Tablo Kisah Sengsara Yesus di Paroki Rawamangun: Penghayatan Iman Mendalam

 

Tablo Kisah Sengsara Yesus yang dilaksanakan oleh Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun adalah salah satu rangkaian acara yang sangat dinantikan oleh umat Katolik, khususnya dalam menyambut Pekan Suci. Acara ini diadakan setiap tahun sebagai bagian dari peringatan Paskah, yang menggambarkan kembali perjalanan Yesus menuju penyaliban-Nya di Golgota. Melalui penampilan yang penuh penghayatan, tablo ini berhasil menyentuh hati para penonton dan mengajak mereka untuk merenungkan kembali makna dari pengorbanan Kristus.

Tablo ini dilaksanakan oleh para anggota umat yang telah mempersiapkan diri secara matang, mulai dari latihan hingga penampilan di hari H. Para peserta tablo bukan hanya sekadar memerankan karakter dalam kisah sengsara, tetapi juga menghayati setiap peran dengan sungguh-sungguh. Setiap adegan dalam tablo ini dipentaskan dengan sangat mendalam, mulai dari perjamuan terakhir, pengkhianatan Yudas, pengadilan di hadapan Pilatus, hingga penyaliban Yesus di Golgota.

Kegiatan tablo ini tidak hanya sekadar menampilkan kembali kisah sengsara Yesus, tetapi juga menjadi sarana untuk memperdalam iman umat. Melalui peran yang mereka mainkan, para peserta tablo dapat merasakan sedikit dari penderitaan yang dialami oleh Yesus. Hal ini juga memberikan kesempatan bagi umat untuk lebih memahami makna dari setiap peristiwa dalam kisah sengsara tersebut.

Penonton yang hadir dalam tablo ini sering kali merasakan kedalaman emosi yang luar biasa. Beberapa dari mereka bahkan menitikkan air mata saat menyaksikan adegan-adegan yang menggambarkan penderitaan Yesus. Suasana khusyuk dan hening tercipta saat tablo ini berlangsung, memperlihatkan betapa besar pengaruh peristiwa ini dalam kehidupan iman umat Katolik.

Dalam tablo ini, peran Yesus selalu menjadi pusat perhatian. Aktor yang memerankan Yesus biasanya dipilih dengan sangat hati-hati, mengingat beratnya tanggung jawab untuk menggambarkan sosok yang penuh kasih dan pengorbanan. Setiap gerakan, setiap kata, dan setiap tatapan yang diberikan oleh aktor ini membawa pesan yang dalam bagi setiap penonton. Tidak hanya itu, peran-peran lain seperti Maria, ibu Yesus, dan para murid juga diperankan dengan penuh penghayatan, menambah kesan mendalam bagi siapa pun yang menyaksikan.

Tablo Kisah Sengsara Yesus ini tidak hanya menarik perhatian umat Paroki Rawamangun, tetapi juga umat dari paroki lain. Setiap tahun, acara ini selalu berhasil menarik banyak pengunjung yang ingin menyaksikan langsung kisah sengsara Yesus yang dipentaskan dengan begitu apik. Melalui tablo ini, diharapkan umat dapat lebih memahami arti dari pengorbanan Yesus dan bagaimana hal tersebut seharusnya mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

Selain menjadi bagian dari perayaan Paskah, tablo ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi umat untuk merenungkan makna sejati dari iman mereka. Pekan Suci adalah waktu yang sangat penting bagi umat Katolik, dan tablo ini membantu mereka untuk lebih mendalami setiap peristiwa yang terjadi selama masa tersebut. Dengan menyaksikan tablo ini, diharapkan umat dapat mengalami perjumpaan yang lebih dalam dengan Kristus dan memperbarui komitmen mereka untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya.

Tablo Kisah Sengsara Yesus di Paroki Rawamangun juga menjadi ajang bagi umat untuk terlibat aktif dalam kegiatan gereja. Melalui partisipasi dalam tablo ini, mereka tidak hanya menambah pengetahuan dan pemahaman tentang kisah sengsara, tetapi juga mempererat kebersamaan dan persaudaraan di antara sesama umat. Keterlibatan ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran setiap individu dalam mewujudkan kegiatan keagamaan yang bermakna dan mendalam.

Secara keseluruhan, Tablo Kisah Sengsara Yesus di Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun adalah salah satu kegiatan yang sangat penting dan bermakna dalam rangkaian perayaan Paskah. Dengan menampilkan kembali kisah sengsara Yesus, tablo ini membantu umat untuk merenungkan makna dari pengorbanan Kristus dan memperdalam iman mereka. Melalui tablo ini, Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun berharap dapat terus membina umat dalam iman yang kokoh dan kasih yang tulus kepada Tuhan dan sesama.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : dr Albertus Sutadi

Kegiatan Sosial Pembagian Sembako oleh Keluarga Kudus Rawamangun Jelang Hari Raya

 

Menjelang perayaan Paskah dan Lebaran, Keluarga Kudus Rawamangun mengadakan kegiatan pembagian sembako sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi tahunan yang selalu dinantikan oleh warga sekitar, terutama mereka yang membutuhkan bantuan di masa-masa penting ini. Pembagian sembako ini tidak hanya dimaksudkan untuk membantu meringankan beban ekonomi masyarakat, tetapi juga untuk mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.

Kegiatan pembagian sembako ini diadakan beberapa minggu sebelum Paskah dan Lebaran, melibatkan banyak sukarelawan dari umat gereja serta berbagai organisasi kemasyarakatan. Setiap tahun, sembako yang dibagikan mencakup berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, tepung, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Sembako ini diberikan kepada mereka yang paling membutuhkan, tanpa memandang latar belakang agama atau suku.

Kepedulian sosial yang ditunjukkan oleh Keluarga Kudus Rawamangun ini selaras dengan semangat Paskah dan Lebaran, di mana kasih dan kebaikan kepada sesama menjadi nilai utama. Dalam sambutannya, Pastor Paroki Keluarga Kudus Rawamangun menekankan pentingnya berbagi berkat kepada sesama, terutama di masa-masa yang penuh makna seperti Paskah dan Lebaran. Ia mengajak seluruh umat untuk terus memupuk rasa kasih dan kepedulian sosial, agar dapat menjadi berkat bagi lingkungan sekitar.

Pelaksanaan kegiatan pembagian sembako ini tidak hanya melibatkan umat gereja, tetapi juga bekerja sama dengan pihak-pihak lain, termasuk para donatur dan organisasi kemanusiaan. Dengan kerjasama yang baik, jumlah sembako yang dibagikan setiap tahunnya terus meningkat, sehingga semakin banyak keluarga yang dapat merasakan manfaat dari program ini. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata dari komitmen Keluarga Kudus Rawamangun untuk selalu hadir bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya pada momen-momen penting seperti Paskah dan Lebaran.

Tidak hanya sekedar membagikan sembako, kegiatan ini juga diisi dengan doa bersama dan momen refleksi, di mana para penerima bantuan diajak untuk bersyukur atas segala berkat yang mereka terima. Dalam suasana yang penuh kebersamaan ini, tercermin betapa indahnya hidup dalam kerukunan dan saling menghargai antar umat beragama. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar warga, menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan penuh kasih.

Setiap tahunnya, kegiatan ini selalu mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat, terutama dari mereka yang menerima bantuan. Banyak di antara mereka yang merasa terbantu, terutama di masa-masa sulit seperti menjelang hari raya. Melalui kegiatan ini, Keluarga Kudus Rawamangun ingin menyampaikan pesan bahwa kasih Kristus dapat diwujudkan melalui tindakan nyata, salah satunya adalah dengan membantu mereka yang membutuhkan.

Kegiatan pembagian sembako menjelang Paskah dan Lebaran ini juga merupakan wujud nyata dari ajaran kasih yang diajarkan oleh Yesus Kristus. Dalam ajaran-Nya, Yesus selalu menekankan pentingnya berbagi dengan sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Melalui kegiatan ini, diharapkan umat dapat terus menghidupi ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya di masa-masa tertentu, tetapi sepanjang tahun.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat semakin memperkuat ikatan antara umat Keluarga Kudus Rawamangun dengan masyarakat sekitar. Pembagian sembako menjelang Paskah dan Lebaran ini tidak hanya menjadi simbol kasih dan kepedulian, tetapi juga sebagai bukti nyata bahwa gereja selalu hadir untuk memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak orang yang terlibat, sehingga semakin banyak pula yang merasakan berkat dan kasih Tuhan.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun, Seksi PSE

Makna Perarakan Minggu Palma di Keluarga Kudus Rawamangun 24 Maret 2024

 

Perarakan Misa Minggu Palma pada 24 Maret 2024 di Keluarga Kudus Rawamangun menjadi salah satu momen penting dalam liturgi Katolik yang mengawali Pekan Suci. Perayaan ini mengenang masuknya Yesus ke Yerusalem, di mana Ia disambut dengan sorak-sorai oleh orang banyak yang menghamparkan daun-daun palma di jalan yang dilaluinya. Di Keluarga Kudus Rawamangun, perarakan ini selalu dilaksanakan dengan penuh khidmat, diikuti oleh umat yang membawa daun palma sebagai simbol kemenangan dan penghormatan.

Sejak pagi hari, halaman gereja telah dipadati oleh umat yang datang dengan membawa daun palma yang telah diberkati. Suasana khidmat dan penuh semangat terlihat dari wajah-wajah umat yang hadir. Perarakan dimulai dari halaman gereja, dengan romo dan para pelayan liturgi memimpin barisan, diikuti oleh seluruh umat. Dalam perarakan ini, lagu-lagu pujian dan seruan “Hosanna!” menggema, mengingatkan akan peristiwa penting dalam kehidupan Yesus.

Seluruh rangkaian perarakan berlangsung dengan sangat tertib dan teratur, menunjukkan kedalaman iman dan devosi umat Keluarga Kudus Rawamangun. Dalam perarakan ini, umat diingatkan akan makna sejati Minggu Palma, yaitu pengorbanan dan kasih yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus. Setelah perarakan selesai, Misa Minggu Palma dilanjutkan dengan Liturgi Sabda dan Ekaristi yang juga diikuti dengan penuh khusyuk oleh seluruh umat.

Dalam khotbahnya, Romo menekankan pentingnya menghayati setiap peristiwa dalam Pekan Suci dengan hati yang terbuka dan penuh kasih. Ia mengajak umat untuk tidak hanya mengenang penderitaan Kristus, tetapi juga meneladani keberanian dan kerendahan hati-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Romo juga mengingatkan bahwa Minggu Palma adalah pintu masuk menuju Pekan Suci, saat di mana umat Katolik diajak untuk merenungkan pengorbanan Yesus dan bersiap menyambut kebangkitan-Nya pada Paskah.

Setelah Misa selesai, umat saling berbagi sukacita dan doa, menciptakan suasana kebersamaan yang semakin erat. Banyak dari mereka yang menyimpan daun palma yang telah diberkati sebagai tanda kemenangan iman dan simbol harapan dalam menjalani kehidupan. Daun-daun palma ini sering diletakkan di rumah sebagai pengingat akan peristiwa Minggu Palma dan kasih Tuhan yang selalu menyertai mereka.

Perarakan dan Misa Minggu Palma di Keluarga Kudus Rawamangun menjadi momen yang tidak hanya menguatkan iman, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antar umat. Suasana kekeluargaan yang terjalin selama perayaan ini menunjukkan betapa pentingnya kebersamaan dalam menjalani kehidupan beriman. Setiap tahun, perayaan ini selalu dinanti-nantikan oleh umat, sebagai kesempatan untuk merenungkan makna pengorbanan Yesus dan mempersiapkan diri untuk merayakan kebangkitan-Nya.

Kegiatan perarakan dan Misa Minggu Palma ini juga menjadi sarana bagi umat untuk memperbaharui komitmen mereka dalam mengikuti Kristus. Dengan membawa dan menyimpan daun palma, umat diingatkan untuk selalu menjaga iman dan semangat dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Setiap langkah dalam perarakan ini menjadi simbol perjalanan hidup yang penuh dengan pengorbanan, namun juga penuh dengan harapan akan kemenangan yang dijanjikan oleh Tuhan.

Secara keseluruhan, Perarakan Misa Minggu Palma pada 24 Maret 2024 di Keluarga Kudus Rawamangun tidak hanya menjadi bagian dari tradisi liturgi, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya kesetiaan, pengorbanan, dan kasih dalam menjalani kehidupan sebagai orang beriman. Dengan semangat yang sama, diharapkan seluruh umat dapat menjalani Pekan Suci dengan penuh penghayatan dan sukacita, menyongsong Paskah dengan hati yang penuh damai dan kemenangan.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : dr Albertus Sutadi

Penguatan Ikatan Keluarga di Bulan Keluarga 2023 Keluarga Kudus Rawamangun

 

Sosialisasi Bulan Keluarga 2023 di Keluarga Kudus Rawamangun menjadi salah satu momen penting bagi seluruh umat untuk memperkuat ikatan keluarga dan meningkatkan spiritualitas bersama. Bulan Keluarga adalah inisiatif tahunan yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang pentingnya peran keluarga dalam kehidupan beriman dan berkomunitas.

Acara ini diawali dengan sesi sosialisasi yang menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan rohaniwan dan pakar keluarga. Mereka memberikan pandangan yang mendalam tentang makna keluarga sebagai pondasi utama dalam membangun kehidupan yang harmonis dan berlandaskan kasih. Seluruh umat yang hadir sangat antusias mengikuti acara ini, mengingat pentingnya peran keluarga dalam menghadapi tantangan kehidupan modern yang semakin kompleks.

Salah satu topik utama yang dibahas dalam sosialisasi ini adalah pentingnya komunikasi yang efektif dalam keluarga. Narasumber menekankan bahwa komunikasi yang baik merupakan kunci dalam menjaga keharmonisan dan menghindari konflik yang bisa terjadi di dalam keluarga. Mereka juga memberikan tips praktis tentang bagaimana membangun komunikasi yang sehat antara suami-istri, orang tua-anak, serta antar anggota keluarga lainnya.

Selain itu, sosialisasi ini juga membahas tentang peran penting pendidikan agama dalam keluarga. Pendidikan agama di rumah dianggap sebagai landasan utama yang membentuk karakter dan nilai-nilai moral pada anak-anak. Orang tua diimbau untuk menjadi teladan dalam beriman, sehingga anak-anak dapat tumbuh dengan fondasi spiritual yang kuat. Dengan begitu, keluarga dapat menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi semua anggotanya untuk berkembang dan menjalani kehidupan yang berkenan di hadapan Tuhan.

Acara ini juga dilengkapi dengan diskusi kelompok, di mana para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil untuk membahas berbagai isu yang dihadapi dalam kehidupan keluarga sehari-hari. Diskusi ini tidak hanya menjadi sarana untuk berbagi pengalaman, tetapi juga untuk mencari solusi bersama dalam menghadapi tantangan yang ada. Melalui diskusi ini, diharapkan setiap keluarga dapat memperoleh inspirasi dan motivasi baru untuk terus memperbaiki kualitas hubungan dalam keluarga mereka.

Sosialisasi Bulan Keluarga 2023 di Keluarga Kudus Rawamangun juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar umat. Setelah sesi sosialisasi, dilanjutkan dengan acara ramah tamah yang diwarnai dengan kehangatan dan kebersamaan. Umat saling berbagi cerita dan pengalaman, menciptakan atmosfer kekeluargaan yang semakin kuat di antara mereka.

Tak hanya itu, dalam rangkaian acara Bulan Keluarga ini, gereja juga mengadakan berbagai kegiatan lain seperti doa bersama, rekoleksi keluarga, dan lomba-lomba yang melibatkan seluruh anggota keluarga. Semua kegiatan ini dirancang untuk mendukung tujuan utama dari Bulan Keluarga, yaitu memperkuat peran keluarga sebagai komunitas kecil yang berperan besar dalam membangun gereja dan masyarakat.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan seluruh umat semakin menyadari pentingnya menjaga dan merawat kehidupan keluarga dengan penuh tanggung jawab dan kasih. Keluarga yang kuat dan harmonis diharapkan dapat menjadi teladan dan sumber inspirasi bagi komunitas yang lebih luas, serta membantu gereja dalam melaksanakan misinya untuk menyebarkan kasih dan kedamaian.

Bulan Keluarga 2023 di Keluarga Kudus Rawamangun menjadi pengingat bahwa keluarga adalah tempat pertama di mana nilai-nilai kehidupan ditanamkan dan dikembangkan. Melalui kegiatan ini, umat diajak untuk terus menguatkan hubungan antar anggota keluarga, sehingga setiap keluarga dapat menjadi pilar yang kokoh bagi gereja dan masyarakat.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.

Merdeka

 

Merdeka….merdeka…..
Jika kita berseru merdeka…merdeka…..dengan lantang, maka apakah kita sadar dalam kehidupan kita sehari-hari memang kita sudah merdeka?
Apakah dalam kehidupan kita sehari-hari kita sudah menikmati kemerdekaan dalam keluarga kita, lingkungan rumah kita, komunitas kita , dan beberapa perkumpulan yang kita ada di dalamnya?

Kemerdekaan adalah hak asasi setiap manusia yang diraih melalu perjuangan dan pengorbanan, jadi otomatis kemerdekaan itu sangat berharga bagi setiap manusia.

Jika kita memang sudah menikmati kemerdekaan dalam hidup kita artinya kita sudah bisa berdamai pada diri sendiri dan juga pada orang lain.
Dengan demikian niscaya akan menanamkan rasa percaya diri karena kita tahu kapasitas yang ada pada diri sendiri khususnya dalam mengambil keputusan untuk kehidupan kita.

Merdeka bukan hanya berarti melepaskan belenggu-belenggu yang merantai diri sendiri, tetapi merdeka juga mempunyai arti menghormati dan meneguhkan kemerdekaan orang lain karena tujuan kemerdekaan yang sesungguhnya adalah mewujudkan kedamian.

Nikmatilah kemerdekaan dalam kehidupan kita dengan penuh sukacita, senantiasa hidup kita akan selalu damai. (By Sie Komsos)

 

 

Semarak Lomba 17 Agustus di Keluarga Kudus Rawamangun

 

Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Di Keluarga Kudus Rawamangun, perayaan ini selalu diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh umat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Salah satu acara yang paling dinanti adalah lomba-lomba khas 17 Agustus yang diadakan dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan.

Acara lomba perayaan kemerdekaan tahun ini dimulai dengan upacara bendera yang berlangsung khidmat di halaman gereja. Umat dari berbagai usia turut serta dalam upacara ini, memperlihatkan rasa cinta tanah air yang kuat. Setelah upacara, lomba-lomba yang sudah dipersiapkan dengan matang pun dimulai. Berbagai lomba seperti balap karung, tarik tambang, dan lomba makan kerupuk selalu menjadi favorit dan mengundang tawa serta keceriaan dari para peserta maupun penonton.

Lomba balap karung, misalnya, diikuti oleh anak-anak dengan penuh semangat. Mereka berlomba-lomba mencapai garis finish dengan cara yang mengundang gelak tawa karena tingkah lucu mereka saat terjatuh dan bangkit kembali. Sementara itu, lomba tarik tambang yang diikuti oleh kelompok remaja dan dewasa menjadi ajang adu kekuatan dan strategi, di mana setiap tim berusaha untuk menarik tali sekuat tenaga demi memenangkan pertandingan.

Tak kalah menarik adalah lomba makan kerupuk yang selalu mengundang antusiasme peserta dari segala usia. Lomba ini tidak hanya menuntut kecepatan, tetapi juga ketangkasan dalam menghabiskan kerupuk yang digantung dengan tali. Suasana riuh rendah dengan sorakan para penonton membuat lomba ini semakin meriah.

Selain lomba-lomba tradisional, perayaan kemerdekaan di Keluarga Kudus Rawamangun juga dimeriahkan dengan kegiatan lain yang bersifat edukatif dan menghibur. Ada lomba cerdas cermat yang menguji pengetahuan umum dan sejarah Indonesia, serta lomba menggambar dan mewarnai yang mengajak anak-anak untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam tema kemerdekaan.

Semua kegiatan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan di antara umat. Semangat gotong royong dan kerja sama sangat terasa dalam setiap lomba, mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang selalu dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia. Perayaan ini menjadi sarana untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan, sekaligus mengajarkan generasi muda tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Setelah rangkaian lomba selesai, acara ditutup dengan pembagian hadiah bagi para pemenang. Setiap peserta yang berhasil memenangkan lomba diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas usaha dan semangat mereka. Namun, yang paling penting adalah semangat kebersamaan yang terjalin di antara seluruh umat, di mana setiap orang saling mendukung dan menyemangati satu sama lain.

Perayaan Hari Kemerdekaan di Keluarga Kudus Rawamangun bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga merupakan wujud nyata rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia. Dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, diharapkan umat dapat terus menjaga semangat nasionalisme dan cinta tanah air, serta terus mempererat tali persaudaraan di dalam komunitas gereja.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : Nikolas & Stella

Pesan Inspiratif PJ Heru Budi Hartono untuk HUT ke-53 Keluarga Kudus Rawamangun

 

Dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Keluarga Kudus Rawamangun, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, memberikan ucapan selamat yang penuh makna kepada seluruh umat dan komunitas gereja. Ucapan tersebut tidak hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap paroki yang telah berdiri selama lebih dari setengah abad, tetapi juga sebagai dorongan semangat bagi umat untuk terus menjaga persatuan dan kebersamaan di tengah masyarakat yang semakin majemuk.

Heru Budi Hartono mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas peran Keluarga Kudus Rawamangun dalam membangun moral dan spiritualitas warga Jakarta. Ia menyoroti bagaimana gereja ini telah menjadi tempat yang tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan kemanusiaan yang memberikan dampak positif bagi banyak orang. Dalam ucapannya, Heru juga mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan saling menghargai di tengah keberagaman yang ada.

Ucapan ini disampaikan dalam suasana penuh sukacita di mana seluruh umat menyambutnya dengan antusiasme. Heru Budi Hartono menekankan bahwa usia ke-53 bukanlah waktu yang singkat, dan selama perjalanan tersebut, Keluarga Kudus Rawamangun telah melewati berbagai tantangan dan ujian. Namun, dengan kekuatan iman dan komitmen bersama, gereja ini berhasil tumbuh dan berkembang menjadi komunitas yang kuat dan berpengaruh.

