Misa akbar Paus Fransiskus di GBK tidak menggunakan area rumput untuk menjaga persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026

 

Pada 5 September 2024, misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno (GBK) menjadi peristiwa penting bagi umat Katolik Indonesia. Salah satu keunikan dari acara ini adalah kebijakan yang diambil oleh pihak pengelola stadion GBK, yaitu tidak menutup atau menggunakan area rumput stadion selama misa berlangsung. Hal ini dilakukan demi menjaga kualitas rumput untuk persiapan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Area lapangan tidak akan digunakan oleh peserta misa untuk menghindari kerusakan rumput yang baru diperbaiki sebagai persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pihak GBK menegaskan bahwa rumput tetap terbuka dan aman untuk pertandingan berikutnya, dengan peserta misa ditempatkan di tribun stadion, bukan di atas lapangan, untuk menjaga kondisi rumput yang baru diperbaiki. Keputusan ini melibatkan kerjasama antara penyelenggara misa dan Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), yang berkomitmen agar acara keagamaan tidak mengganggu persiapan stadion untuk ajang sepak bola internasional.

Selain itu, sterilisasi dilakukan dengan ketat, memastikan misa berjalan dengan lancar tanpa mengorbankan fasilitas stadion. Tribun GBK dirancang untuk menampung ribuan peserta yang hadir. Meskipun acara bersifat terbuka, hanya umat dengan tiket yang bisa mengakses stadion. Hal ini dilakukan demi keamanan dan kenyamanan semua pihak.

Rumput stadion juga tetap terjaga melalui pengaturan yang matang, seperti penempatan alat-alat teknologi yang memungkinkan pemantauan dan perawatan rumput secara optimal setelah acara misa berlangsung. Setelah acara keagamaan ini selesai, rumput akan segera dirapikan untuk memastikan tidak ada dampak negatif pada lapangan sebelum digunakan dalam pertandingan sepak bola.

Dimana, Misa Agung di Stadion Gelora Bung Karno akan menjadi puncak dari rangkaian kunjungan Paus di Indonesia. Ribuan umat Katolik dari seluruh penjuru Indonesia menghadiri Misa tersebut, yang berlangsung dengan penuh khidmat. Misa yang akan dihadiri ribuan umat Katolik dari seluruh Indonesia, menjadi momen yang sangat emosional dan spiritual.

Foto dari : Kompas.id

Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal pada 5 September 2024 menegaskan pentingnya dialog antaragama dan persatuan

 

Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin Gereja Katolik yang penuh kerendahan hati dan kesederhanaan. Kunjungan bersejarahnya ke Indonesia menjadi bukti nyata dari kepribadiannya yang rendah hati. Selama kunjungan tersebut, Paus tidak hanya menyampaikan pesan-pesan spiritual tetapi juga memberikan contoh nyata bagaimana hidup dalam kesederhanaan dan kedamaian.

Kunjungan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

Pada kunjungan pertama ke Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus menunjukkan rasa hormat yang mendalam terhadap simbol keagamaan Islam di Indonesia. Sebagai salah satu masjid terbesar di dunia, Istiqlal adalah lambang persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Ini merupakan salah satu kunjungan penting dalam rangkaian lawatannya ke Indonesia. Kunjungan ini menekankan pentingnya dialog antaragama dan menunjukkan sikap toleransi serta saling menghormati antarumat beragama di negara dengan mayoritas Muslim ini.

Sebelum memasuki masjid, Paus Fransiskus sempat melewati terowongan penghubung antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang dikenal sebagai “Lorong Toleransi.” Terowongan ini dibangun sebagai simbol persatuan antara dua agama terbesar di Indonesia, yaitu Islam dan Katolik. Dalam kesempatan tersebut, Paus Fransiskus menyampaikan bahwa lorong ini adalah simbol penting yang menggambarkan kerukunan dan persaudaraan antaragama yang harus terus dijaga dan diperkuat.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal memiliki arti yang sangat dalam bagi Indonesia sebagai negara dengan keberagaman agama yang sangat kaya. Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, namun juga memiliki komunitas Katolik yang cukup besar. Kehadiran Paus di Masjid Istiqlal merupakan wujud nyata dari komitmennya terhadap dialog antaragama dan upaya memperkuat perdamaian global.

Dalam kunjungannya ke Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus disambut oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, beserta tokoh-tokoh lintas agama. Acara ini dihadiri sekitar 500 undangan yang terdiri dari pemuka agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu​.

Selama di dalam Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus berkesempatan berdoa bersama dengan para pemimpin lintas agama. Aksi ini menunjukkan sikap inklusif dan keterbukaan yang menjadi ciri khas dari kepemimpinannya. Beliau mengajak semua pihak untuk terus menjalin dialog yang konstruktif dan mengedepankan sikap saling menghormati dalam menghadapi perbedaan keyakinan

Paus Fransiskus memilih Masjid Istiqlal sebagai salah satu tempat penting untuk menyampaikan pesan persatuan dan perdamaian. Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama antaragama untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan damai.

Pesan Perdamaian dan Solidaritas

Setelah kunjungan ke Istiqlal, Paus Fransiskus melanjutkan perjalanannya ke Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), di mana ia disambut oleh para pemimpin Gereja Katolik Indonesia. Paus menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya persaudaraan dan solidaritas di tengah masyarakat yang semakin pluralis. Menurut Mgr. Antonius Bunjamin Subianto, Ketua KWI, kunjungan Paus ini lebih dari sekadar acara seremonial, tetapi sebuah misi untuk menyebarkan ajaran tentang cinta kasih dan perdamaian di dunia yang penuh konflik​

Dalam pertemuan tersebut, Paus Fransiskus memberikan pidato yang menyentuh, menekankan pentingnya persatuan dan perdamaian di tengah keberagaman. Beliau mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh KWI dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program sosial dan kemanusiaan. Paus juga menyampaikan bahwa peran Gereja Katolik dalam membantu masyarakat yang membutuhkan sangat penting, terutama di negara dengan populasi besar seperti Indonesia.

Pesan ini menjadi relevan mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, namun memiliki toleransi yang tinggi terhadap berbagai agama, termasuk Katolik. Kehadiran Paus di Indonesia membawa pesan penting tentang perlunya menjaga dialog antaragama dan terus berkolaborasi dalam menghadapi tantangan sosial global.

Pertemuan dengan Organisasi Amal

Setelah pidato, Paus Fransiskus mengadakan sesi khusus dengan penerima manfaat dari berbagai organisasi amal yang bekerja di bawah naungan KWI. Organisasi-organisasi ini memiliki fokus pada berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan. Dalam kesempatan tersebut, Paus mendengarkan cerita-cerita inspiratif dari para penerima manfaat dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam memberikan bantuan.

Sesi ini juga menjadi kesempatan bagi Paus untuk berdiskusi langsung dengan para relawan dan pekerja sosial yang telah berperan penting dalam program-program kemanusiaan tersebut. Paus menegaskan kembali komitmennya untuk terus mendukung misi sosial gereja dalam memberikan harapan dan kesempatan bagi mereka yang membutuhkan.

Dukungan untuk Gereja Katolik di Indonesia

Kunjungan Paus Fransiskus ke KWI juga merupakan bentuk dukungan bagi Gereja Katolik Indonesia. Dalam beberapa dekade terakhir, Gereja Katolik di Indonesia terus berkembang dan berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat. Paus Fransiskus memberikan apresiasi atas peran ini dan mendorong para pemimpin gereja untuk terus bekerja keras dalam menjaga nilai-nilai kekristenan sekaligus membangun harmoni dengan agama lain.

Selama kunjungan ini, Paus juga berbicara tentang tantangan yang dihadapi oleh umat Katolik di Indonesia, termasuk dalam hal kebebasan beragama dan perlindungan hak-hak minoritas. Beliau mendorong para pemimpin gereja untuk tetap teguh dalam memperjuangkan keadilan dan kedamaian bagi semua umat manusia.

Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia selama beberapa hari ini menjadi momen bersejarah bagi umat Katolik dan masyarakat Indonesia secara umum. Pesan-pesan kedamaian dan persatuannya diharapkan dapat terus diingat dan dijadikan inspirasi bagi semua kalangan.

