Komunitas Laudato Si’ Bersihkan GBK Usai Misa Bersama Paus Fransiskus
Pada Misa Akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, komunitas Laudato Si’ mengambil peran penting dalam menjaga kebersihan. Dengan semangat cinta lingkungan, para relawan dari berbagai latar belakang, termasuk umat paroki dan sekolah Katolik, secara aktif mengumpulkan sampah yang ditinggalkan oleh puluhan ribu umat. Aksi ini merupakan bagian dari gerakan global yang terinspirasi oleh ensiklik Paus, Laudato Si’, yang menekankan pentingnya menjaga bumi sebagai rumah bersama kita.
Tidak hanya fokus pada kebersihan, tetapi kegiatan ini juga bertujuan untuk menyebarkan pesan kepedulian lingkungan di tengah perayaan rohani besar. Para relawan menggunakan peralatan kebersihan lengkap, mengumpulkan sampah dari tribun penonton dan area lain di GBK, memastikan bahwa acara yang dihadiri oleh sekitar 86.000 orang berjalan dengan tertib dan ramah lingkungan. Total lebih dari 19 ton sampah berhasil dikelola, menunjukkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan komunitas setempat
Komunitas Laudato Si adalah gerakan global yang terinspirasi oleh ensiklik Paus Fransiskus, Laudato Si’, yang menekankan pentingnya menjaga bumi sebagai rumah bersama kita. Ensiklik ini diterbitkan pada 2015, dan sejak itu telah mengilhami jutaan orang di seluruh dunia untuk bertindak lebih baik dalam melindungi lingkungan serta menegakkan keadilan sosial.
Komunitas ini berkembang pesat di berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan banyak anggota berasal dari kalangan rohaniwan, umat gereja, dan masyarakat umum yang peduli terhadap isu-isu lingkungan. Di Indonesia, gerakan ini telah menjadi platform penting bagi berbagai aksi nyata yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan, salah satunya adalah partisipasi mereka dalam acara-acara besar yang dihadiri oleh Paus Fransiskus, seperti Misa Akbar di Gelora Bung Karno (GBK).
Fokus Utama Komunitas Laudato Si
Laudato Si menekankan enam aspek penting dalam pengelolaan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan:
- Cinta Kasih terhadap Penciptaan: Gerakan ini mengajak setiap orang untuk merawat bumi sebagai bentuk penghormatan terhadap Sang Pencipta.
- Keberlanjutan: Anggota komunitas ini berusaha memastikan bahwa segala aktivitas yang mereka lakukan mendukung keberlanjutan ekosistem.
- Keberpihakan pada yang Lemah: Komunitas Laudato Si juga mengadvokasi keadilan sosial, terutama bagi masyarakat yang paling rentan terhadap perubahan iklim.
- Pengurangan Sampah dan Polusi: Salah satu tindakan nyata komunitas ini adalah mengurangi sampah dan polusi dengan cara-cara praktis seperti daur ulang dan pengurangan penggunaan plastik.
- Penggunaan Energi Terbarukan: Mereka mendorong penggunaan energi bersih sebagai alternatif dari bahan bakar fosil.
- Perubahan Gaya Hidup: Komunitas ini mengajak setiap orang untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sederhana dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Kegiatan Komunitas Laudato Si di Indonesia
Di Indonesia, gerakan Laudato Si semakin berkembang dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan. Salah satu kegiatan yang mendapat perhatian besar adalah aksi pengumpulan sampah selama Misa Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno pada 5 September 2024. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 300 relawan dari berbagai komunitas, termasuk sekolah-sekolah Katolik dan organisasi keagamaan lainnya. Para relawan ini dengan semangat membersihkan sisa-sisa sampah yang ditinggalkan oleh para peserta misa, memastikan bahwa acara tersebut tidak hanya suci secara spiritual tetapi juga ramah lingkungan.
Selain itu, Komunitas Laudato Si di Indonesia juga aktif mengadakan webinar dan diskusi terkait isu-isu lingkungan. Sebagai bagian dari perayaan Musim Penciptaan, mereka menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi untuk menanamkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga bumi kepada umat dan masyarakat luas. Salah satu webinar terbaru mereka mengangkat topik tentang peran pendidikan dalam memperkuat hubungan antara manusia dan alam, yang diadakan pada Agustus 2024.
Pengaruh Global Komunitas Laudato Si
Selain di Indonesia, gerakan Laudato Si juga telah menyebar ke lebih dari 160 negara. Banyak komunitas lokal yang terbentuk dengan misi yang sama, yaitu menjaga keberlanjutan lingkungan dan memperjuangkan keadilan bagi mereka yang terdampak oleh perubahan iklim. Salah satu inisiatif terbesar dari gerakan ini adalah pengurangan emisi karbon dan upaya untuk membuat setiap kegiatan gereja lebih ramah lingkungan.
Paus Fransiskus, melalui ensiklik Laudato Si’, tidak hanya berbicara tentang lingkungan sebagai masalah ekologi, tetapi juga sebagai isu moral. Dengan merusak bumi, manusia juga merusak relasi dengan sesama, terutama dengan mereka yang paling menderita akibat eksploitasi alam, yaitu masyarakat miskin dan terpinggirkan. Oleh karena itu, komunitas Laudato Si sangat fokus pada pentingnya menghubungkan isu-isu lingkungan dengan isu keadilan sosial.
Kolaborasi dengan Pihak Lain
Komunitas Laudato Si di Indonesia tidak bekerja sendirian. Mereka sering berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, LSM, dan komunitas agama lainnya. Melalui kolaborasi ini, mereka berharap dapat memperluas jangkauan pengaruhnya dan melibatkan lebih banyak orang dalam menjaga lingkungan.
Salah satu bentuk kolaborasi yang menonjol adalah kampanye bersama dengan pemerintah lokal untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di berbagai acara besar. Dengan pendekatan yang inklusif dan melibatkan berbagai kalangan, komunitas ini berharap dapat mengubah kebiasaan masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Kesimpulan
Komunitas Laudato Si adalah gerakan global yang telah memberikan dampak signifikan dalam menjaga lingkungan dan menegakkan keadilan sosial. Di Indonesia, gerakan ini aktif terlibat dalam berbagai kegiatan, mulai dari aksi pengumpulan sampah hingga penyelenggaraan webinar edukatif. Dengan semangat cinta lingkungan dan kepedulian terhadap sesama, komunitas ini terus berupaya untuk menjadikan bumi tempat yang lebih baik bagi semua makhluk hidup. Paus Fransiskus, melalui ensiklik Laudato Si’, mengajarkan bahwa menjaga lingkungan bukan hanya kewajiban ilmiah, tetapi juga moral yang harus dipegang teguh oleh seluruh umat manusia. (By Sie Komsos).
Foto dari : https://www.hidupkatolik.com/
Keterangan Foto : Komunitas Laudato Si’ dari Tarakanita