Tegas dalam prinsip lembut dalam cara

 

– Tegas dalam prinsip lembut dalam cara –

Inilah salah satu pepatah latin yang mengajak kita menjadi orang beriman yang seimbang dan bersikap bijaksana karena memiliki ‘kualitas hati’.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus mengingatkan dan meneguhkan kita untuk memiliki ‘kualitas hati’ agar kita berani memperjuangkan sebuah kebenaran, kejujuran dan ke-konsisten-an. Karena semua itu akan menumbuhkan kebahagiaan dan penghargaan kita terhadap diri sendiri.
Adapun tiga sikap dasar yang menandai seseorang memiliki ‘kualitas hati’, antara lain:

1. Berkata benar
Yesus bersabda: “Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya; jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak.”

Di sinilah kita harus MENGATAKAN KEBENARAN dalam kata-kata dan menjauhkan diri dari lidah bercabang, kepura-puraan, penipuan, dan kemunafikan, meski itu tidaklah mudah.

2. Bersikap jujur
Yesus menghendaki kita menjadi orang yang berani berterus-terang, jujur apa adanya dan berani memikul tanggung jawab atau pun risiko yang ada.

Di sinilah kita diajak menyadari bahwa untuk BERSIKAP JUJUR dibutuhkan perjuangan hidup yang sepenuh hati dan tidak setengah hati.

3. Bertindak bijaksana
Yesus menekankan integritas di tengah aktualitas, artinya kita diminta untuk bertindak bijaksana, dewasa dan berani mengakui apa adanya dari pikiran dan perilaku yang kita perbuat.

Di sinilah kita belajar untuk tidak dikuasai oleh kebohongan, kepalsuan dan segala ketidak-jujuran. Dengan bertindak bijaksana, hidup kita akan lebih bernilai daripada hidup yang dihiasi dengan kepalsuan atau kepura-puraan.

Saudaraku, jaman sekarang ini kejujuran tergerus oleh keserakahan dan kenikmatan duniawi, sehingga seringkali kejujuran dikalahkan oleh konspirasi jahat dari orang-orang yang tidak jujur dimana yang benar menjadi salah, sebaliknya yang salah menjadi benar.
Padahal Kristus mengajarkan: “Jika ya katakan ya dan jika tidak, katakan tidak.”
Tetapi sekarang ini justru makin canggih orang merekayasa suatu ketidak-benaran agar menghasilkan keuntungan bagi dirinya.
Marilah kita mawas diri terhadap gejala wabah ketidak-jujuran yang semakin menggurita, sebab kita yang mengaku percaya kepada Kristus telah menjadi manusia baru oleh darahNya yang berkorban untuk menghapus dosa-dosa kita.

Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga. Amin.

(Visited 610 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *