Pada 3 September 2024, Bapa Paus Fransiskus melakukan kunjungan bersejarah ke Indonesia. Salah satu agenda pentingnya adalah bertemu dengan Komunitas Sant’Egidio Indonesia, sebuah komunitas internasional yang berfokus pada pelayanan bagi kaum miskin, lansia, anak-anak, dan pengungsi. Pertemuan ini berlangsung di Nunsiatura Apostolik (Kedutaan Besar Vatikan) di Jakarta, dan dihadiri oleh berbagai anggota komunitas termasuk pengungsi dari Somalia dan Sri Lanka, penghuni panti werdha, serta orang jalanan.
Komunitas Sant’Egidio, yang dikenal sebagai gerakan internasional yang mengedepankan dialog dan perdamaian, kembali menunjukkan komitmen mereka dalam melayani kaum marginal, termasuk pengungsi. Dalam pesta tersebut, para anggota komunitas menyediakan makanan, hiburan, dan kegiatan sosial yang melibatkan semua peserta, termasuk anak-anak dan lansia.
Paus Fransiskus dikenal dengan pendekatannya yang penuh kasih dan perhatian kepada mereka yang terpinggirkan. Dalam pertemuan tersebut, beliau memberikan berkat dan dukungan moral kepada para pengungsi dan anggota komunitas lainnya. Salah satu pengungsi asal Sri Lanka, James Suthaharan, menyatakan rasa syukur yang mendalam setelah menerima berkat langsung dari Paus, menganggapnya sebagai mukjizat bagi dirinya yang telah berjuang melawan kanker selama bertahun-tahun.
Komunitas Sant’Egidio telah lama aktif dalam upaya membantu para pengungsi dan orang miskin di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dalam kesempatan ini, Paus Fransiskus mengapresiasi upaya komunitas dalam mempromosikan perdamaian dan solidaritas. Dia menekankan pentingnya keberlanjutan misi komunitas dalam menciptakan jembatan antara berbagai kelompok masyarakat yang terpinggirkan.
Momen pertemuan ini juga menggambarkan semangat inklusivitas dalam agama, di mana seorang pemulung Muslim, Samsu Hadi Marse, merasakan kebahagiaan yang mendalam setelah bertemu dengan Paus Fransiskus. Hal ini menunjukkan bagaimana sosok Paus Fransiskus mampu menjangkau hati banyak orang, tanpa memandang latar belakang agama atau status sosial mereka.
Pertemuan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara Vatikan dan Indonesia, tetapi juga menegaskan kembali komitmen Gereja Katolik untuk terus mendampingi mereka yang paling membutuhkan. Dengan adanya dukungan dari tokoh agama sebesar Paus Fransiskus, diharapkan akan ada lebih banyak inisiatif dan bantuan yang diberikan kepada komunitas marginal di Indonesia. (By Sie Komsos).
Foto dari : https://www.santegidio.org/