Pesan yang disampaikan oleh Paus Fransiskus selama kunjungannya sangat relevan dengan situasi dunia saat ini. Konflik, ketidakadilan, dan ketidakpedulian terhadap sesama sering kali menjadi penghalang bagi perdamaian global. Paus menekankan bahwa perdamaian hanya bisa dicapai melalui dialog, cinta kasih, dan kesederhanaan. Sikap Paus Fransiskus yang rendah hati menjadi teladan bagi banyak orang di seluruh dunia

Puncak Kunjungan Paus di Indonesia adalah Misa Agung di Gelora Bung Karno

Setelah kunjungan ke KWI, Paus Fransiskus melanjutkan jadwalnya dengan memimpin Misa Agung di Stadion Gelora Bung Karno. Acara ini menjadi puncak dari rangkaian kunjungan Paus di Indonesia. Ribuan umat Katolik dari seluruh penjuru Indonesia menghadiri Misa tersebut, yang berlangsung dengan penuh khidmat. Paus Fransiskus memberikan homili yang menginspirasi umat untuk terus menebarkan kasih, perdamaian, dan persatuan. Misa yang akan dihadiri ribuan umat Katolik dari seluruh Indonesia, akan menjadi momen yang sangat emosional dan spiritual.

Kesederhanaan Paus Fransiskus tampak dalam semua aspek kunjungannya. Dari cara berpakaian yang tidak mencolok hingga sikapnya yang penuh kehangatan terhadap semua kalangan. Beliau mengajak umat beragama di Indonesia untuk hidup sederhana dan saling menghormati, seperti yang diajarkan oleh nilai-nilai agama masing-masing. (By Sie Komsos)

Foto dari : detik.com, CNN dan Kompas

Katedral Pecah oleh Histeria dan Sukacita: Sambutan Meriah untuk Paus Fransiskus

 

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 5 September 2024 membawa kegembiraan besar bagi umat Katolik Indonesia. Peristiwa ini menjadi momen bersejarah, terutama ketika Bapa Suci mengunjungi Katedral Jakarta. Katedral yang megah dan penuh khidmat berubah menjadi lautan manusia yang dipenuhi sorak sorai dan sukacita saat menyambut pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia ini.

Sejak Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno-Hatta, antusiasme umat sudah terlihat jelas. Meskipun dalam perjalanan menuju Katedral, Paus selalu berusaha berinteraksi dengan umat, membuka jendela mobilnya, dan melambaikan tangan kepada mereka yang bersorak di pinggir jalan. Teriakan “Viva il Papa” atau “Papa Francesco” menggema sepanjang perjalanan, menambah semarak suasana.

Kehadiran Paus di Katedral Jakarta

Ketika Paus Fransiskus tiba di Katedral Jakarta, ribuan umat, termasuk imam, biarawan-biarawati, serta anak-anak sekolah Katolik, telah menunggu dengan penuh antusiasme sejak pagi hari. Momen kedatangan Paus disambut dengan riuh rendah oleh umat yang berdiri di luar gedung Katedral. Anak-anak yang memegang bendera kecil Indonesia dan Vatikan turut serta menyambut dengan yel-yel, “Papa Francesco,” sambil memainkan alat musik angklung.

Suasana di Katedral semakin memanas saat barisan para uskup, termasuk Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC, Kepala Paroki Katedral Pastor Albertus Hadi Rudi SJ dan dua remaja yang memberikan buket dan tanda mata khas Betawi, menyambut kehadiran Paus. Kehadiran Paus Fransiskus diiringi dengan sorak sorai dari umat yang sangat mendambakan momen ini. Bahkan, beberapa umat tak kuasa menahan air mata haru saat melihat pemimpin mereka dari dekat.

Audiensi dan Doa Bersama

Sebelum Paus Fransiskus tiba, audiensi yang dipandu oleh para pemimpin gereja berlangsung dengan doa dan puji-pujian. Ibadat sore yang diperdengarkan melalui pengeras suara terdengar di luar, membuat umat yang menunggu di luar Katedral turut mengikutinya dalam keheningan.

Saat iring-iringan Paus mendekati Katedral, suasana semakin riuh. Ketika mobil putih sederhana yang membawa Paus muncul di depan Katedral, kegembiraan umat pecah. Paus Fransiskus menyapa mereka dengan senyuman hangat, melambaikan tangan, dan beberapa kali menghampiri umat yang berada di barisan depan.

Momen Berharga di Dalam Katedral

Setelah disambut oleh para uskup, Paus Fransiskus masuk ke dalam Katedral. Di dalam Katedral, suasana juga tak kalah penuh haru. Umat yang berkesempatan untuk bertemu langsung dengan Paus berlomba-lomba untuk meraih tangan Bapa Suci atau sekadar menyentuh jubahnya. Paus bergerak dengan tenang di tengah kerumunan umat, yang seolah tak percaya mereka berada begitu dekat dengan pemimpin Gereja Katolik.

Beberapa biarawati, seminaris, imam dan umat yang berbeda agama bahkan meneteskan air mata saat mereka bisa menyentuh tangan Paus atau mencium cincin yang dikenakannya, simbol dari kedudukan Paus sebagai penerus Rasul Petrus. Momen ini adalah bukti nyata dari kedekatan emosional dan spiritual umat dengan Bapa Suci.

Paus Meninggalkan Katedral dengan Penuh Sukacita

Setelah audiensi dan pertemuan dengan beberapa perwakilan umat, Paus Fransiskus meninggalkan Katedral. Namun, antusiasme umat tidak surut. Mereka tetap berkerumun di luar, menunggu Bapa Suci lewat sekali lagi. Pihak keamanan yang berjaga tetap sigap menjaga agar umat tidak terlalu mendekati Paus dan mengganggu perjalanannya.

Sebelum benar-benar meninggalkan lokasi, Paus sekali lagi memberikan senyuman hangatnya dan melambaikan tangan kepada umat yang masih menunggu di luar. Momen ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi umat Katolik Indonesia, tetapi juga mempererat hubungan spiritual mereka dengan Vatikan.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, khususnya ke Katedral Jakarta, meninggalkan jejak yang mendalam dalam hati umat. Histeria dan sukacita yang dirasakan umat pada hari itu akan menjadi kenangan tak terlupakan dalam sejarah perjalanan iman Katolik di Indonesia.

Foto dokumentasi : https://www.hidupkatolik.com/

Kesederhanaan Paus Fransiskus sebuah simbol bahwa kekuasaan dan jabatan harus digunakan untuk melayani

 

Kesederhanaan Paus Fransiskus dalam Kunjungan ke Indonesia

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada tahun 2024 menjadi sorotan tidak hanya karena pesan perdamaian yang dibawanya, tetapi juga karena gaya hidup sederhana yang selalu ia tunjukkan. Dalam setiap kunjungannya, termasuk ke negara dengan mayoritas Muslim ini, Paus Fransiskus konsisten menunjukkan kerendahan hati dan menjauhkan diri dari kemewahan.

Paus Fransiskus memilih menggunakan pesawat komersial daripada jet pribadi saat perjalanan ke Indonesia, sebuah langkah yang memukau banyak orang. Pilihan ini mencerminkan pesan kesederhanaan dan kesetaraan yang selalu ia suarakan. Tak hanya itu, selama di Jakarta, Paus Fransiskus menginap di Kedutaan Besar Vatikan, menghindari hotel-hotel mewah, sebagai bentuk kesederhanaan yang sejati.

Paus juga memilih untuk menggunakan Toyota Innova sebagai kendaraan selama berada di Indonesia, mobil yang jauh dari kesan glamor. Ia bahkan lebih memilih duduk di kursi depan bersama pengemudi, daripada duduk di bagian belakang mobil, sebuah simbol yang kuat bahwa ia tidak ingin diperlakukan istimewa. Sikap ini berbanding terbalik dengan banyak pejabat publik yang sering terlihat memamerkan kemewahan mereka di media sosial, sebuah ironi yang menyentuh masyarakat Indonesia.

Kesederhanaan Paus Fransiskus bukan hanya sebuah simbol, tetapi sebuah pesan moral yang mengingatkan para pemimpin di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, bahwa kekuasaan dan jabatan harus digunakan untuk melayani, bukan untuk menikmati kemewahan. Ia menunjukkan bahwa kebesaran seorang pemimpin tidak datang dari harta benda atau status, melainkan dari kerendahan hati dan dedikasi untuk melayani sesama​. (By Sie Komsos)

Permainan Angklung dan Lagu Arbab Meriahkan Kedatangan Paus Fransiskus di Gereja Katedral

 

Pada tanggal 4 September 2024, Gereja Katedral di Jakarta menjadi saksi momen bersejarah dengan kedatangan Paus Fransiskus. Kehadirannya yang dinantikan oleh ribuan umat Katolik disambut dengan upacara penuh khidmat, yang memadukan unsur budaya lokal dan religiusitas yang mendalam. Acara ini tidak hanya menjadi peristiwa keagamaan, tetapi juga perayaan keragaman budaya Indonesia yang kaya.

Paus Fransiskus menerima sambutan hangat dengan keunikan budaya Indonesia di Gereja Katedral. Kehadirannya diiringi oleh penampilan permainan angklung dan lagu tradisional Arbab yang memukau seluruh hadirin. Angklung, alat musik tradisional yang terbuat dari bambu, dimainkan dengan penuh harmoni, mengiringi lantunan lagu Arbab, sebuah nyanyian tradisional yang sarat akan makna, menyatukan nuansa tradisi dan spiritualitas dalam satu harmoni yang indah.

Sambutan ini bukan hanya sekadar penghormatan, tetapi juga menandai persatuan dan keberagaman yang menjadi ciri khas Indonesia. Dengan latar belakang megah Gereja Katedral, perpaduan antara musik tradisional dan kehadiran Paus Fransiskus menciptakan suasana yang penuh dengan rasa syukur dan kebersamaan.

Acara ini juga menjadi simbol dari keberagaman Indonesia yang mampu menyatukan berbagai budaya dan kepercayaan. Penggunaan angklung dan lagu Arbab menunjukkan betapa kaya dan beragamnya warisan budaya Indonesia. Kehadiran Paus Fransiskus dalam acara ini menambah nilai spiritual dan menjadikan momen tersebut tak terlupakan bagi umat Katolik di Indonesia.

Selain disambut dengan musik dan lagu, Paus Fransiskus juga disambut dengan berbagai tarian tradisional yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia. Tarian-tarian ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada tamu agung yang datang dari Vatikan. Paus Fransiskus tampak tersenyum dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pertunjukan tersebut, menunjukkan rasa hormatnya terhadap budaya lokal.

Momen ini menjadi salah satu contoh nyata dari bagaimana Gereja Katolik di Indonesia menghargai dan menggabungkan tradisi lokal dalam perayaan agama. Ini juga menunjukkan bahwa agama dan budaya dapat berjalan beriringan, menciptakan harmoni dan memperkuat rasa persaudaraan di antara umat.

Selain di Gereja Katedral, Paus Fransiskus mengunjungi Gedung Grha Pemuda yang jaraknya tak jauh dari Gedung Gereja Katedral Jakarta. (By Sie Komsos)

Foto dari : https://www.hidupkatolik.com/

Bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana, Paus Fransiskus: Perdamaian Adalah Karya dari Keadilan

 

Pada pertemuan bersejarah di Istana Negara, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas berbagai isu penting, termasuk perdamaian dan keadilan sosial. Dalam pertemuan tersebut, Paus menekankan bahwa perdamaian sejati hanya dapat tercapai melalui keadilan.

Paus Fransiskus, yang terkenal dengan pendekatannya yang inklusif dan penuh kasih, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan agama dalam mempromosikan perdamaian. Pertemuan ini juga membahas isu-isu global seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan perlindungan terhadap kaum minoritas.

Presiden Jokowi  menyambut hangat kunjungan Paus Fransiskus dan menyatakan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, sangat menghargai upaya Paus dalam mempromosikan dialog antaragama.

Presiden Jokowi menyebut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sebagai peristiwa yang sangat bersejarah. Kunjungan ini tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vatikan, tetapi juga membawa pesan perdamaian dan dialog lintas agama yang sangat relevan bagi dunia saat ini. Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia, dengan keragaman agama dan budayanya, menyambut baik kunjungan ini sebagai momen penting untuk mempromosikan persatuan dan harmoni di tengah perbedaan. Pertemuan ini dianggap sebagai langkah penting dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Vatikan.

Selain isu-isu global, keduanya juga berbicara tentang perlunya menjaga perdamaian dalam negeri melalui keadilan sosial. Paus Fransiskus menekankan bahwa keadilan adalah dasar dari perdamaian, dan bahwa upaya untuk menciptakan dunia yang lebih adil harus melibatkan semua lapisan masyarakat.

Pertemuan ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral tetapi juga memberikan contoh bagi dunia bahwa kerja sama lintas agama dan negara adalah kunci untuk mencapai perdamaian global. Paus Fransiskus dan Presiden Jokowi sepakat bahwa perdamaian adalah tanggung jawab bersama dan harus diwujudkan melalui keadilan sosial dan dialog yang inklusif dan berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam upaya ini, dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Foto : https://www.hidupkatolik.com/

Paus Fransiskus Bertemu dengan Komunitas Sant’Egidio Indonesia: Sebuah Momen Bersejarah

 

Pada 3 September 2024, Bapa Paus Fransiskus melakukan kunjungan bersejarah ke Indonesia. Salah satu agenda pentingnya adalah bertemu dengan Komunitas Sant’Egidio Indonesia, sebuah komunitas internasional yang berfokus pada pelayanan bagi kaum miskin, lansia, anak-anak, dan pengungsi. Pertemuan ini berlangsung di Nunsiatura Apostolik (Kedutaan Besar Vatikan) di Jakarta, dan dihadiri oleh berbagai anggota komunitas termasuk pengungsi dari Somalia dan Sri Lanka, penghuni panti werdha, serta orang jalanan.

Komunitas Sant’Egidio, yang dikenal sebagai gerakan internasional yang mengedepankan dialog dan perdamaian, kembali menunjukkan komitmen mereka dalam melayani kaum marginal, termasuk pengungsi. Dalam pesta tersebut, para anggota komunitas menyediakan makanan, hiburan, dan kegiatan sosial yang melibatkan semua peserta, termasuk anak-anak dan lansia.

Paus Fransiskus dikenal dengan pendekatannya yang penuh kasih dan perhatian kepada mereka yang terpinggirkan. Dalam pertemuan tersebut, beliau memberikan berkat dan dukungan moral kepada para pengungsi dan anggota komunitas lainnya. Salah satu pengungsi asal Sri Lanka, James Suthaharan, menyatakan rasa syukur yang mendalam setelah menerima berkat langsung dari Paus, menganggapnya sebagai mukjizat bagi dirinya yang telah berjuang melawan kanker selama bertahun-tahun.

Komunitas Sant’Egidio telah lama aktif dalam upaya membantu para pengungsi dan orang miskin di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dalam kesempatan ini, Paus Fransiskus mengapresiasi upaya komunitas dalam mempromosikan perdamaian dan solidaritas. Dia menekankan pentingnya keberlanjutan misi komunitas dalam menciptakan jembatan antara berbagai kelompok masyarakat yang terpinggirkan.

Momen pertemuan ini juga menggambarkan semangat inklusivitas dalam agama, di mana seorang pemulung Muslim, Samsu Hadi Marse, merasakan kebahagiaan yang mendalam setelah bertemu dengan Paus Fransiskus. Hal ini menunjukkan bagaimana sosok Paus Fransiskus mampu menjangkau hati banyak orang, tanpa memandang latar belakang agama atau status sosial mereka.

Pertemuan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara Vatikan dan Indonesia, tetapi juga menegaskan kembali komitmen Gereja Katolik untuk terus mendampingi mereka yang paling membutuhkan. Dengan adanya dukungan dari tokoh agama sebesar Paus Fransiskus, diharapkan akan ada lebih banyak inisiatif dan bantuan yang diberikan kepada komunitas marginal di Indonesia. (By Sie Komsos).

Foto dari : https://www.santegidio.org/

Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia: Momen Bersejarah bagi Umat Katolik

 

Pada hari ini tanggal 3 September 2024, Indonesia menyambut kedatangan Paus Fransiskus dalam kunjungan apostolik bersejarah, dimana Paus Fransiskus akan berada di Indonesia hingga 6 September 2024. Kedatangan ini tidak hanya menjadi momen penting bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan keberagaman. Kunjungan Paus ini membawa pesan kuat tentang perdamaian, kerukunan antaragama, dan persaudaraan global.

Pentingnya Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, namun negara ini juga dikenal karena keragaman agama yang diakui dan dihormati. Kunjungan Paus Fransiskus menegaskan peran penting Indonesia dalam memperkuat hubungan antara umat Katolik dan umat Islam serta agama-agama lainnya di dunia. Paus Fransiskus, sebagai pemimpin Gereja Katolik yang memiliki pandangan progresif terhadap isu-isu global, memilih Indonesia sebagai tujuan pertama dalam rangkaian perjalanannya ke Asia Pasifik, yang menggarisbawahi komitmen Takhta Suci terhadap dialog antaragama.

Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang sederhana dan rendah hati, yang senantiasa menyuarakan pentingnya perdamaian dan keadilan sosial. Kunjungan ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vatikan, serta membuka peluang untuk kerjasama di berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan.

Kesederhanaan Paus Fransiskus: Sebuah Teladan Global

Paus Fransiskus dikenal luas sebagai seorang pemimpin agama yang mengutamakan kesederhanaan. Sikapnya yang rendah hati terlihat jelas selama kunjungannya ke Indonesia, di mana ia menolak segala bentuk kemewahan yang biasanya menyertai kunjungan resmi seorang kepala negara atau pemimpin agama besar. Paus memilih untuk menggunakan kendaraan sederhana selama di Indonesia, menunjukkan bahwa pesan spiritual jauh lebih penting daripada simbol-simbol kemewahan material.

Kesederhanaan ini bukan hanya sebuah tindakan simbolis, tetapi juga mencerminkan komitmen Paus Fransiskus terhadap ajaran Injil yang menekankan pada kehidupan yang bersahaja dan berfokus pada nilai-nilai kemanusiaan. Dalam konteks kunjungan ini, kesederhanaan Paus Fransiskus membawa pesan kuat kepada dunia tentang pentingnya hidup dalam kebersahajaan dan keprihatinan terhadap sesama.

Makna Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus

Kunjungan apostolik adalah salah satu bentuk pelayanan pastoral Paus yang bertujuan untuk memperkuat iman umat Katolik di seluruh dunia. Bagi Paus Fransiskus, kunjungan ke Indonesia ini menjadi kesempatan emas untuk menjangkau umat Katolik di salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Melalui kunjungan ini, Paus ingin menegaskan komitmen Gereja terhadap dialog antaragama, serta pentingnya kerukunan dan toleransi dalam kehidupan beragama.

Dalam kunjungannya, Paus Fransiskus juga akan memberikan dorongan spiritual kepada umat Katolik Indonesia, yang meskipun menjadi minoritas, tetap memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian di tanah air. Kehadiran Paus di Indonesia juga menjadi pengingat bahwa Gereja Katolik terus mendukung upaya perdamaian dan keadilan sosial di seluruh dunia.

Sambutan Hangat dari Berbagai Kalangan

Kunjungan ini disambut dengan antusias oleh berbagai kalangan yang menilai kunjungan ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam mempromosikan kerukunan antarumat beragama. Animo masyarakat yang tinggi juga terlihat dari persiapan spiritual yang dilakukan oleh umat Katolik di seluruh Indonesia, yang telah lama menantikan momen bersejarah ini.

Dengan berbagai pesan positif yang dibawa, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024 ini diharapkan akan meninggalkan jejak mendalam dalam upaya memperkuat persaudaraan dan perdamaian di tingkat global.

Harapan dari Kunjungan Apostolik Ini

Kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan dapat memperkuat iman umat Katolik dan memperdalam dialog antaragama di tanah air. Pesan-pesan Paus tentang perdamaian, kerukunan, dan keadilan sosial diharapkan dapat menginspirasi umat untuk terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan damai.

Selain itu, kunjungan ini juga menjadi pengingat bagi dunia internasional bahwa Indonesia, dengan segala keberagamannya, dapat menjadi contoh bagaimana masyarakat yang berbeda agama dapat hidup berdampingan secara harmonis. Dengan demikian, kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia bukan hanya menjadi momen spiritual yang penting, tetapi juga memiliki dampak positif bagi perdamaian dunia. (By Sie Komsos)

Perayaan Dirgahayu ke-79 Gereja Keluarga Kudus Rawamangun penuh sukacita dan kemeriahan

 

Sukacita dan Kemeriahan dalam Perayaan Dirgahayu ke-79 di Gereja Keluarga Kudus Rawamangun

Perayaan Dirgahayu ke-79 di Gereja Keluarga Kudus Rawamangun berlangsung dengan penuh sukacita dan kemeriahan. Acara yang diadakan untuk memperingati momen bersejarah ini berhasil mengumpulkan seluruh umat dalam semangat persatuan dan kebersamaan. Perayaan ini tidak hanya menjadi tanda syukur atas perjalanan panjang Gereja Keluarga Kudus, tetapi juga menjadi ajang refleksi dan perenungan atas segala berkat yang telah diberikan Tuhan kepada komunitas ini selama 79 tahun.

Sejak pagi, suasana di sekitar Gereja Keluarga Kudus Rawamangun sudah dipenuhi dengan kegembiraan. Umat dari berbagai kalangan, baik tua maupun muda, datang untuk berpartisipasi dalam serangkaian acara yang telah disusun dengan rapi oleh panitia. Perayaan dimulai dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Pastor Paroki, di mana doa-doa khusus dipanjatkan sebagai ungkapan terima kasih atas perlindungan dan rahmat yang melimpah dari Tuhan. Suasana khidmat terasa saat seluruh umat bersatu dalam doa, memohon bimbingan dan berkat untuk tahun-tahun yang akan datang.

Setelah Misa, dilanjutkan dengan Upacara Bendera untuk memperingati para pahlawan yang gugur demi mempertahakan Negara Kesaturan Republik Indonesia. Dimana petugas upacara dari Legio Maria Yunior, Legioner Muda, BIA, anak ASAK, dan KEP. Umat yang hadir berbaris dengan tertib, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama, menciptakan suasana yang khidmat dan penuh rasa cinta akan Indonesia.

Tidak ketinggalan, berbagai lomba dan permainan tradisional juga turut memeriahkan perayaan ini; di antaranya makan kerupuk, balap kelerang, tiup bola ping pong, memasukkan pensil ke dalam botol yang diikuti oleh anak-anak, dan estafet balap karung, balon kanan kiri ok yang diikuti oleh grup dewasa. Kegembiraan dan tawa riang terdengar di mana-mana, menunjukkan bahwa perayaan ini bukan hanya tentang merayakan masa lalu, tetapi juga tentang menciptakan kenangan indah yang akan dikenang di masa depan.

Perayaan Dirgahayu ke-79 ini menjadi momen yang sangat berarti bagi seluruh umat Gereja Keluarga Kudus Rawamangun. Sukacita dan kemeriahan yang dirasakan oleh seluruh umat tidak hanya mencerminkan rasa syukur, tetapi juga menunjukkan betapa kuatnya ikatan kekeluargaan di antara mereka. Melalui perayaan ini, Gereja Keluarga Kudus Rawamangun sekali lagi menegaskan komitmennya untuk terus bertumbuh sebagai komunitas yang penuh kasih dan kepedulian, serta berperan aktif dalam membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : Hariyanto, AX Doddy Novianto, Valentinus Sulistiyo, Nikolas Pradipto, dr Albertus Sutadi, Mang Koko.

 

Dalam rangka HUT Paroki 2024, Paroki Rawamangun berbagi kasih dengan panti asuhan melalui kegiatan sosial

 

Berbagi Kasih dengan Panti Asuhan dalam Rangka HUT Gereja Keluarga Kudus Rawamangun 2024

Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Paroki Rawamangun tahun 2024, umat Paroki Rawamangun mengadakan kegiatan berbagi kasih dengan anak-anak di panti asuhan. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara perayaan HUT Paroki yang bertujuan untuk memperkuat semangat solidaritas dan kepedulian sosial di antara umat. Berbagi kasih dengan panti asuhan tidak hanya menjadi bentuk ungkapan syukur atas berkat yang telah diterima, tetapi juga sebagai wujud nyata dari ajaran kasih dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini diadakan dengan penuh antusiasme oleh umat Paroki, yang menyadari pentingnya peran aktif dalam membantu mereka yang membutuhkan. Persiapan dimulai jauh sebelum hari pelaksanaan, dikoordinasi oleh seksi bakti sosial HUT Paroki dan Seksi PSE. Mereka bekerja sama untuk mengumpulkan donasi yang nantinya digunakan untuk mendukung kegiatan panti asuhan.

Pada hari pelaksanaan, rombongan umat Paroki menuju panti asuhan dengan membawa berbagai sumbangan yang telah dikumpulkan. Ada 2 Panti Asuhan dan 1 rumah singgah Jompo waria yang dikunjungi, yaitu :

  1. Panti Asuhan Fajar Baru Cimanggis, Depok, diserahkan oleh Romo Albertus Feri, MSF, Ibu Sapulete, Ibu Lina, Ibu Inta dan Pak Broto.
  2. Panti Asuhan Griya Asih Cempaka Putih, diserahkan oleh Bapak Agus Gunawan, Saudara Anes dan Bapak Jusman Sinaga.
  3. Rumah Singgah Jompo Waria, diserahkan oleh Bapak Hermawan dan Saudara Niko.

Kegiatan dimulai dengan doa bersama sebagai ungkapan syukur dan harapan agar bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi para penghuni panti asuhan dan panti jompo. Suasana haru dan kebahagiaan terasa saat umat Paroki berinteraksi dengan mereka, berkomunikasi mengobrol, dan berbagi cerita. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga untuk memberikan motivasi dan dukungan moral kepada mereka agar mereka tetap semangat dalam menjalani kehidupan.

Kegiatan berbagi kasih ini juga menjadi momen refleksi bagi umat Paroki, terutama dalam menjalani hidup beriman yang penuh kasih. Melalui interaksi dengan anak-anak panti asuhan dan panti jompo, umat diingatkan akan pentingnya kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang berada dalam kondisi kurang beruntung. Semangat berbagi yang ditunjukkan dalam kegiatan ini diharapkan dapat terus menjadi bagian dari kehidupan umat Paroki Rawamangun, tidak hanya pada momen-momen perayaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Acara diakhiri dengan penyerahan secara simbolis bantuan kepada pengurus panti asuhan dan jompo, yang disambut dengan rasa syukur dan terima kasih. Pengurus panti asuhan dan jompo menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh umat Paroki.

Berbagi kasih dengan panti asuhan dalam rangka HUT Gereja Keluarga Kudus Rawamangun 2024 menjadi salah satu kegiatan yang paling berarti bagi seluruh umat. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial di antara umat, tetapi juga mengingatkan kita semua akan pentingnya menjadikan kasih sebagai dasar dalam setiap tindakan. Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, Paroki Rawamangun akan terus berkomitmen untuk melayani dan berbagi kasih dengan sesama, demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik dan harmonis.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.

Malam perayaan HUT ke-54 Gereja Keluarga Kudus Rawamangun penuh kemeriahan

 

Kemeriahan Malam Perayaan HUT ke-54 Gereja Keluarga Kudus Rawamangun

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Gereja Keluarga Kudus Rawamangun berlangsung dengan penuh kemeriahan dan sukacita. Malam perayaan ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan yang telah digelar oleh Paroki untuk memperingati hari istimewa tersebut. Dengan suasana yang penuh kegembiraan, umat Paroki berkumpul bersama untuk merayakan momen bersejarah ini, mengungkapkan rasa syukur, dan mempererat tali persaudaraan di antara mereka.

Malam perayaan dimulai dengan Pemberkatan Ruang Adorasi Martinus yang baru selesai dan Misa Syukur yang dipimpin oleh Romo  Romo Yulius Edyanto MSF, di mana seluruh umat bersatu dalam doa dan pujian sebagai bentuk ungkapan terima kasih atas berkat yang telah diterima sepanjang perjalanan Paroki ini, dan atas diresmikannya Ruang Adorasi Martinus. Misa berlangsung dengan khidmat, diiringi dengan lagu-lagu pujian yang dinyanyikan oleh paduan suara Paroki. Dalam homilinya, Pastor Paroki mengingatkan umat akan pentingnya menjaga persatuan dan terus berkontribusi dalam perkembangan Paroki.

Setelah Misa, suasana malam semakin semarak dengan acara Syukur di depan Gedung Karya Pastoral, berbagai rangkaian acara yang telah disiapkan Panitia, diantaranya penampilan tari jawa oleh para lansia, lalu ada pop dance Ikan Nae di Pante, ada juga mini drama komedi yang membuat penonton tertawa dan terhibur. Dan tak kalah serunya penampilan dari singer UBK yang membawa Romo dan umat berjoget bersama dengan lantunan lagu batak yang popular “Alusi Au”. Lagu “Alusi Au menceritakan tentang harapan dan keinginan yang dimiliki manusia, umumnya harapan ini berupa harapan kesuksesan, kekayaan, dan kehormatan; dan Penampilan dari Emmanuel senior  dengan membawakan lagu “10,000 Reasons (Bless The Lord)”.

Malam yang hangat itu, sebuah bazar juga diadakan sebagai bagian dari perayaan. Stand-stand yang ada menawarkan berbagai macam produk, mulai dari makanan, minuman, hingga kerajinan tangan hasil karya umat Paroki. Bazar ini tidak hanya menjadi ajang untuk berbelanja, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan antar umat dengan saling mendukung satu sama lain. Setiap pembelian yang dilakukan turut membantu memberdayakan ekonomi lokal di lingkungan Paroki.

Romo Yulius Edyanto memberikan kata sambutan, sekaligus melakukan prosesi pemotongan tumpeng ulang tahun, sebagai simbol rasa syukur dan harapan akan perjalanan Paroki yang lebih baik ke depannya, dimana Gereja Keluarga Kudus Rawamangun siap untuk melangkah ke depan, membawa perubahan positif bagi umat dan berdampak bagi masyarakat di sekitarnya.

Malam perayaan ini juga diumumkan pemenang dari lomba-lomba yang dipertandingkan dan pengumuman pemenang bakti liturgi dibacakan dan para juara naik ke panggung untuk berfoto bersama para Romo dan panitia. Proficiat kepada para pemenang semoga semakin giat dalam pelayanannya. Lomba-lomba ini, tidak hanya sebagai hiburan, juga bertujuan untuk mempererat persaudaraan di antara umat dan membangun semangat gotong royong.

Suasana haru dan bahagia menyelimuti seluruh acara, menciptakan kenangan indah yang akan selalu diingat oleh umat Paroki. Kemeriahan malam perayaan HUT ke-54 Gereja Keluarga Kudus Rawamangun menjadi bukti nyata betapa kuatnya rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara umat. Acara ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebagai momen refleksi untuk terus memperkuat iman dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari. Acara pun diakhiri dengan diiringi lagu bunga terakhir dari Romo Ruslan dan penutupan oleh MC disertai doa penutup.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.

Bazar UMKM Paroki Rawamangun mendukung pemberdayaan ekonomi umat dengan menyediakan wadah bagi pelaku usaha dan mempromosikan produk lokal

 

Bazar UMKM: Bentuk Nyata Dukungan Paroki Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat

Paroki Keluarga Kudus Rawamangun kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi umat melalui penyelenggaraan Bazar UMKM melalui Sentral Bimbingan Usaha Kecil (SABUK), Komisi Pengambangan Sosial Ekonomi (PSE) yang berlangsung dengan meriah.

Ketua Panitia Bazar UMKM, Serafinus Vandy Wenanda menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pemberdayaan bagi kelompok UMKM di Paroki Keluarga Kudus Rawamangun. Melalui SABUK, Gereja ingin mendorong agar umat dapat mengembangkan UMKM menjadi mata pencaharian mereka dimana merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Paroki untuk mendorong pertumbuhan ekonomi umat sekaligus memfasilitasi produk-produk lokal buatan umat agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Bazar ini tidak hanya menjadi wadah bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di lingkungan Paroki, tetapi juga sarana untuk memperkuat solidaritas di antara umat.

SABUK sendiri merupakan program dari Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) untuk diterapkan di setiap paroki. Sementara khusus untuk Paroki Keluarga Kudus Rawamangun, kelompok UMKM yang terdaftar di SABUK hingga saat ini berjumlah 97. Namun yang mengikuti bazar hanya 36 kelompok.

Bazar UMKM yang digelar di halaman Paroki ini berhasil menarik perhatian banyak pengunjung, baik dari kalangan umat Paroki sendiri maupun masyarakat sekitar. Stand-stand yang diisi oleh berbagai pelaku UMKM menawarkan beragam produk, mulai dari makanan, minuman, pakaian, hingga kerajinan tangan. Semua produk yang dijual merupakan hasil karya anggota Paroki, yang dengan bangga menampilkan kreativitas dan keahlian mereka. Keberagaman produk yang ditawarkan mencerminkan semangat kewirausahaan yang tumbuh subur di lingkungan Paroki Keluarga Kudus Rawamangun.

Acara ini bukan hanya sekadar transaksi jual beli, tetapi juga menjadi ajang edukasi dan motivasi bagi para pelaku usaha. Paroki, melalui tim penggerak pemberdayaan ekonomi, memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM dalam bentuk pelatihan dan konsultasi bisnis. Mereka dibimbing dalam berbagai aspek, mulai dari pengelolaan keuangan, pemasaran digital, hingga strategi pengembangan usaha yang berkelanjutan. Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat semakin mandiri dan mampu menghadapi tantangan dalam mengembangkan usaha mereka.

Di samping itu, Bazar UMKM ini juga menjadi sarana bagi umat untuk saling mendukung dan mempererat tali persaudaraan. Melalui kegiatan ini, umat tidak hanya berperan sebagai konsumen, tetapi juga sebagai bagian dari ekosistem ekonomi yang saling membantu. Setiap pembelian yang dilakukan oleh pengunjung tidak hanya memberikan manfaat ekonomi langsung bagi penjual, tetapi juga memperkuat rasa kepedulian dan solidaritas di antara umat. Hal ini sejalan dengan semangat kekeluargaan yang selalu diusung oleh Paroki Keluarga Kudus Rawamangun.

Tidak hanya sampai di situ, Bazar UMKM juga berhasil mempromosikan produk-produk lokal kepada masyarakat yang lebih luas. Dengan strategi promosi yang tepat, produk-produk ini diharapkan dapat dikenal tidak hanya di lingkungan Paroki tetapi juga di pasar yang lebih besar. Keberhasilan Bazar UMKM ini menjadi bukti bahwa sinergi antara Paroki dan umat dalam bidang ekonomi dapat memberikan dampak positif yang signifikan.

“Dari KAJ sudah disediakan platformnya yaitu sabuk.id dan UMKM Rawamangun sudah masuk di dalamnya. Jadi dari semua paroki juga bisa pesan produk dari UMKM Rawamangun, jadi nanti mulai munggu depan, setiap minggunya akan ada kelompok UMKM yang berjualan di Gedung Karya Pastoral,” ungkap Serafinus yang juga Ketua Subseksi SABUK PSE Paroki Rawamangun.

Paroki Keluarga Kudus Rawamangun berkomitmen untuk terus mendukung pemberdayaan ekonomi umat melalui berbagai program yang inovatif dan berkelanjutan. Bazar UMKM hanyalah salah satu bentuk nyata dari upaya tersebut, yang diharapkan dapat terus berlanjut dan berkembang di masa yang akan datang. Dengan semangat kebersamaan dan gotong-royong, Paroki ini akan terus berupaya memberdayakan umat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang ekonomi, demi kesejahteraan bersama.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.

Semarak dan Suka Cita Perayaan HUT ke-54 Gereja Keluarga Kudus Rawamangun

 

Gereja Keluarga Kudus Rawamangun telah merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 dengan semarak pada pagi yang cerah. Diawali dengan registrasi, kemudian Lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama-sama menjadi pemancing untuk membangkitkan semangat dan kebersamaan di antara semua yang hadir.

Selanjutnya doa lintas agama yang diwakilkan oleh umat dari setiap agama. Doa ini mencerminkan kerukunan dan pentingnya nilai toleransi untuk hidup berdampingan dalam perbedaan, di mana doa-doa dipanjatkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rahmat yang melimpah bagi Paroki ini. Suasana semakin terasa hangat saat Romo Yulius Edyanto, MSF, Romo Kepala Paroki, memberikan kata sambutan yang memotivasi, menyentuh hati, dan memperkuat semangat kebersamaan untuk semua yang hadir di acara ini, sekaligus membuka rangkaian acara yang dilanjutkan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Mengawali pagi yang cerah pembukaan acara diawali dengan umat dan berbagai peserta yang hadir dengan senyuman hangat dan suasana yang penuh keceriaan untuk FUN WALK, dimana diikuti sekitar 550 peserta yang terbagi per-grup dari berbagai kalangan, baik umat gereja maupun masyarakat umum. Dengan mengenakan seragam cerah dan unik menambah keceriaan suasana, menjadikan setiap langkah penuh kegembiraan dan suka cita bersama. Adapun rute FUN WALK dimulai dari halaman parkir Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun, melewati Jl. Waru, Jl. Pegambiran, Jl. Cipinang Baru Timur, Jl. Balai Pustaka Baru, dan kembali ke halaman parkir gereja.

Momen inti dimulai, yakni dengan prosesi pemotongan kue ulang tahun. Dimana kue ulang tahun ini melambangkan rasa Syukur dan ucapan terima kasih, atas penyertaan Tuhan yang luar biasa mengiringi momen syukur atas perjalanan panjang 54 tahun Paroki, tetapi juga sebagai refleksi atas semangat kekeluargaan yang terus dipupuk dalam setiap kegiatan di Paroki. Para Romo, yaitu Romo Yulius Edyanto MSF, Romo Yohanes Rohmadi Mulyono MSF, dan Romo Yasintus Liberatus Suyono Lein MSF, bersama-sama meniup lilin dan memotong kue dengan penuh suka cita yang melimpah, diikuti seluruh umat yang hadir menyaksikannya dengan antusias, semarak dan gembira.

Acara selanjutnya yaitu senam Zumba, dan berbagai terapi serta seminar Kesehatan yang diselenggarakan dengan penuh kegembiraan oleh seluruh umat Paroki, dengan mengedepankan kebersamaan dan solidaritas antar anggota umat.

Acara HUT di pagi hari ditutup dengan dibagikannya doorprize berupa hadiah HP Realme A3, sepada gunung, sepeda BMX, dan peralatan rumah tangga, selain itu, diumumkannya grup FUN WALK yang paling heboh, terbanyak, dan penuh semangat dengan mendapatkan hadiah berupa uang tunai.
Pengumuman Juara, dimana juara pertama diraih oleh Lingkungan Santo Benediktus, lalu Warga RW 07 sebagai juara kedua, dan Juara ketiga yaitu karyawan gereja, sementara Lingkungan Santa Maria Immaculata dan Warga RT 02 Cipinang Timur sebagai juara keempat dan kelima, untuk juara hiburan kepada peserta terbanyak yang diraih oleh Santo Yoakim, peserta paling semangat oleh Lingkungan Santa Felicia, dan peserta terheboh oleh BerFam.

Acara dilanjutkan sore nanti dimana diawali dengan Misa Syukur dan ada bazar yang menjual berbagai macam produk lokal buatan umat, mulai dari makanan hingga kerajinan tangan. Bazar ini tidak hanya mempromosikan produk-produk lokal, tetapi juga mendukung pemberdayaan ekonomi umat Paroki; dan berbagai hiburan serta pengumuman lomba.
Misa Syukur yang dipimpin oleh Pastor Paroki, di mana doa-doa dipanjatkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rahmat yang melimpah bagi Paroki ini. Berbarengan dengan misa diberkati juga Ruang Adorasi Martinus yang baru selesai dibuat.

Setelah Misa, rangkaian acara dilanjutkan dengan hiburan yang melibatkan seluruh kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan acara hiburan yang menampilkan berbagai kelompok yang ada di Paroki, sungguh kekeluargaan dan kebersamaanterasa. Semua peserta dan penonton tampak antusias dengan setiap penampilan, yang semakin mempererat rasa kebersamaan di antara mereka.

Semarak Perayaan HUT ke-54 Gereja Keluarga Kudus Rawamangun menjadi momen yang tak terlupakan bagi seluruh umat. Semangat kekeluargaan, kebersamaan, dan solidaritas yang tercermin dalam setiap kegiatan menjadi bukti nyata bahwa Paroki ini terus bertumbuh dan berkembang menjadi komunitas yang semakin kuat dan harmonis. Momen ini diharapkan dapat menginspirasi umat untuk terus menjaga dan menghidupi nilai-nilai kekeluargaan dalam kehidupan sehari-hari, serta terus berkontribusi dalam pelayanan dan pengembangan Paroki Keluarga Kudus Rawamangun.

Selamat Ulang tahun ke-54 Paroki Rawamangun, Tuhan Yesus memberkati.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : Hariyanto, AX Doddy Novianto, Valentinus Sulistiyo, Nikolas Pradipto, dr Albertus Sutadi, Mang Koko.

Puji Syukur atas Hari Ulang Tahun Perkawinan 20 Juli 2024

 

Puji Tuhan, Misa Syukur HUP Sabtu 20 Juli 2024 yang dipimpin oleh Romo Yasintus Liberatus Suyono, MSF (Rm. Yanno) bisa terlaksana dengan baik dan lancar.

* Data BIDUK tercatat 104 pasutri merayakan HUP bulan Juli 2024.
* Hadir 24 pasutri beserta keluarga.

Peserta HUP yang hadir dengan kategori:
1. Usia perkawinan tertua, ke-53 a/n. pasutri bpk. Michael Dismas Surjanto & ibu Anna Titiek Pratiwi dari Lingk. Perhubungan Tawes St Antonius Padua, Wil.Jati Kaum – Santa Maria.
2. Usia perkawinan PERAK, ke-25 a/n. pasutri bpk. Agustinus Heru Kurniawan & ibu Maria Dwiarti dari Lingk. Bali Barat, St.Benedictus, Wil.Balai Pustaka – Santo Paulus.

Proficiat kepada bapak ibu para pasutri berbahagia yang merayakan HUP dan hadir dengan penuh sukacita.

Semoga para pasutri dan seluruh keluarga selalu sehat, bahagia dan hidup rukun meneladan keluarga kudus Nazareth.🙏🏻

Salam Keluarga,
SKK Paroki Rawamangun
Pasutri bpk. Michael Dismas Surjanto & ibu Anna Titiek Pratiwi beserta keluarga, usia perkawinan tertua, HUP ke-53 bulan Juli 2024.
Pasutri bpk. Agustinus Heru Kurniawan dan ibu Maria Dwiarti beserta keluarga, merayakan pesta PERAK, HUP ke-25 bulan Juli 2024.

sumber: Bapak. Joni(Ka seksi SKK)

Partisipasi OMK Rawamangun dalam FEAST 2024: Prestasi Gemilang dan Kebanggaan Paroki

 

Partisipasi OMK Rawamangun dalam FEAST 2024: Prestasi Gemilang dan Kebanggaan Paroki

Pada tahun 2024, Orang Muda Katolik (OMK) dari Paroki Keluarga Kudus Rawamangun kembali menunjukkan semangat dan dedikasinya dalam kegiatan  Festival of the East (FEAST). Acara yang merupakan agenda tahunan ini menjadi platform bagi kaum muda Katolik untuk bersaing, belajar, dan berbagi dalam semangat kebersamaan. Dimana ide FEAST ini pengurus Dektim bersama dengan seluruh ketua Sie Kepemudaan dan PIC Komkep dengan tujuan untuk mempersatukan OMK Dekenat Timur

FEAST 2024 diikuti oleh OMK dari Paroki-paroki di dekenat timur (dektim). Dalam acara ini, OMK Rawamangun berhasil meraih prestasi yang membanggakan dalam berbagai kategori lomba. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi paroki, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara anggota OMK.

Keterlibatan OMK Rawamangun dalam FEAST 2024 yaitu lomba Mobile Legend, Basket Putra, Basket Putri, Futsal Putra, dan Badminton, dimana 500-600 OMK dari 10 paroki di Dektim mengikuti acara ini. Kesuksesan OMK Rawamangun dalam FEAST 2024 tidak terlepas dari dukungan penuh dari seluruh umat Paroki Keluarga Kudus Rawamangun. Para orang tua, pastor, dan seluruh anggota paroki memberikan doa dan semangat, yang menjadi motivasi tambahan bagi OMK dalam setiap langkah mereka di FEAST 2024.

Kegiatan ini juga menjadi sarana pembinaan karakter bagi para peserta. Melalui berbagai tantangan yang dihadapi selama kompetisi, OMK Rawamangun belajar tentang kerja sama tim, sportivitas, dan bagaimana menghadapi kemenangan serta kekalahan dengan sikap yang benar. Nilai-nilai ini sangat penting dalam membentuk pribadi yang tangguh dan berintegritas.

Dengan segala pencapaian ini, OMK Rawamangun semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu komunitas OMK yang aktif dan berprestasi di KAJ. Partisipasi mereka dalam FEAST 2024 juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus mengembangkan diri dalam berbagai aspek kehidupan, baik rohani, sosial, maupun lingkungan.

Prestasi yang diraih oleh OMK Rawamangun di FEAST 2024 bukan hanya sekadar kemenangan dalam kompetisi, tetapi juga kemenangan dalam memupuk persaudaraan, cinta kasih, dan kepedulian terhadap sesama serta lingkungan. Melalui kegiatan seperti ini, semangat OMK sebagai penerus Gereja dan bangsa terus berkobar, membawa harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : Sie. Kepemudaan, OMK Rawamangun

Sarasehan Keluarga HUT Paroki 2024: Pedagogi Hati dan Kasih

 

Sarasehan Keluarga HUT Paroki ke-54: Membangun Pedagogi Hati dan Pelayanan Kasih

Pada tanggal 21 Juni 2024, Gereja Keluarga Kudus Rawamangun mengadakan Sarasehan Keluarga dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54. Acara ini berlangsung dari pukul 10.00 hingga 13.00 WIB di Aula Betlehem, Gedung Karya Pastoral (GKP) lantai 3. Tema yang diusung dalam sarasehan kali ini adalah “Pedagogi Hati: Keluarga Sebagai Sekolah Cinta Kasih dan Pelayanan”. Dimana acara ini menghadirkan pembicara utama yang sangat inspiratif yakni Johana Rosalina K., Ph. D, dan Romo Antonius Edi Prasetyo, SCJ.

Sarasehan ini merupakan salah satu rangkaian acara untuk memperingati HUT Paroki ke-54, yang mana fokus utamanya adalah pada bagaimana membangun keluarga sebagai basis pendidikan hati, cinta kasih, dan pelayanan yang tulus. Dengan menghadirkan pembicara yang berpengalaman di bidang keluarga dan pastoral, acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan serta inspirasi bagi umat Paroki dalam menjalankan kehidupan berkeluarga yang lebih harmonis dan penuh kasih.

Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat diharapkan mampu menjadi tempat pertama dan utama dalam menanamkan nilai-nilai kasih dan pelayanan. Dengan pendekatan pedagogi hati, keluarga didorong untuk selalu mengutamakan cinta kasih dalam setiap interaksi sehari-hari, baik di dalam maupun di luar rumah.

Selain itu, acara ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dan bertukar pikiran mengenai tantangan dan solusi dalam membangun keluarga yang solid dan berlandaskan nilai-nilai Kristiani. Melalui diskusi yang hangat dan mendalam, diharapkan setiap keluarga dapat lebih memahami pentingnya peran mereka dalam menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan pelayanan.

Pada akhir acara, diadakan sesi tanya jawab yang memungkinkan para peserta untuk langsung berinteraksi dengan para narasumber. Sesi ini menjadi momen yang sangat berharga bagi umat Paroki untuk mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan berkeluarga.

Sarasehan ini menjadi salah satu bukti nyata dari komitmen Paroki  Rawamangun dalam mendukung keluarga-keluarga Katolik untuk terus tumbuh dalam iman, cinta kasih, dan pelayanan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan setiap keluarga dapat semakin menyadari dan menghayati peran penting mereka dalam membentuk generasi penerus yang penuh kasih dan dedikasi.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : Hariyanto, AX Doddy Novianto, Adhimas

Temu DPH Se-KAJ 2024: Fokus pada Kepedulian Sosial

 

Temu DPH Se-KAJ 2024 angkat tema kepedulian sosial, mempererat hubungan antar paroki dalam membantu yang lemah dan miskin

Pada tahun 2024, Paroki Keluarga Kudus Rawamangun menjadi tuan rumah dalam pertemuan Dewan Paroki Harian (DPH) Se-Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Acara ini mengangkat tema “Menuju 2025 – Kepedulian Lebih Kepada yang Lemah dan Miskin,” yang mencerminkan komitmen gereja untuk lebih memperhatikan kelompok masyarakat yang rentan dan membutuhkan.

Pertemuan DPH ini bukan hanya sekadar ajang diskusi, tetapi juga menjadi sarana penting untuk memperkuat sinergi antar paroki dalam mengembangkan program-program terutama yang terkait dengan upaya pencapaian Arah Dasar (Ardas) KAJ yang ditetapkan, dapat pahami dengan baik oleh setiap paroki, efektif dan berkesinambungan. Dengan adanya tema ini, setiap paroki diharapkan dapat lebih proaktif dalam melibatkan umatnya untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial yang bertujuan membantu mereka yang berada di garis kemiskinan, serta mendukung dan melaksanakan program karya paroki.

Pertemuan DPH ini diawali dengan sesi inspirasi dan penyegaran dari Vikaris Jenderal (Vikjen) KAJ Rm Samuel Pangestu, Pr. Selanjutnya melalui berbagai sesi diskusi dan sosialisasi Temu Pastoral Tahun 2024 dan Penjelasan Ardas Keuskupan 2025, para peserta diajak untuk menyusun strategi dan rencana kerja yang konkret, yang akan diimplementasikan dalam komunitas mereka masing-masing. Hal ini sejalan dengan misi gereja untuk menjadi agen perubahan yang nyata, terutama dalam hal mengurangi ketimpangan sosial di masyarakat.

Kepedulian kepada yang lemah dan miskin bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi sosial, tetapi juga menjadi bagian integral dari tugas gereja dan umatnya. Dengan tema ini, pertemuan DPH Se-KAJ 2024 menekankan pentingnya kehadiran gereja dalam membantu meringankan beban mereka yang membutuhkan, dan mendorong semua paroki untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam mewujudkan kepedulian ini di lingkungan mereka.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.
dokumentasi foto : Hariyanto, AX Doddy Novianto

Sukses Kegiatan Donor Darah PSE di Keluarga Kudus Rawamangun

 

Kegiatan Donor Darah PSE di Keluarga Kudus Rawamangun

Pada tanggal 7 Juli 2024, Paroki Keluarga Kudus Rawamangun mengadakan kegiatan donor darah yang diinisiasi oleh Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE). Acara ini diselenggarakan di Ruang Kana, Lantai 1, Gedung Karya Pastoral, bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Kegiatan donor darah ini diadakan secara rutin setiap tiga bulan, dengan tujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dan memenuhi kebutuhan darah di PMI.

Pada kegiatan ini, sebanyak 103 umat telah mendaftar sebagai peserta donor. Kegiatan ini tidak hanya sekadar aksi sosial, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian umat terhadap sesama. Partisipasi yang tinggi menunjukkan bahwa kegiatan ini mendapatkan dukungan yang besar dari komunitas paroki.

Donor darah bukan hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pendonor itu sendiri. Melalui donor darah, pendonor dapat membantu menyelamatkan nyawa orang lain dan juga menjaga kesehatan diri. Dalam kegiatan ini, PSE memastikan bahwa seluruh proses berjalan lancar dan sesuai dengan prosedur kesehatan yang ketat.

Program donor darah berikutnya direncanakan akan diadakan pada bulan September 2024. PSE mengundang seluruh umat untuk kembali berpartisipasi dan memberikan sumbangsihnya dalam kegiatan kemanusiaan ini. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak umat yang tergerak hatinya untuk ikut serta dan menjadi pahlawan bagi sesama.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.

Rekoleksi Orang Tua ASAK di Keluarga Kudus Rawamangun bertujuan meningkatkan peran aktif orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anak untuk masa depan yang lebih cerah

 

Rekoleksi Orang Tua dalam program Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK) di Keluarga Kudus Rawamangun menjadi momen penting bagi para orang tua untuk memperdalam peran mereka dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka. Program ASAK ini adalah bagian dari upaya Gereja untuk memberdayakan anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mereka dapat mengejar pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.

Dalam acara rekoleksi ini, orang tua mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan dan bagaimana mereka dapat menjadi pendukung utama bagi anak-anak mereka dalam mencapai cita-cita. Para fasilitator memberikan panduan praktis mengenai cara mendampingi anak-anak dalam proses belajar, serta bagaimana mengatasi tantangan yang mungkin muncul di sepanjang perjalanan pendidikan mereka.

Rekoleksi ini juga menggarisbawahi pentingnya keterlibatan aktif orang tua dalam komunitas, terutama melalui program ASAK yang telah berhasil membantu banyak anak dari berbagai latar belakang ekonomi untuk tetap bersekolah dan melanjutkan pendidikan mereka hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Melalui dukungan moral dan material, para orang tua diingatkan bahwa mereka memiliki peran kunci dalam menciptakan generasi yang cerdas dan berdaya saing tinggi di masa depan.

Selain itu, acara ini juga menjadi ajang untuk membangun jejaring antar orang tua, sehingga mereka dapat saling berbagi pengalaman dan tips dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka. Sinergi antara gereja, keluarga, dan komunitas menjadi kekuatan utama yang diharapkan dapat memperkuat program ASAK, sehingga semakin banyak anak yang terbantu dalam menggapai impian mereka.

Program ASAK sendiri telah berjalan di banyak paroki, termasuk Keluarga Kudus Rawamangun, dan telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam membantu anak-anak dari keluarga prasejahtera. Melalui bimbingan belajar, beasiswa, dan pembinaan karakter, ASAK memberikan kesempatan yang lebih besar bagi anak-anak untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Dengan adanya rekoleksi ini, diharapkan para orang tua semakin termotivasi untuk terlibat aktif dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka, tidak hanya dari sisi materi, tetapi juga melalui perhatian, cinta, dan doa yang tulus. Gereja Keluarga Kudus Rawamangun terus mendorong partisipasi komunitas dalam program ini, dengan harapan dapat terus membantu anak-anak dalam meraih kesuksesan di masa depan.

Berita dari : Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun.

Health Talk 21 April 2024 Waspadai Pre–Diabetes

 

Seksi Kesehatan Paroki Rawamangun dan Wanita Katolik RI Cabang Keluarga Kudus Rawamangun bekerjasama dengan RS EMC Pulomas telah mengadakan kegiatan Health Talk pada hari Minggu, 21 April 2024 bertempat di Ruang St. Yosep dan Maria, GKP Lantai 2. Bertepatan dengan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April juga, maka dresscode yang digunakan baik panitia maupun peserta kebanyakan memakai baju daerah atau kebaya.

Kegiatan ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilayani oleh 2 orang perawat dari RS EMC meliputi cek tensi, gula darah dan asam urat yang diikuti sekitar 50 orang peserta. Sesudah pemeriksaan kesehatan selesai, acara dibuka dengan doa pembuka, menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Romo Yasintus Liberatus Suyono, MSF  mewakili dari Paroki Rawamangun dan kata sambutan dari Ibu Lucia Itaning Prasetya selaku Ketua Wanita Katolik RI Cabang Keluarga Kudus Rawamangun. Saat memberikan kata sambutan, Ibu Lucia sekaligus memberikan beberapa pertanyaan dan peserta yang bisa menjawab pertanyaan tersebut mendapatkan hadiah berupa e-money. Sesudah itu dilanjutkan dengan kegiatan Health Talk dengan mengusung tema “ Waspadai Pre – Diabetes “ dengan Narasumber dr. Sebastianus Jobul Sp. PD-KEMD. FINASIM. Beliau adalah dokter Spesialis Penyakit Dalam – Konsultan Endokrin, Metabolik & Diabetes di RS EMC Pulomas.

Penyampaian materi oleh dr Sebastianus Jobul dilanjutkan dengan  sesi tanya jawab dan bagi 5 orang penanya mendapatkan souvenir dari RS EMC. Bahkan setelah sesi tanya jawab selesai pun masih ada 1 orang penanya lagi yang membuktikan bahwa para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan Health Talk ini. Berhubung dr. Sebastianus harus segera meninggalkan tempat dilaksanakannya kegiatan Health Talk ini maka dilakukan sesi foto bersama.

Adapun tujuan diadakannya kegiatan Health Talk ini dari pihak RS EMC adalah kesempatan bagi mereka untuk memperkenalkan layanan kesehatan yang ada di RS EMC melalui Company Profile yang disampaikan oleh Ibu Handayani Tyas selaku Marketing dari RS EMC, sedangkan bagi peserta tentunya kegiatan Health Talk ini menambah wawasan dan pengetahuan mereka tentang penyakit Diabetes.

Sebelum acara Health Talk ini berakhir Ibu Henny Putra selaku MC mengajak peserta untuk hidup sehat dengan cara menjaga pola makan, makan pagi, siang dan sore harus berupa makanan sehat dan bergizi untuk tubuh kita sesuai dengan usia karena asupan gizinya pun berbeda – beda. Selain makanan yang harus diperhatikan, kita juga harus melakukan olahraga, tidak perlu yang berat-berat, perhatikan usia, jalan kaki saja sudah cukup, dan pekerjaan rumah tangga bukanlah bagian dari  olahraga.

Rangkaian kegiatan Health Talk sudah selesai, namun sebelum kegiatan diakhiri peserta diajak menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini, lalu ditutup dengan doa penutup. Mari kita selalu menjaga kesehatan sejak awal.

(oleh Ibu Yuliana Primastuti, editor MRP)