Sikap iman yang autentik

 

~ Sikap iman yang autentik ~

Kerendahan hati dan kerelaan serta ketulusan hati adalah kunci utama yang mengarah pada sikap iman yang autentik asli, dan tidak pura-pura.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus mengajarkan bagaimana sikap iman yang autentik itu lewat sikap hidup iman ‘wanita miskin’ yang dapat kita maknai, antara lain:

1. Tulus
Seorang ‘wanita miskin’ yang TULUS dan bermurah hati memberikan persembahan dengan kasih, pengabdian dan pengorbanan, meski jumlahnya paling kecil tapi justru lebih berharga daripada semua persembahan lainnya; sebab dia mempersembahkan semua yang ada padanya. Ia mendermakan seluruh nafkahnya dengan seluruh hatinya, tanpa memikirkan apapun selain ketulusan hati.

Di sinilah kita dipanggil untuk belajar berani berkurban dengan tulus-ikhlas tanpa pamrih, mempersembahkan dari apa yang kita miliki untuk kepentingan sesama. Itulah panggilan mulia yang hendak kita hidupi.

2. Cinta
Jumlah kecil yang dipersembahkan meskipun kecil tapi bila disertai dengan CINTA yang besar akan lebih bermakna daripada jumlah besar yang dipersembahkan tanpa disertai kurban dan cinta.

Cinta adalah keberanian untuk berkurban tanpa pamrih, orang yang suci hatinya senantiasa siap sedia berkurban bagi orang lain. Dia jarang atau tidak pernah mengeluh, menggerutu atau marah ketika harus menghadapi kesulitan, tantangan dan hambatan sebagai konsekwen kesetiaan hidup beriman.

Demikian juga ketika dicaci maki atau diejek tidak akan pernah melawan atau membalasnya, melainkan tutup mulut seraya dalam hati mendoakannya disertai syukur dan terima kasih; karena kita semua semakin dapat membaktikan diri seutuhnya kepada Penyelenggaraan Ilahi.

Di sinilah kita belajar dasar sikap iman yang autentik, karena terkadang kita sering terjebak dalam sikap hidup sok pamer agar dilihat dan dianggap keren. Sikap ini bukan saja berkaitan dengan kegemerlapan duniawi, tetapi juga sampai merasuki karya karitatif dan pelayanan rohaniah. Bisa jadi pelayanan kita disisipi motivasi tersembunyi, agar dianggap hebat, gaul dan penuh pengorbanan. Pada titik ini kita terjebak dalam sikap iman kosmetik, agar terlihat keren, tetapi cepat pudar dan tidak bertahan dalam arus pergumulan iman.

Saudaraku, marilah kita persembahkan perbuatan kita yang kecil dengan cinta yang besar demi kebahagiaan dan keselamatan orang lain serta diri sendiri.

Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga yang berjuang mempersembahkan pelayanan dengan tulus ikhlas dan penuh cinta. Amin.

(Visited 291 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *