~ Dalam semuanya adalah Kristus ~
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yohanes Pembaptis menampilkan dirinya sebagai seorang yang punya integritas, berhati tulus dan tidak merasa tersaingi dengan kehadiran orang lain.
Adapun makna integritas Yohanes Pembaptis yang patut diteladani, agar kita mampu menjadi “pewarta” yang berani bersaksi tentang keunggulan Kristus sebagai Yang Maha Tinggi, antara lain:
1. Kesadaran diri
Johanes Pembaptis benar-benar SADAR DIRI, jujur dan tidak mau terjebak pada keunggulan pribadinya bahwa hidup dan karyanya adalah sarana untuk membantu orang berjumpa dengan Allah.
Di sinilah kita diajak untuk bersikap terbuka kepada kehendak Allah, serta ikut bersukacita akan kehidupan dan kebaikan yang ada pada sesama.
2. Kerendahan hati
Johanes Pembaptis memiliki pribadi, semangat dan sikap KERENDAHAN HATI sejati. Hidup, warta dan karyanya dipersembahkan hanya untuk cintanya pada Kristus: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil”
Di sinilah kita diajak meneladani kerendahan hatinya. Dia mengakui kehadiran Kristus dan tidak merasa tersaingi, tetapi justru meneguhkan identitas Kristus yang sesungguhnya. Marilah kita terus berupaya memiliki sikap kerendahan hati dan semangat pelayanan yang didasari cinta kasih.
3. Kesederhanaan
Semangat KESEDERHANAAN hidupnya yang kudus di padang gurun dengan memakai jubah bulu onta, memakan belalang dan madu hutan, semata hanya untuk menyiapkan jalan Allah.
Di sinilah kita diajak meneladani kesederhanaan dan sikap hidupnya yang kudus, bersahaja serta “tidak macam-macam”, sehingga hidup kita dijauhkan dari bahaya kelekatan dan ketakutan yang tidak perlu.
Saudaraku, keteladanan, semangat dan sikap hidup Yohanes Pembaptis ini layak diterapkan dalam keseharian hidup kita, agar sikap dan tindakan kita semakin membangun persatuan dan memperkokoh keberadaan Umat Allah dalam mewujudkan kehendakNya.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga yang mau meneladani Yohanes Pembaptis. Amin.