Dalam ucapannya, Heru Budi Hartono juga memberikan apresiasi kepada para pemimpin dan seluruh umat Keluarga Kudus Rawamangun yang terus berupaya menjaga dan mengembangkan paroki ini. Ia menegaskan bahwa keberhasilan yang telah dicapai hingga saat ini tidak lepas dari kerja keras dan pengabdian semua pihak yang terlibat. Ucapan ini menjadi pengingat bahwa setiap anggota umat memiliki peran penting dalam membangun komunitas yang solid dan penuh kasih.

Selain itu, Heru juga mengajak umat untuk terus berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam menjaga kedamaian dan ketertiban di lingkungan sekitar. Ia mengingatkan bahwa peran gereja sangat penting dalam menciptakan suasana yang kondusif bagi semua warga, dan Keluarga Kudus Rawamangun diharapkan dapat terus menjadi teladan dalam hal ini.

Ucapan Heru Budi Hartono dalam perayaan HUT ke-53 ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga mengandung pesan mendalam tentang pentingnya persatuan dan kerja sama di tengah masyarakat yang majemuk. Dengan semangat kebersamaan yang terus dijaga, diharapkan Keluarga Kudus Rawamangun dapat terus menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi seluruh umat dan masyarakat sekitar.

Acara perayaan HUT ini menjadi momen refleksi bagi seluruh umat, di mana mereka diajak untuk merenungkan perjalanan panjang yang telah dilalui paroki ini dan mempersiapkan diri untuk tantangan-tantangan di masa depan. Heru Budi Hartono juga berharap agar Keluarga Kudus Rawamangun dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif dalam pembangunan karakter dan moral masyarakat, terutama dalam membina generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.

Misa Perdana Romo Leonardus Tri Purnanto MSF

 

Pada hari Minggu 6 Agustus 2023, Paroki Rawamangun kedatangan imam MSF yang baru ditahbiskan yaitu Romo Leonardus Tri Putranto, MSF. Beliau memimpin misa di Gereja Keluarga Kudus pukul 17.00. Misa kali ini sekaligus memperkenalkan diri bahwa beliau adalah Romo baru yang masuk melayani dalam ordo MSF. Selesai misa dilanjutkan dengan ramah tamah di Ruang Maria Yosef Lt 2 Gedung Karya Pastoral. (By Sie Komsos)

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : dr Albertus Sutadi

Kisah Yesus dalam Drama Musikal JesusQu di Keluarga Kudus Rawamangun

 

Dalam rangka memperingati hari raya Paskah, Keluarga Kudus Rawamangun menghadirkan sebuah drama musikal berjudul “JesusQu”. Drama ini menggambarkan kisah kehidupan Yesus Kristus dengan sentuhan modern, di mana pesan-pesan keagamaan disampaikan melalui musik, tarian, dan akting yang memukau.

“JesusQu” bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tetapi juga sebuah sarana untuk mendekatkan jemaat dengan kisah Yesus melalui cara yang lebih hidup dan mengena di hati. Melalui kolaborasi antara para aktor, musisi, dan penari dari berbagai kalangan umat, drama musikal ini berhasil menciptakan pengalaman spiritual yang mendalam bagi setiap penontonnya.

Pertunjukan dimulai dengan adegan-adegan penting dalam kehidupan Yesus, mulai dari kelahiran-Nya di Betlehem, hingga pengorbanan-Nya di kayu salib. Setiap babak dipenuhi dengan lagu-lagu yang menyentuh hati dan koreografi yang indah, menggambarkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan penuh makna. Musik yang dibawakan secara live menambah kekuatan emosional dari setiap adegan, membawa penonton pada suasana yang benar-benar menghayati pesan-pesan rohani yang ingin disampaikan.

Para aktor yang terlibat dalam drama ini terdiri dari berbagai usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Semua terlibat dengan semangat dan dedikasi tinggi, memberikan penampilan terbaik mereka. Persiapan drama ini memakan waktu berbulan-bulan, dengan latihan intensif yang melibatkan seluruh tim produksi, mulai dari penulis naskah, sutradara, hingga para kru panggung.

Salah satu hal yang membuat “JesusQu” begitu istimewa adalah pendekatan kreatif dalam penyajiannya. Drama ini tidak hanya mengandalkan naskah tradisional, tetapi juga menggunakan teknologi modern seperti pencahayaan yang dramatis dan efek suara yang memukau. Hal ini membuat pertunjukan ini terasa lebih dinamis dan relevan bagi penonton dari berbagai generasi.

Penampilan ini juga menjadi sarana bagi jemaat untuk lebih mendalami makna Paskah. Dengan menyaksikan perjuangan dan pengorbanan Yesus yang digambarkan secara visual dan auditori, penonton diajak untuk merenungkan kembali iman mereka dan memperkuat hubungan pribadi dengan Tuhan. Selain itu, drama ini juga menjadi ajang untuk mengajak orang-orang di luar komunitas gereja untuk mengenal lebih dekat ajaran Yesus melalui cara yang lebih menarik dan menyentuh.

Acara ini tidak hanya sukses dari segi artistik, tetapi juga berhasil menjadi wadah kebersamaan bagi seluruh umat Keluarga Kudus Rawamangun. Melalui partisipasi aktif dalam produksi dan penampilan drama ini, hubungan antarumat semakin erat, dan semangat kekeluargaan pun semakin kuat. Ini menunjukkan bahwa seni, khususnya drama musikal, bisa menjadi alat yang efektif untuk membangun dan memperkuat komunitas gereja.

Dengan keberhasilan “JesusQu”, Keluarga Kudus Rawamangun telah menetapkan standar baru dalam perayaan Paskah yang melibatkan seni dan kreativitas. Pertunjukan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menanamkan pesan-pesan keagamaan yang mendalam dan relevan bagi kehidupan sehari-hari. Diharapkan, drama ini bisa terus dikembangkan dan menjadi tradisi tahunan yang dinantikan oleh umat.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.

Jesusqu Member:

  1. Leonny (Peran Utama: Anak Muda)
  2. Vinsentia Cres (Malaikat)
  3. Lora (Iblis)
  4. Kevin (Pastur)
  5. Vita (Ibu)
  6. Lisa (Pemeran Pengganti: Ibu)
  7. Venti (Manager)

Perayaan Misa Syukur HUT Paroki Rawamangun ke-53 yang Penuh Makna

 

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Paroki Rawamangun ke-53 menjadi momen berharga bagi umat Keluarga Kudus Rawamangun. Misa syukur yang diselenggarakan untuk memperingati hari spesial ini dipenuhi dengan nuansa spiritual yang mendalam, dihadiri oleh umat dari berbagai lapisan usia.

Misa perayaan ini dipimpin oleh Uskup Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, M. S. F., yang dalam homilinya menggarisbawahi pentingnya kebersamaan dalam iman dan rasa syukur atas berkat yang telah diterima selama perjalanan paroki ini. Dengan tema “Bersatu dalam Kasih Kristus”, misa ini mengajak seluruh umat untuk merenungkan kembali perjalanan iman mereka serta pentingnya membangun komunitas yang solid dan penuh kasih.

Sejak pagi, gereja Keluarga Kudus Rawamangun sudah mulai ramai dengan umat yang berdatangan untuk mengikuti misa. Suasana penuh khidmat terlihat ketika seluruh umat bersatu dalam doa dan pujian. Prosesi misa dimulai dengan lagu pembuka yang dinyanyikan oleh paduan suara gereja, membawa nuansa sakral yang semakin menguatkan kesucian acara tersebut.

Setiap bagian dari liturgi misa, mulai dari doa, pembacaan firman, hingga penerimaan sakramen, diikuti dengan penuh kesungguhan oleh umat. Dalam homilinya, pastor menyampaikan pesan yang kuat tentang pentingnya menjaga persatuan dan terus berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud nyata dari kasih Kristus.

