– Senantiasa muliakan dan bawalah Allah –
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus mengajarkan tentang iman yang utuh dan teladan yang nyata, dengan perbuatan “membayar pajak” supaya kita tidak menjadi “batu sandungan”, tapi terus berjuang menjadi “batu loncatan” bagi kebaikan bersama.
Adapun tiga sikap dasar yang harus terus diperjuangkan supaya kita sebagai orang beriman dapat menjadi teladan bagi sesama, antara lain:
1. Mengenal-Nya
Kristus memberitahu para muridNya tentang penderitaan yang akan dialamiNya: “Anak manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia; mereka akan membunuh Dia, tapi pada hari ketiga akan dibangkitkan”.
Pemberitahuan Kristus ini secara manusiawi ditanggapi oleh para muridNya dengan perasaan sangat sedih, karena mereka masih belum mengerti arti penderitaan Kristus, Sang Mesias.
Di sinilah kita diajak untuk MENGENALNYA lebih dekat lewat hidup doa yang menekankan dimensi keberimanan secara utuh, penuh dan menyeluruh.
2. Mengalami-Nya
Kristus menyadarkan para muridNya bahwa mereka juga akan MENGALAMI penderitaan, penolakan dan kematian. Namun demikian mereka diharapkan untuk selalu melihat ke depan (optimisme) bahwa masih ada kebangkitan yang dialami dan dijanjikan Allah.
Disinilah kita diajak dengan penuh “kerendahan hati” (humilitas) MENGALAMI kehadiran-Nya setiap hari lewat aneka perjumpaan dan pergulatan dalam hidup keseharian.
3. Mengasihi-Nya
Kristus mengingatkan para muridNya untuk MENGASIHINYA dengan tidak menjadi ‘batu sandungan’, terutama dalam hidup bersama.
Dan memberikan teladan dengan tetap melakukan kewajiban membayar pajak Bait Allah, inilah teladan sikap kerendah-hatian Sang Guru Agung.
Di sinilah kita diajak bersikap rendah hati dalam melakukan kebaikan dan kasih kepada Allah dan sesama. Perbuatan-perbuatan kasih itu kita lakukan, karena Allah telah terlebih dulu mengasihi kita. Sebab iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan kasih dan oleh perbuatan-perbuatan kasih itu iman menjadi sempurna.
Saudaraku, berdasarkan pengalaman iman mengenal, mengalami dan mengasihi Allah, kita akan semakin menyadari bahwa Allah ternyata selalu ada di samping kita!
Maka kalau kita ingin hidup tenang, bersikaplah pasrah kepada Allah; dan kalau kita ingin hidup bahagia, bersyukurlah senantiasa kepada Allah atas apa pun yang terjadi.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga. Amin.