– Berkat Allah bagi semua orang –
Kita memang kerap tidak sabar terhadap ‘kejahatan’ yang dilakukan orang-orang sekitar kita. Dan kita ingin agar sesegera mungkin mereka mendapat hukuman dan kita mendapat ‘kepuasan’ akan menyaksikan hal itu terjadi. Namun, sebagai orang beriman, kita percaya bahwa Allah itu murah hati dan penuh belas kasih kepada umat-Nya, maka mari kita bersikap yang sama terhadap sesama.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus mengajarkan dimensi eskatologis Kerajaan Surga yang diibaratkan ‘jala besar’ yang mengumpulkan aneka macam jenis ikan.
Baru setelah penuh jala itu diseret ke pantai dan pemilihan pun dilaksanakan, ikan yang baik dimasukkan ke dalam tempayan; sementara ikan yang tidak baik dibuang.
Adapun dua nilai paling penting dalam perumpamaan ini bagi kita sebagai orang beriman, antara lain:
1. Kekudusan
KEKUDUSAN adalah standar hidup yang ditetapkan Allah bagi orang beriman!
Salah satu arti dari kata ‘kudus’ (bahasa Ibrani ‘kadosh’) adalah naik lebih tinggi. Artinya Allah memanggil orang beriman untuk hidup sesuai dengan standar-Nya, yaitu hidup sebagaimana Kristus hidup.
Di sinilah kita diajak untuk terus berusaha hidup kudus, memberikan diri kita kepada Allah dan sesama. Hanya dengan kekudusan, kita dapat ‘melihat’ Allah dan masuk Kerajaan Surga.
2. Kebahagiaan
KEBAHAGIAAN sejati manusia hanya ada di dalam Allah, sebab manusia diciptakan sesuai dengan gambaran Allah, sehingga mampu menerima kehidupan ilahi yang dikaruniakan Allah kepadanya.
Namun demikian, betapapun kita menyadari akan hal itu, kalau kita tidak mengarahkan hidup kita ke sana, itu belum berguna bagi kita. Ibaratnya kita tahu tujuan perjalanan kita, tetapi kita memilih untuk tidak bergerak ke sana.
Di sinilah kita diajak untuk mengarahkan segala karunia yang telah kita terima dari Allah untuk mencapai kebahagiaan sejati dalam Kerajaan Surga.
Saudaraku, tampaknya kita memang harus berada di dunia di mana ‘orang benar’ dan ‘orang tidak benar’ hidup bersama-sama. Namun, nanti pada akhir zaman, malaikat akan menentukan dan mengadili.
Allah mempunyai ukuran tersendiri dalam menentukan mana yang termasuk ‘ikan baik’ dan mana yang ‘ikan tidak baik’; maka biarlah Allah sendiri yang menilai.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga. Amin.