Puncak acara terasa begitu syahdu ketika seluruh umat bersama-sama menyanyikan lagu pujian sebagai ungkapan syukur atas berkat yang melimpah. Lagu-lagu rohani yang dibawakan tidak hanya menguatkan iman, tetapi juga mengingatkan umat akan tanggung jawab mereka untuk menjaga paroki ini sebagai tempat yang penuh kasih dan kedamaian.

Selain aspek rohani, perayaan ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan di antara umat. Setelah misa selesai, dilanjutkan dengan acara ramah tamah di aula gereja, di mana umat saling berbagi kebahagiaan dan kehangatan. Acara ini semakin mempererat hubungan kekeluargaan yang sudah terjalin kuat di dalam komunitas gereja.

Perayaan HUT Paroki Rawamangun ke-53 ini bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi juga refleksi bagi seluruh umat tentang pentingnya peran mereka dalam menjaga dan mengembangkan paroki. Dengan semangat yang terbangun melalui misa syukur ini, diharapkan umat semakin berkomitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan gereja dan membawa nilai-nilai kasih Kristus ke dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Dukungan dan keterlibatan aktif dari umat menjadi kunci bagi keberlanjutan paroki ini, yang diharapkan dapat terus tumbuh sebagai komunitas yang memberikan inspirasi dan kekuatan spiritual bagi semua anggotanya.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : dr Albertus Sutadi

 

Kompetisi Ping Pong Seru di HUT ke-53 Keluarga Kudus Rawamangun

 

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53, Keluarga Kudus Rawamangun kembali mengadakan serangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh umat. Salah satu acara yang paling dinantikan adalah lomba ping pong yang penuh semangat dan kompetitif. Lomba ini diadakan sebagai bagian dari upaya untuk memupuk kebersamaan serta mengajak umat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang menyehatkan.

Lomba ping pong ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa, dengan semangat yang tidak kalah dari para atlet profesional. Setiap peserta menunjukkan kemampuan terbaik mereka di meja ping pong, berusaha memenangkan setiap set dengan penuh strategi dan keterampilan.

Acara dimulai dengan pertandingan babak penyisihan, di mana para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok. Meskipun suasana kompetisi terasa kental, namun kebersamaan dan sportivitas tetap menjadi fokus utama dari lomba ini. Sorak-sorai dari penonton yang memberikan dukungan kepada peserta semakin memeriahkan suasana, menciptakan atmosfer yang penuh semangat di setiap pertandingan.

Ping pong dipilih sebagai salah satu kegiatan dalam perayaan HUT karena sifatnya yang dapat dimainkan oleh semua kalangan usia. Selain itu, olahraga ini juga dikenal efektif untuk melatih konsentrasi dan koordinasi, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental umat. Melalui lomba ini, Keluarga Kudus Rawamangun tidak hanya ingin merayakan ulang tahun, tetapi juga mengajak seluruh umat untuk hidup lebih sehat dan aktif.

Setiap pertandingan berlangsung dengan seru, menunjukkan kemampuan luar biasa dari para peserta. Banyak dari mereka yang ternyata memiliki bakat terpendam dalam olahraga ping pong, dan lomba ini menjadi ajang untuk mengasah kemampuan mereka lebih lanjut. Meski demikian, semangat kebersamaan tetap terjaga dengan baik, di mana setiap kemenangan disambut dengan tepuk tangan meriah dari semua yang hadir.

Di akhir lomba, para pemenang dari setiap kategori diberikan penghargaan yang telah disiapkan oleh panitia. Penghargaan ini bukan hanya sebagai simbol kemenangan, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi atas usaha dan semangat yang ditunjukkan oleh para peserta sepanjang pertandingan. Selain hadiah utama, para peserta juga mendapatkan hadiah hiburan dan sertifikat partisipasi, sehingga semua yang berpartisipasi pulang dengan perasaan senang.

Lomba ping pong dalam perayaan HUT ke-53 ini bukan hanya sekedar pertandingan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antarumat. Melalui kegiatan ini, Keluarga Kudus Rawamangun berhasil menunjukkan bahwa olahraga dapat menjadi media yang efektif untuk membangun kebersamaan dan memperkuat ikatan komunitas.

Acara ini ditutup dengan doa bersama dan sesi foto keluarga, di mana semua peserta dan panitia berkumpul untuk mengabadikan momen berharga ini. Kebahagiaan dan kepuasan terlihat jelas di wajah setiap peserta, menandakan bahwa acara ini telah sukses besar. Dengan semangat yang telah dibangun melalui lomba ini, diharapkan Keluarga Kudus Rawamangun akan terus tumbuh menjadi komunitas yang solid dan harmonis.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : Nikolas Pradipto & Gisela Amanda

Kebersamaan Umat di Senam Sehat HUT ke-53 Keluarga Kudus Rawamangun

 

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53, Keluarga Kudus Rawamangun menyelenggarakan acara senam sehat yang penuh dengan kebersamaan dan semangat. Acara ini diadakan untuk seluruh anggota umat, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, sebagai bentuk kegiatan yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menyehatkan.

Senam sehat ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kebugaran tubuh sekaligus mempererat tali persaudaraan antarumat. Dengan melibatkan instruktur senam profesional, acara ini berhasil menarik minat banyak peserta yang antusias mengikuti setiap gerakan senam yang penuh energik dan ceria.

Sejak pagi hari, lapangan tempat acara berlangsung sudah dipenuhi oleh para peserta yang mengenakan pakaian olahraga. Mereka tampak semangat dan siap mengikuti rangkaian gerakan senam yang telah disiapkan oleh instruktur. Musik yang enerjik semakin membangkitkan semangat para peserta untuk bergerak mengikuti irama.

Kegiatan ini bukan hanya tentang berolahraga, tetapi juga tentang menjalin kebersamaan. Selama senam berlangsung, suasana penuh keceriaan tercipta di antara para peserta. Tawa dan canda menghiasi setiap gerakan, menambah kehangatan dan keakraban di antara mereka. Ini adalah momen di mana umat dari berbagai usia bisa saling berinteraksi dan saling mengenal lebih dekat.

Acara senam sehat ini juga dilengkapi dengan berbagai kegiatan tambahan seperti pembagian doorprize yang menambah semarak acara. Para peserta yang beruntung bisa membawa pulang hadiah menarik yang telah disiapkan oleh panitia. Hal ini semakin menambah antusiasme para umat untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.

Tidak hanya fokus pada kebugaran fisik, acara ini juga menjadi ajang edukasi kesehatan bagi para umat. Sebelum senam dimulai, panitia memberikan informasi tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat dan rutin berolahraga. Pesan-pesan ini disampaikan dengan cara yang menarik, sehingga mudah dipahami oleh semua peserta.

Setelah senam selesai, acara dilanjutkan dengan sesi makan bersama yang menambah keakraban di antara para umat. Menu yang disajikan adalah makanan sehat yang disiapkan khusus untuk mendukung pola hidup sehat yang telah disosialisasikan sebelumnya. Sesi ini menjadi penutup yang manis dari rangkaian acara senam sehat, di mana seluruh umat bisa menikmati makanan sambil berbincang-bincang dalam suasana yang santai.

Keluarga Kudus Rawamangun melalui acara ini berhasil menunjukkan bahwa perayaan HUT bukan hanya tentang selebrasi, tetapi juga tentang bagaimana membangun komunitas yang sehat dan saling mendukung. Dengan semangat kebersamaan yang tercipta melalui senam sehat ini, diharapkan umat bisa terus menjaga kesehatan dan menjalin hubungan yang harmonis di antara sesama anggota gereja.

Secara keseluruhan, senam sehat dalam rangka perayaan HUT ke-53 ini berhasil memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi seluruh peserta. Acara ini tidak hanya menyehatkan secara fisik, tetapi juga mempererat ikatan persaudaraan di antara umat Keluarga Kudus Rawamangun.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : dr Albertus Sutadi

 

Kebersamaan Umat di Lomba Badminton HUT-53 Keluarga Kudus Rawamangun

 

Keluarga Kudus Rawamangun baru-baru ini merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-53 dengan serangkaian kegiatan yang penuh semangat dan kebersamaan, salah satunya adalah lomba badminton. Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana mempererat tali persaudaraan di antara umat melalui olahraga yang digemari banyak orang.

Lomba badminton ini menarik perhatian dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Mereka semua antusias mengikuti pertandingan yang berlangsung meriah dan penuh semangat. Para peserta datang dari berbagai lingkungan, dan semuanya siap menunjukkan keterampilan terbaik mereka di lapangan.

Dengan diadakannya lomba ini, suasana kekeluargaan di Keluarga Kudus Rawamangun semakin terasa. Setiap pertandingan disaksikan dengan penuh semangat oleh para penonton yang datang memberikan dukungan. Sorak-sorai dan tepuk tangan dari para pendukung semakin memeriahkan suasana, membuat setiap momen pertandingan menjadi lebih hidup dan penuh kegembiraan.

Selain sebagai ajang kompetisi, lomba badminton ini juga menjadi sarana untuk menjaga kebugaran tubuh sekaligus menjalin keakraban antar umat. Olahraga ini dipilih karena sifatnya yang mudah diakses oleh semua kalangan, baik muda maupun tua, sehingga semua jemaat bisa berpartisipasi tanpa terkecuali.

Setiap pertandingan berlangsung dengan seru, memperlihatkan kemampuan bermain badminton yang luar biasa dari para peserta. Meski sebagian besar peserta tidak berlatar belakang atlet profesional, semangat mereka dalam bertanding layak diacungi jempol. Pertandingan demi pertandingan berjalan lancar, dengan fair play dijunjung tinggi oleh setiap pemain.

Bagi para peserta yang belum beruntung meraih kemenangan, mereka tetap pulang dengan senyuman. Karena bagi mereka, yang terpenting bukanlah kemenangan semata, melainkan kebersamaan dan kegembiraan yang tercipta dari acara ini. Kemenangan sejati dari lomba ini adalah semangat persaudaraan dan solidaritas yang semakin erat di antara umat Keluarga Kudus Rawamangun.

Di akhir acara, para pemenang dari setiap kategori menerima penghargaan yang telah disiapkan oleh panitia. Selain hadiah, mereka juga mendapatkan tepuk tangan meriah dari seluruh peserta dan penonton yang hadir. Penghargaan ini bukan hanya sebagai bentuk apresiasi atas keterampilan bermain, tetapi juga simbol kebanggaan bagi komunitas yang telah berhasil menyelenggarakan acara ini dengan sukses.

Melalui kegiatan lomba badminton ini, Keluarga Kudus Rawamangun berhasil menunjukkan bahwa perayaan HUT tidak hanya tentang seremoni, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan kebersamaan dan memperkuat ikatan komunitas melalui kegiatan yang positif dan menyenangkan.

Sebagai penutup, acara ini membuktikan bahwa olahraga dapat menjadi media yang efektif untuk membangun kebersamaan di tengah komunitas. Lomba badminton dalam rangka HUT ke-53 Keluarga Kudus Rawamangun ini telah sukses menyatukan umat dalam semangat persaudaraan dan kebersamaan yang luar biasa.

Juara 1 Wilayah Matheus
Juara 2 Wilayah Elizabet
Juara 3 Wilayah Yosep

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : Valentinus Sepriyogo Sulistiyo & Doddy Novianto

Kemeriahan Perayaan HUT-53 di Keluarga Kudus Rawamangun: Lomba Liturgi dan Kreativitas Umat

 

Keluarga Kudus Rawamangun, sebuah gereja katolik yang telah berdiri selama lebih dari setengah abad, merayakan ulang tahunnya yang ke-53 dengan mengadakan acara Lomba Bakti Liturgi. Acara ini menjadi puncak dari serangkaian kegiatan peringatan yang melibatkan seluruh umat, dari anak-anak hingga orang dewasa, dalam semangat kebersamaan dan pelayanan.

Lomba Bakti Liturgi ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk mendalami dan menghayati makna liturgi dalam kehidupan beriman sehari-hari. Dengan berbagai kategori lomba seperti paduan suara, pembacaan Kitab Suci, dan kreativitas dalam menghias altar, acara ini berhasil menyatukan semua lapisan jemaat dalam semangat kekudusan dan kebersamaan.

Para peserta lomba menunjukkan bakat dan kreativitas mereka dalam setiap kategori yang diperlombakan. Paduan suara dari berbagai lingkungan berlomba-lomba menampilkan yang terbaik, dengan suara yang indah dan harmonisasi yang menyentuh hati. Pembacaan Kitab Suci dilakukan dengan penuh penghayatan, menggambarkan kedalaman iman yang tertanam dalam hati para jemaat.

Tak hanya itu, kreativitas dalam menghias altar juga menjadi salah satu daya tarik utama. Setiap lingkungan berlomba menghias altar dengan tema yang mencerminkan makna liturgi dan keindahan iman Katolik. Hasilnya adalah rangkaian dekorasi yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga penuh dengan makna spiritual.

Melalui lomba ini, Keluarga Kudus Rawamangun ingin menegaskan pentingnya liturgi sebagai pusat kehidupan rohani. Liturgi bukan hanya sekadar ritual, tetapi merupakan ungkapan iman yang hidup dan dinamis. Dengan mengikuti lomba ini, setiap anggota jemaat diingatkan akan panggilan mereka untuk terlibat aktif dalam kehidupan gereja, tidak hanya sebagai peserta pasif, tetapi sebagai bagian integral dari komunitas yang hidup.

Perayaan HUT ke-53 ini juga menjadi momen refleksi bagi seluruh umat untuk melihat kembali perjalanan iman mereka selama ini. Dengan semangat liturgi yang dibangkitkan melalui lomba ini, Keluarga Kudus Rawamangun berharap dapat terus menjadi komunitas yang hidup dan berkembang dalam iman, harapan, dan kasih.

Selain itu, acara ini juga memberikan ruang bagi generasi muda untuk mengekspresikan iman mereka dengan cara yang kreatif dan penuh semangat. Dengan terlibat dalam berbagai kategori lomba, mereka diajak untuk mengenal lebih dalam makna liturgi dan merasakan kebersamaan dalam komunitas gereja.

Secara keseluruhan, Lomba Bakti Liturgi ini bukan hanya sebuah kompetisi, tetapi juga sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar umat dan menumbuhkan semangat pelayanan yang tulus. Semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang tercipta selama acara ini menjadi bukti nyata bahwa Keluarga Kudus Rawamangun adalah komunitas yang hidup, berakar dalam iman, dan terus bertumbuh dalam kasih Tuhan.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.

Kreativitas Umat Bersinar di Got-Talent HUT ke-53 Paroki Keluarga Kudus

 

Lomba Got-Talent Memeriahkan HUT ke-53 Paroki Keluarga Kudus Rawamangun

Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Paroki Keluarga Kudus Rawamangun, diadakan sebuah acara yang menarik dan penuh kreativitas, yaitu Lomba Got-Talent. Kegiatan ini menjadi salah satu momen penting dalam rangkaian acara perayaan HUT yang bertujuan untuk menggali dan mengembangkan bakat seni dari para umat. Lomba ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara para anggota paroki.

