Bertobat dan Percaya

 

~ Bertobat dan Percaya ~

Bertobat dan percaya dapat dipahami sebagai “dua sisi dari koin yang sama”.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus mengecam umat di kota Khorazim, Betsaida dan Kapernaum yang semua kota itu berbatasan dengan danau Galilea, dimana sebagian besar pekerjaan besar Kristus dilakukan.
Namun mereka tidak percaya, artinya mereka menolak dan menyangsikan kasih dan keselamatan yang ditawarkan oleh Kristus dan tidak mau bertobat.
Adapun sikap yang membuat mereka ‘tidak mau bertobat’ dan ‘tidak percaya’ antara lain karena:

1. Kesombongan
KESOMBONGAN dan keangkuhan hati tidak akan memberikan kebahagiaan dan hidup berkeutamaan. Karena mereka hidup hanya mengandalkan kekuatan dan prinsip hidup diri sendiri, sehingga tidak hidup mengandalkan dan bergantung kepada Allah.

Di sinilah kita diajak untuk belajar rendah hati dihadapan Allah, bahwa sesungguhnya kita sangat bergantung dan membutuhkan rahmatNya.

2. Ketidak-pedulian
KETIDAK-PEDULIAN akan hal-hal rohani berarti tidak mau hidup secara rohani, melainkan melulu hidup secara duniawi.

Di sinilah kita belajar bahwa hidup duniawi akan menyeret kita menjalani hidup menurut ukuran dan prinsip kebenaran dunia; yang bertolak belakang dengan prinsip kebenaran Allah.
Hidup duniawi berorientasi pada hal-hal dunia yang sarat dengan pengejaran kenikmatan dunia, yang penuh dengan hawa nafsu kedagingan.

Saudaraku, marilah kita renungkan apa yang kita baca, kita hidupi apa yang kita renungkan, dan kita wartakan apa yang kita hidupi !!

Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senatiasa menyertai kita sekeluarga yang bertobat dan percaya. Amin.

(Visited 49 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *