Kesederhanaan Paus Fransiskus sebuah simbol bahwa kekuasaan dan jabatan harus digunakan untuk melayani

 

Kesederhanaan Paus Fransiskus dalam Kunjungan ke Indonesia

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada tahun 2024 menjadi sorotan tidak hanya karena pesan perdamaian yang dibawanya, tetapi juga karena gaya hidup sederhana yang selalu ia tunjukkan. Dalam setiap kunjungannya, termasuk ke negara dengan mayoritas Muslim ini, Paus Fransiskus konsisten menunjukkan kerendahan hati dan menjauhkan diri dari kemewahan.

Paus Fransiskus memilih menggunakan pesawat komersial daripada jet pribadi saat perjalanan ke Indonesia, sebuah langkah yang memukau banyak orang. Pilihan ini mencerminkan pesan kesederhanaan dan kesetaraan yang selalu ia suarakan. Tak hanya itu, selama di Jakarta, Paus Fransiskus menginap di Kedutaan Besar Vatikan, menghindari hotel-hotel mewah, sebagai bentuk kesederhanaan yang sejati.

Paus juga memilih untuk menggunakan Toyota Innova sebagai kendaraan selama berada di Indonesia, mobil yang jauh dari kesan glamor. Ia bahkan lebih memilih duduk di kursi depan bersama pengemudi, daripada duduk di bagian belakang mobil, sebuah simbol yang kuat bahwa ia tidak ingin diperlakukan istimewa. Sikap ini berbanding terbalik dengan banyak pejabat publik yang sering terlihat memamerkan kemewahan mereka di media sosial, sebuah ironi yang menyentuh masyarakat Indonesia.

Kesederhanaan Paus Fransiskus bukan hanya sebuah simbol, tetapi sebuah pesan moral yang mengingatkan para pemimpin di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, bahwa kekuasaan dan jabatan harus digunakan untuk melayani, bukan untuk menikmati kemewahan. Ia menunjukkan bahwa kebesaran seorang pemimpin tidak datang dari harta benda atau status, melainkan dari kerendahan hati dan dedikasi untuk melayani sesama​. (By Sie Komsos)