Lomba Got-Talent ini terbuka untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Setiap peserta diberi kesempatan untuk menampilkan bakat mereka dalam berbagai bidang, seperti menyanyi, menari, bermain alat musik, berpuisi, dan berbagai bentuk seni lainnya. Kreativitas dan keberanian para peserta menjadi sorotan utama dalam lomba ini, yang diadakan dengan semangat kebersamaan dan sportivitas.

Acara ini menarik perhatian banyak penonton yang antusias. Sorak-sorai dan tepuk tangan meriah terdengar setiap kali ada penampilan yang memukau dari para peserta. Para juri, yang terdiri dari tokoh-tokoh di lingkungan gereja, memberikan penilaian yang objektif dan adil terhadap setiap penampilan. Mereka tidak hanya menilai dari segi teknis, tetapi juga apresiasi terhadap upaya dan keberanian peserta untuk tampil di depan umum.

Selama lomba berlangsung, suasana kebersamaan sangat terasa. Setiap peserta didukung oleh keluarga dan teman-temannya, yang menambah kehangatan dan keceriaan acara. Lomba ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar umat dan menumbuhkan rasa percaya diri di kalangan anak-anak dan remaja. Bagi mereka, lomba ini bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi lebih kepada pengalaman berharga dan pelajaran hidup.

Pemenang lomba diumumkan pada akhir acara, dan mereka yang berhasil meraih juara mendapatkan penghargaan berupa trofi, sertifikat, dan hadiah menarik. Namun, yang terpenting dari semua ini adalah apresiasi dari seluruh umat terhadap bakat dan usaha yang telah ditunjukkan oleh setiap peserta. Tidak jarang, penampilan yang mungkin tidak memenangkan lomba tetap mendapatkan tempat di hati penonton karena pesan yang disampaikan melalui karya seni mereka.

Lomba Got-Talent HUT ke-53 Paroki Keluarga Kudus Rawamangun juga menjadi bukti bahwa seni dan kreativitas memiliki peran penting dalam kehidupan komunitas gereja. Dengan adanya kegiatan ini, para anggota jemaat diharapkan dapat terus mengembangkan bakat mereka dan berbagi kebahagiaan melalui karya seni. Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di masa mendatang, yang dapat melibatkan lebih banyak peserta dan menciptakan lebih banyak momen indah dalam kebersamaan.

Dengan kesuksesan acara ini, perayaan HUT ke-53 Paroki Keluarga Kudus Rawamangun semakin berkesan dan bermakna. Lomba Got-Talent ini tidak hanya memperlihatkan talenta luar biasa dari anggota umat, tetapi juga memperkuat ikatan kekeluargaan di antara mereka, menjadikan gereja sebagai tempat di mana bakat dan kreativitas dapat tumbuh dan berkembang.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : Valentinus Sepriyogo Sulistiyo, Marcella Reina & Nikolas Pradipto

Turnamen Mobile Legend Penuh Sportivitas di HUT ke-53 Gereja Keluarga Kudus

 

Semarak Lomba Mobile Legend HUT ke-53 Gereja Keluarga Kudus Rawamangun

Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Gereja Keluarga Kudus Rawamangun, sebuah lomba e-sports yang menarik perhatian banyak kalangan diadakan, yaitu turnamen Mobile Legend. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara perayaan HUT yang bertujuan untuk menjalin kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan di kalangan umat, khususnya generasi muda.

Turnamen Mobile Legend ini diikuti oleh berbagai tim yang terdiri dari anggota paroki, baik remaja maupun dewasa. Setiap tim menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam strategi dan kerjasama tim untuk memenangkan pertandingan. Lomba ini menjadi wadah bagi para peserta untuk menunjukkan bakat dan keterampilan mereka dalam permainan populer ini, sekaligus menjadi ajang untuk bersosialisasi dan saling mengenal lebih dekat antara umat.

Selama lomba, suasana kompetitif yang positif terasa sangat kuat. Para peserta, yang berasal dari berbagai lingkungan di paroki, saling beradu strategi dalam permainan yang penuh tantangan. Tidak hanya para peserta, para penonton pun turut meramaikan acara dengan semangat dukungan mereka yang menggelora. Sorak-sorai penonton saat menyaksikan setiap momen seru dalam pertandingan menambah semarak acara ini.

Lomba Mobile Legend ini tidak hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai sportivitas dan kerjasama. Setiap peserta diajak untuk bermain dengan penuh semangat juang, namun tetap menjunjung tinggi rasa hormat terhadap lawan. Selain itu, acara ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan kepada para peserta tentang pentingnya keseimbangan antara aktivitas digital dan kehidupan sosial dalam komunitas gereja.

Panitia HUT ke-53 Gereja Keluarga Kudus Rawamangun memastikan bahwa acara ini berjalan dengan lancar dan penuh keceriaan. Mereka juga menyediakan berbagai hadiah menarik bagi tim pemenang, yang semakin memotivasi para peserta untuk memberikan yang terbaik. Tidak hanya trofi dan medali, tetapi juga hadiah berupa barang elektronik yang bermanfaat untuk mendukung kegiatan sehari-hari.

Pada akhir acara, para pemenang mendapatkan penghargaan langsung dari pastor paroki yang juga memberikan pesan inspiratif tentang pentingnya kebersamaan dan persatuan di dalam komunitas gereja. Lomba ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk kegiatan serupa di masa mendatang, yang mampu melibatkan lebih banyak partisipasi dari umat paroki.

Dengan suksesnya lomba ini, HUT ke-53 Gereja Keluarga Kudus Rawamangun menjadi momen yang tidak hanya meriah, tetapi juga bermakna bagi seluruh umat. Acara ini membuktikan bahwa teknologi dan permainan digital dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkuat kebersamaan dan kerjasama di dalam gereja.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.

Semarak HUT ke-53 Keluarga Kudus Rawamangun: Misa, Lomba, dan Bakti Sosial

 

Rangkaian Kegiatan Perayaan HUT ke-53 Keluarga Kudus Rawamangun

Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53, Keluarga Kudus Rawamangun telah mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh umat dan masyarakat sekitar. Perayaan ini menjadi momen penting untuk memperkuat tali persaudaraan dan semangat kebersamaan di antara para umat.

Kegiatan HUT dimulai dengan Misa Syukur yang khusyuk dan dihadiri oleh seluruh umat. Acara ini merupakan wujud syukur atas segala berkat yang telah diterima oleh gereja selama 53 tahun terakhir. Setelah Misa, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai lomba yang diadakan untuk memeriahkan suasana, mulai dari lomba olahraga, seni, hingga lomba kreativitas yang melibatkan anak-anak dan dewasa.

Selain itu, terdapat juga kegiatan bakti sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan. Para umat bersama-sama memberikan bantuan berupa sembako, pakaian, dan kebutuhan lainnya kepada mereka yang kurang beruntung. Bakti sosial ini merupakan bentuk nyata dari kepedulian Keluarga Kudus Rawamangun terhadap sesama, sekaligus mengamalkan ajaran kasih dalam kehidupan sehari-hari.

Puncak acara perayaan HUT ke-53 ini adalah Malam Puncak yang diisi dengan penampilan-penampilan seni dari umat. Berbagai pertunjukan tari, paduan suara, dan drama yang bertema kekeluargaan dan kebersamaan dipersembahkan dengan penuh semangat. Suasana semakin meriah dengan adanya door prize dan penghargaan bagi umat yang telah memberikan kontribusi luar biasa selama ini.

