Permainan Angklung dan Lagu Arbab Meriahkan Kedatangan Paus Fransiskus di Gereja Katedral

 

Pada tanggal 4 September 2024, Gereja Katedral di Jakarta menjadi saksi momen bersejarah dengan kedatangan Paus Fransiskus. Kehadirannya yang dinantikan oleh ribuan umat Katolik disambut dengan upacara penuh khidmat, yang memadukan unsur budaya lokal dan religiusitas yang mendalam. Acara ini tidak hanya menjadi peristiwa keagamaan, tetapi juga perayaan keragaman budaya Indonesia yang kaya.

Paus Fransiskus menerima sambutan hangat dengan keunikan budaya Indonesia di Gereja Katedral. Kehadirannya diiringi oleh penampilan permainan angklung dan lagu tradisional Arbab yang memukau seluruh hadirin. Angklung, alat musik tradisional yang terbuat dari bambu, dimainkan dengan penuh harmoni, mengiringi lantunan lagu Arbab, sebuah nyanyian tradisional yang sarat akan makna, menyatukan nuansa tradisi dan spiritualitas dalam satu harmoni yang indah.

Sambutan ini bukan hanya sekadar penghormatan, tetapi juga menandai persatuan dan keberagaman yang menjadi ciri khas Indonesia. Dengan latar belakang megah Gereja Katedral, perpaduan antara musik tradisional dan kehadiran Paus Fransiskus menciptakan suasana yang penuh dengan rasa syukur dan kebersamaan.

Acara ini juga menjadi simbol dari keberagaman Indonesia yang mampu menyatukan berbagai budaya dan kepercayaan. Penggunaan angklung dan lagu Arbab menunjukkan betapa kaya dan beragamnya warisan budaya Indonesia. Kehadiran Paus Fransiskus dalam acara ini menambah nilai spiritual dan menjadikan momen tersebut tak terlupakan bagi umat Katolik di Indonesia.

Selain disambut dengan musik dan lagu, Paus Fransiskus juga disambut dengan berbagai tarian tradisional yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia. Tarian-tarian ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada tamu agung yang datang dari Vatikan. Paus Fransiskus tampak tersenyum dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pertunjukan tersebut, menunjukkan rasa hormatnya terhadap budaya lokal.

Momen ini menjadi salah satu contoh nyata dari bagaimana Gereja Katolik di Indonesia menghargai dan menggabungkan tradisi lokal dalam perayaan agama. Ini juga menunjukkan bahwa agama dan budaya dapat berjalan beriringan, menciptakan harmoni dan memperkuat rasa persaudaraan di antara umat.

Selain di Gereja Katedral, Paus Fransiskus mengunjungi Gedung Grha Pemuda yang jaraknya tak jauh dari Gedung Gereja Katedral Jakarta. (By Sie Komsos)

Foto dari : https://www.hidupkatolik.com/