, ditolak dan direndahkan’, tapi jangan pernah putus asa tetaplah setia dan berharap kepada Allah, karena Allah tidak akan membiarkan kita tertekan masalah terus menerus.
Pengalaman ‘didiamkan’ (kesunyian) merupakan sinyal bahwa Allah sedang membawa kita kepada pengenalan yang lebih dalam dan mengagumkan akan Dia. Sebab Allah akan memberikan apa yang kita minta jika kita setia kepada-Nya.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga. Amin.