Kebajikan

 

– Kebajikan –

Inilah sikap dasar kita mencintai Allah di atas segala-galanya, dan mencintai sesama sebagaimana diri kita sendiri demi cinta akan Allah.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus mengajarkan kebajikan-kebajikan yang mengarahkan kita untuk memahami dan mampu melakukan sesuai dengan rencana dan kehendak Allah dalam hidup kita.
Adapun tiga sikap dasar kebajikan yang diajarkan oleh Kristus, antara lain:

1. Tobat
Yesus berkata: “Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”
Dari perkataan Yesus ini kita diajarkan sikap dasar melakukan PERTOBATAN yang benar di hadapan Allah dan sesama, yakni menjadi seperti anak kecil yang lemah, polos, jujur dan rendah hati. Anak kecil menunjukkan sikap membutuhkan pertolongan Allah dan sesamanya yang lebih dewasa.

Di sinilah kita pertama-tama diajak untuk BERTOBAT dan kembali ke jalan Tuhan.
Bertobat berarti berbalik kepada Allah dan hidup serupa dengan-Nya.
Bertobat berarti mengalami kasih dan kemurahan hati Allah.
Orang bisa bertobat kalau ia rendah hati di hadapan Allah dan sesamanya. Seringkali pertobatan tidak bisa terjadi karena orang masih sombong dan egois. Mereka tidak membutuhkan Allah, karena merasa diri sebagai orang benar.

2. Tabiat
TABIAT yang baik merupakan sifat yang dihasilkan oleh anugerah Allah yang mengubah kita menjadi seperti halnya anak kecil, yang polos dan cinta damai, bebas dari segala niat jahat.

Di sinilah kita diajak untuk menyadari bahwa kita tidak akan pernah bisa merubah sikap hidup orang lain diluar diri kita sendiri, termasuk istri, suami, orangtua, anak kita, apalagi orang lain diluar lingkup keluarga kita.
Hanya anugerah Allah yang sanggup merubah dan mengubah sikap hidup seseorang. Jadi bersikaplah rendah hati dan bijaksana, Santo Agustinus pernah berkata: ‘tiga ciri’ dari orang yang bijaksana adalah yang pertama, ‘rendah hati’, yang kedua ‘rendah hati’ dan yang ketiga ‘rendah hati’. Maka mari kita berusaha memiliki tabiat yang baik sejak dini dengan selalu belajar untuk rendah hati.

3. Taat
Allah bukan sekedar ‘orangtua’, tapi ‘Bapa yang Maharahim’ dan kita adalah ‘anak-anak Allah’.

Di sinilah kita diajak untuk menjadi ‘anak-anak Allah’ yang TAAT padaNya dan selalu berlindung penuh kepadaNya. Seperti anak kecil yang taat pada orangtuanya, percaya dan menaruh banyak harapan pada orangtuanya, karena yakin bahwa mereka sungguh mengasihinya.

Saudaraku, marilah kita segera menjadi orang yang bersikap rendah hati dan mau berserah diri kepada Allah, seperti seorang anak kecil yang sangat percaya kepada orangtuanya dan bergantung sepenuhnya kepada orangtuanya.

Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga. Amin.

(Visited 35 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *