Setelah menyelesaikan perjalanan apostolik selama 12 hari ke Asia Tenggara dan Oseania, Paus Fransiskus kembali ke Vatikan dengan selamat pada 13 September 2024. Perjalanan yang mencakup Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura ini menyoroti dialog lintas agama, isu perubahan iklim, dan penguatan kehadiran Gereja Katolik di wilayah tersebut. Saat tiba di Roma, Paus Fransiskus berdoa di Basilika St. Maria Maggiore sebagai tanda syukur atas perlindungan Bunda Maria selama perjalanan panjang ini.
Di Indonesia, Paus disambut dengan antusias oleh ribuan umat Katolik dan pemerintah. Misa akbar diadakan di Jakarta, menekankan pentingnya perdamaian dan keadilan sosial. Setelah itu, Paus melanjutkan perjalanannya ke Papua Nugini, di mana dia berbicara tentang pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab moral. Di Timor Leste, Paus disambut dengan prosesi adat, menunjukkan kekayaan budaya Katolik yang berakar di negara tersebut.
Puncak dari perjalanan ini adalah misa di Singapura yang dihadiri oleh 50.000 umat Katolik di Stadion Nasional. Paus Fransiskus mengakhiri kunjungannya dengan pesan kuat tentang pentingnya persatuan dan solidaritas di tengah perbedaan budaya dan agama. Setelah itu, Paus kembali ke Roma dengan penerbangan komersial Singapore Airlines, menunjukkan kerendahan hatinya yang konsisten.
Setibanya di Roma, Paus Fransiskus mengunjungi Basilika St. Maria Maggiore untuk berdoa dan mengucapkan terima kasih atas keselamatan selama perjalanan. Dalam doanya, Paus mendedikasikan rasa syukur kepada ikon Maria Salus Populi Romani yang terhormat di Gereja tersebut. Paus kemudian kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, menandai akhir dari salah satu perjalanan terpanjang dalam masa kepausannya.
Perjalanan ini dianggap sukses besar, mengukuhkan kembali posisi Gereja Katolik di kawasan Asia-Pasifik dan membawa pesan harapan serta persatuan kepada seluruh dunia. Kehadiran Paus di berbagai negara ini tidak hanya membawa inspirasi bagi umat Katolik, tetapi juga memperkuat hubungan diplomatik Vatikan dengan negara-negara tersebut. (By Sie Komsos)