– Dokter mengobati tapi Tuhan menyembuhkan –
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus memberikan keteguhan Iman dan keterarahan hidup kita kepadaNya. Kristus menegaskan bahwa yang makan daging dan minum darahNya akan memiliki hidup yang kekal dan akan dibangkitkan pada akhir zaman.
Daging dan Darah menjadi lambang kehidupan, karena itu yang makan dagingNya dan minum darahNya berarti membiarkan Kristus, sang ‘Roti Hidup’ tinggal dan hidup bersama, serta bersatu dalam setiap sisi kehidupan kita.
Di sinilah kita dipanggil untuk menghayati hidup kita dengan kegembiraan dan damai batin yang mendalam, yakni: “dipilih, diberkati, dipecah dan dibagi-bagi.”
1. Dipilih
Kita adalah umat PILIHAN Allah lewat satu pembaptisan yang satu, kudus dan apostolik. Rahmat baptisan inilah yang meyakinkan kita masing-masing, bahwa kita adalah orang-orang yang sudah dipilih menjadi anak-anak Allah.
Di sinilah kita diajak untuk mensyukuri bahwa kita sudah dipilih Allah sebagai anak-anakNya yang khusus, istimewa dan berharga, serta mempunyai tempat yang istimewa di hati Allah.
2. Diberkati
Setelah kita dipilih sebagai anak-anak Allah, kita juga DIBERKATI. Dengan merayakan Ekaristi, kita sampai pada penghayatan bahwa hidup kita dengan segala yang kita miliki dan alami, kita persembahkan kepada Allah untuk diberkati oleh-Nya dan iman kita semakin diteguhkan.
Di sinilah kita diingatkan dua hal penting yang dapat kita lakukan agar kita merasa sebagai pribadi yang diberkati, yaitu doa dan kehadiran.
3. Dipecah
Tidak mudah bagi kita, setelah dipilih dan diberkati kemudian rela menjadi pribadi yang siap DIPECAH atau dibentuk.
Di sinilah kita diajak untuk berobbah dan keluar dari karakter ego-sentris menjadi Kristus-sentris, dari parameter hati yang tertutup menjadi hati yang terbuka terhadap sesama.
Kasih kepada Allah sekaligus kepada sesama berpola ‘salib’ – vertikal dan horisontal.
4. Dibagi-bagi
Setiap kali kita mengakhiri Perayaan Ekaristi setelah menerima berkat, kita semua diutus ke “pasar” kehidupan, menjadi umat beriman yang menerangkan, mencerahkan dan memerdekakan dengan BERBAGI berkat, hidup, waktu, tenaga, pemikiran, keterampilan, pengetahuan, harta kekayaan, dll demi kesejahteraan dan keselamatan sesama.
Di sini kita diajak untuk sepenuh hati “bersolider”, menjadi roti yang siap DIBAGI-BAGI secara sungguh-sungguh kepada sesama yang siap untuk dipersatukan dan diteguhkan.
Saudaraku, dengan pengalaman bahwa kita dipilih, diberkati, dipecah dan dibagi-bagi ternyata bukan untuk kebahagiaan kita sendiri, melainkan terlebih untuk kebahagiaan orang lain.
Di sinilah menjadi hal yang sangat membahagiakan bagi kita, ketika kita bisa membuat orang lain bahagia.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga. Amin.