Perayaan Ekaristi minggu ini, 23 Agustus 2020 merupakan misa secara langsung di gereja yang keenam kalinya sejak dibukanya gereja kembali. Dengan kesiapan dan antusias para petugas yang telah siap berada pada titik yang telah ditentukan sejak satu jam sebelum misa dimulai, membuat protokol kesehatan terjamin pelaksanaannya. Umat Paroki Rawamangun pun berdatangan dari tiga pintu masuk yaitu pintu masuk sepeda motor dan pejalan kaki yang berada di sisi depan gereja, serta pintu masuk mobil yang berada di samping menuju parkir di depan Aula Bethlehem. Pendampingan dan petunjuk dari para petugas, memberikan arahan para umat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan mencuci tangan dan pemberian hand sanitizer setelah menaruh kolekte pada kotak yang tersedia hingga sebelum penerimaan Tubuh Kristus.
Perayaan Ekaristi dimulai pada pukul 09.00 WIB yang dipimpin oleh Rm. Ignasius Fajar Himawan, MSF serta didampingi oleh Rm. Fransiskus Asisi Eko Hadi Nugroho, MSF dan Rm. Yulius Edyanto, MSF. Perkiraan umat Paroki Rawamangun yang hadir kurang lebih 50 orang, ditambah dengan para petugas ATK, penyanyi, organis dan lainnya sekitar 20 orang dari Wilayah Yohanes dan Wilayah Theresia. Pelaksanaan perayaan ekaristi pun berjalan dengan khusuk dan tetap menjalankan protokol kesehatan. Pada homili yang dibawakan oleh Rm. F.A. Eko Hadi Nugroho, MSF menceritakan dengan perumpaan dari pandangan seorang anak melihat siapakah Tuhan Yesus, yang juga merupakan penyampaian Injil Matius 16:13-20, ketika Simon Petrus menjawab pertanyaan dari Yesus sendiri, “Siapakah Aku ini?” Baik dari jawaban anak kecil dan Rasul Petrus yang melihat Yesus sebagai sahabat dan Mesias, merupakan jawaban yang berasal dari pengenalan mendalam akan Tuhan dari representasi orang di sekitar hingga alam yang begitu indah. Kunci Kerajaan Surga yang diberikan Yesus kepada Rasul Petrus ialah simbol bagaimana cara kita bisa menuju surga dengan pengenalan akan Yesus sebagai jalan hidup dan kebenaran hingga akhirnya kita bisa tetap berada dalam kawanan penggembalaan-Nya bersama.
Dari situ juga, pada akhir Perayaan Ekaristi, Rm. Yulius Edyanto, MSF menyampaikan adanya penerapan kuota terbaru pada misa selanjutnya. Di mana pendaftaran wilayah yang diizinkan akan diprioritaskan sampai hari Rabu setiap minggunya dan dari luar wilayah dibuka hingga waktu sebelum misa dilaksanakan pada minggu tersebut. Keputusan ini diambil dari evaluasi selama enam kali Perayaan Ekaristi dilaksanakan, yang terlihat Umat Paroki Rawamangun belum mencapai kuota minimal kehadiran yang diizinkan. Sehingga dengan keputusan terbaru ini memberikan kesempatan lebih banyak bagi umat walaupun bukan berasal dari wilayah yang diizinkan. Namun tetap harus sudah mendaftar dan terdaftar dalam sistem Belarasa Paroki Rawamangun.
Semoga dengan kesempatan yang lebih ini dapat membuat Umat Paroki Rawamangun juga lebih mengenal Tuhan, terutama dari Perayaan Ekaristi secara lansgung di gereja. Tuhan Yesus memberkati kita semua. (By Sie Komsos)