Tablo Kisah Sengsara Yesus yang dilaksanakan oleh Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun adalah salah satu rangkaian acara yang sangat dinantikan oleh umat Katolik, khususnya dalam menyambut Pekan Suci. Acara ini diadakan setiap tahun sebagai bagian dari peringatan Paskah, yang menggambarkan kembali perjalanan Yesus menuju penyaliban-Nya di Golgota. Melalui penampilan yang penuh penghayatan, tablo ini berhasil menyentuh hati para penonton dan mengajak mereka untuk merenungkan kembali makna dari pengorbanan Kristus.
Tablo ini dilaksanakan oleh para anggota umat yang telah mempersiapkan diri secara matang, mulai dari latihan hingga penampilan di hari H. Para peserta tablo bukan hanya sekadar memerankan karakter dalam kisah sengsara, tetapi juga menghayati setiap peran dengan sungguh-sungguh. Setiap adegan dalam tablo ini dipentaskan dengan sangat mendalam, mulai dari perjamuan terakhir, pengkhianatan Yudas, pengadilan di hadapan Pilatus, hingga penyaliban Yesus di Golgota.
Kegiatan tablo ini tidak hanya sekadar menampilkan kembali kisah sengsara Yesus, tetapi juga menjadi sarana untuk memperdalam iman umat. Melalui peran yang mereka mainkan, para peserta tablo dapat merasakan sedikit dari penderitaan yang dialami oleh Yesus. Hal ini juga memberikan kesempatan bagi umat untuk lebih memahami makna dari setiap peristiwa dalam kisah sengsara tersebut.
Penonton yang hadir dalam tablo ini sering kali merasakan kedalaman emosi yang luar biasa. Beberapa dari mereka bahkan menitikkan air mata saat menyaksikan adegan-adegan yang menggambarkan penderitaan Yesus. Suasana khusyuk dan hening tercipta saat tablo ini berlangsung, memperlihatkan betapa besar pengaruh peristiwa ini dalam kehidupan iman umat Katolik.
Dalam tablo ini, peran Yesus selalu menjadi pusat perhatian. Aktor yang memerankan Yesus biasanya dipilih dengan sangat hati-hati, mengingat beratnya tanggung jawab untuk menggambarkan sosok yang penuh kasih dan pengorbanan. Setiap gerakan, setiap kata, dan setiap tatapan yang diberikan oleh aktor ini membawa pesan yang dalam bagi setiap penonton. Tidak hanya itu, peran-peran lain seperti Maria, ibu Yesus, dan para murid juga diperankan dengan penuh penghayatan, menambah kesan mendalam bagi siapa pun yang menyaksikan.
Tablo Kisah Sengsara Yesus ini tidak hanya menarik perhatian umat Paroki Rawamangun, tetapi juga umat dari paroki lain. Setiap tahun, acara ini selalu berhasil menarik banyak pengunjung yang ingin menyaksikan langsung kisah sengsara Yesus yang dipentaskan dengan begitu apik. Melalui tablo ini, diharapkan umat dapat lebih memahami arti dari pengorbanan Yesus dan bagaimana hal tersebut seharusnya mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
Selain menjadi bagian dari perayaan Paskah, tablo ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi umat untuk merenungkan makna sejati dari iman mereka. Pekan Suci adalah waktu yang sangat penting bagi umat Katolik, dan tablo ini membantu mereka untuk lebih mendalami setiap peristiwa yang terjadi selama masa tersebut. Dengan menyaksikan tablo ini, diharapkan umat dapat mengalami perjumpaan yang lebih dalam dengan Kristus dan memperbarui komitmen mereka untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
Tablo Kisah Sengsara Yesus di Paroki Rawamangun juga menjadi ajang bagi umat untuk terlibat aktif dalam kegiatan gereja. Melalui partisipasi dalam tablo ini, mereka tidak hanya menambah pengetahuan dan pemahaman tentang kisah sengsara, tetapi juga mempererat kebersamaan dan persaudaraan di antara sesama umat. Keterlibatan ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran setiap individu dalam mewujudkan kegiatan keagamaan yang bermakna dan mendalam.
Secara keseluruhan, Tablo Kisah Sengsara Yesus di Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun adalah salah satu kegiatan yang sangat penting dan bermakna dalam rangkaian perayaan Paskah. Dengan menampilkan kembali kisah sengsara Yesus, tablo ini membantu umat untuk merenungkan makna dari pengorbanan Kristus dan memperdalam iman mereka. Melalui tablo ini, Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun berharap dapat terus membina umat dalam iman yang kokoh dan kasih yang tulus kepada Tuhan dan sesama.
Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : dr Albertus Sutadi