Rangkaian kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antar umat, tetapi juga memperkuat ikatan dengan masyarakat sekitar. Keluarga Kudus Rawamangun berkomitmen untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan memberikan yang terbaik bagi perkembangan iman dan sosial masyarakat.

Dengan adanya perayaan ini, Keluarga Kudus Rawamangun berharap dapat terus menjadi terang bagi lingkungan sekitar dan menjalankan peran sebagai komunitas yang peduli dan penuh kasih.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.

Lomba Fashion Show Lansia: Merayakan HUT ke-53 Keluarga Kudus Rawamangun

 

Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-53, Keluarga Kudus Rawamangun mengadakan acara yang penuh semangat dan kreativitas: Lomba Fashion Show Lansia. Acara ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada para lansia, merayakan keindahan dan keanggunan mereka. Selain itu, event ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan kepercayaan diri dan menunjukkan bahwa usia tidak menghalangi seseorang untuk tetap fashionable dan percaya diri.

Lomba Fashion Show diadakan di aula Keluarga Kudus Rawamangun, dihadiri oleh banyak anggota komunitas serta keluarga dan teman-teman para peserta. Para lansia yang terlibat memperagakan berbagai busana menarik yang mencerminkan selera dan gaya mereka masing-masing. Dengan semangat yang berkobar, anggota lansia tampil memukau di atas panggung, menunjukkan bahwa mereka tetap dapat tampil menawan, terlepas dari usia.

Peserta Fashion Show: Acara ini diikuti oleh puluhan lansia, yang dengan bangga menunjukkan hasil kreatifitas mereka. Para peserta mengenakan berbagai busana, mulai dari pakaian tradisional, busana sehari-hari hingga gaya yang lebih modern dan glamor. Pakaian mereka tidak hanya beragam tetapi juga dipilih dengan cermat untuk mencerminkan kepribadian setiap peserta.

Tujuan dan Manfaat: Lomba Fashion Show Lansia bukan hanya sekadar hiburan semata, tetapi juga bertujuan untuk mengubah stigma tentang lansia yang sering dianggap tidak aktif atau kurang berkontribusi. Melalui fashion show ini, Keluarga Kudus Rawamangun ingin menekankan bahwa lansia tetap memiliki tempat dan peranan penting dalam komunitas. Acara ini juga menjadi kesempatan bagi lansia untuk berinteraksi, menghibur, dan berkontribusi.

Acara ini ditutup dengan pengumuman pemenang, di mana semua peserta mendapatkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi. Momen ini diwarnai dengan sorakan dan tepuk tangan meriah, menciptakan suasana hangat dan penuh rasa kebersamaan.

Kesimpulan: Lomba Fashion Show Lansia di HUT ke-53 Keluarga Kudus Rawamangun menjadi pengingat bahwa keindahan tidak mengenal usia. Melalui kegiatan ini, diharapkan para lansia merasa dihargai, dicintai, dan tetap bersemangat dalam menjalani hidup.

 


Juara 1 : Ibu Erni

 


Juara 2 : Bapak Maruli

 


Juara 3 : Ibu Mia

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun
dokumentasi foto : dr. Albertus Sutadi

 

 

Menyemarakkan HUT ke-53 Keluarga Kudus Rawamangun dengan Jalan Pagi

 

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-53, Keluarga Kudus Rawamangun mengadakan acara jalan pagi yang meriah dan penuh semangat. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota komunitas, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, sebagai bentuk kebersamaan dalam merayakan perjalanan panjang dan prestasi yang telah dicapai.

Acara jalan pagi ini digelar di lingkungan sekitar Keluarga Kudus Rawamangun. Suasana segar pagi hari menjadi latar belakang yang sempurna untuk meningkatkan semangat kebersamaan. Dengan diiringi alunan musik dan semangat dari peserta, jalan pagi ini berlangsung dengan penuh keceriaan. Siswa-siswi dari sekolah sekitar juga turut serta, menunjukkan dukungan mereka terhadap peringatan istimewa ini.

Tujuan dan Manfaat Jalan Pagi: Kegiatan jalan pagi tidak hanya sebagai bentuk perayaan saja, tetapi juga berfungsi untuk meningkatkan kesehatan jasmani. Berjalan kaki adalah salah satu aktivitas fisik yang sederhana namun memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Selain itu, aktivitas ini juga mampu mempererat tali persaudaraan antar anggota komunitas.

Dalam rangkaian acara HUT ke-53 Keluarga Kudus Rawamangun, berbagai kegiatan menarik juga dilakukan, seperti senam bersama, lomba-lomba ringan, dan kuliner khas yang memperkaya suasana. Semua kegiatan diharapkan membawa rasa kebersamaan dan rasa memiliki yang kuat dalam komunitas ini.

Kesimpulan: Merayakan HUT ke-53 dengan jalan pagi adalah bentuk komitmen Keluarga Kudus Rawamangun untuk terus bersatu dan menjaga kesehatan. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh anggota komunitas dapat terus berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bahagia.

Dengan semangat yang membara, Keluarga Kudus Rawamangun siap melangkah menuju tahun-tahun ke depan dengan keberanian dan motivasi untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : Stella Lukitasari & Nikolas Pradipto

Karya Puisi dari Romo Yohanes Rohmadi Mulyono untuk HUT Ke-53 Paroki Rawamangun

 

Jakarta, 29 Juli 2023,

Syukur dan profisiat 53 tahun paroki.
42 imam MSF gembala telah hadir berkarya.
Kita kenang 15 pastor telah menghadap Bapa:
Pastor Djajaputranta, Marta Wiryana, Byaktasoewarta,
Notoseputro, Widiantara, Yoedo Dihardja, Van Der Peet,
Tamawijaya, Hary Vermulen, The Tjoen An, Sanders, Siswa
Sumarta, Gunawan Heru, Hardiwiratno dan Suryo Sunaryo.

Syukur dan profisiat 53 tahun paroki:
Tercatat jumlah umat beriman 5.617 dengan 2.120 KK.
Dominan umat berusia 36-59 th, berjumlah 2081 orang.
Umat tersebar tinggal di 8 Wilayah dengan 41 Lingkungan.
Tidak terdengar cekcok, semua rukun penuh senyum.
Terkesan umat aktif kreatif, program berjalan lancar:
Rapat, Liturgi, katekese, seminar, sosial, doa dan senam.
Aneka paguyuban bangga punya seragam identitas diri:
Merah, hitam, putih, biru, batik, ungu, kuning dan hijau.
Suka hadir berkegiatan dan suka zíarek ke segala penjuru

Syukur dan profisiat 53 tahun paroki:
Sarana dan prasarana sudah tersedia dukung kegiatan.
Siap bangunan Gereja, Kapel dan Gedung Karya Pastoral.
Tempat doa Pieta, GMBP dan akan menyusul ruang adorasi.
Parkir luas, Satpam siap siaga, kantor paroki siap melayani.
Tuhan Maha Murah lewat umat yang peduli, para penderma.
Tuhan suka akan orang yang jujur, setia dan bersaudara.
Nampak dalam Keluarga Kudus Nazareth Pelindung Paroki.

Syukur dan profisiat 53 tahun paroki:
Hari ini gegap gempita pesta puncak HUT ke 53.
Perayaan Ekaristi bersama Uskup, selebran dan liturgi terlatih.
Tampak panggung terbuka berasesori berdiri di depan GKP.
Panitia siap tampilkan berbagai acara dan bagi hadiah lomba.
Selamat dan Profisiat untuk seluruh umat, terberkati selalu.

Yohanes Rohmadi Mulyono MSF.