Mari Ikutilah Aku

 

– Mari Ikutilah Aku –

Sapaan sekaligus ajakan Yesus ini menanti tanggapan positif kita untuk mengikuti panggilanNya.
Pada hari ini seluruh Gereja Katolik merayakan Pesta St. Matius, Rasul. Ia dikenal sebagai salah seorang pemungut cukai dan merupakan salah satu dari keduabelas orang yang dipanggil Yesus untuk menjadi rasul.

Mengacu pada bacaan Injil hari ini, kita mendengar contoh konkret pribadi yang dipanggil Kristus untuk mewujudkan iman, harapan dan kasihNya kepada Allah, yakni Matius.
Adapun prinsip-prinsip panggilan Matius untuk mengikuti Kristus, antara lain:

1. Kebebasan
Yesus BEBAS menyapa setiap orang, Ia bergaul dan bersahabat bukan hanya dengan orang-orang yang sudah dikenal baik, tapi juga dengan para pendosa dan pemungut cukai.
Hatinya bebas dan merdeka karena penuh dengan cinta kasih dan keterbukaan. Ia tidak suka memberikan cap negatif orang lain.

Di sinilah menjadi jelas bahwa iman dan akal, hati dan budi, roh jahat dan roh baik selalu bertanding dan bersanding, sehingga mutlak diperlukan sikap kebebasan sebagai anak-anak Allah yang sejati.

2. Kesetaraan
Yesus menyapa dan memanggil semua orang. Ia tidak hanya menyapa Nikodemus yang pintar atau Zakheus yang kaya atau Magdalena yang menarik. Ia juga menyapa Matius yang berdosa karena bekerja sebagai pemungut cukai, bahkan Ia berkenan untuk diundang makan bersama Matius dan para pendosa yang lainnya.

Disinilah kita belajar menghargai orang lain dalam KESETARAAN dengan tidak ada yang lebih tinggi atau rendah, semua diajak makan dalam suasana kebersamaan.

3. Kebajikan
Semua orang beriman memiliki panggilan luhur untuk menjadi kudus dengan menghayati KEBAJIKAN-KEBAJIKAN Kristus sendiri di dalam tindakan, perbuatan dan perkataan.

Adakalany demi pelayanan, orang bisa saja membuat sesamanya bahagia, namun bisa juga membuat sesamanya menderita, tertekan dan tidak berkembang secara rohani karena sikap pelayanan kita.

Di sinilah kita diajak untuk melakukan kebajikan-kebajikan dalam pelayanan yang diberikan. Karena kita terkadang masih mewujudkan panggilan dengan melayani penuh perhitungan untung dan rugi.

Saudaraku, Allah tidak memilih orang yang sempurna, tapi orang yang sederhana dan berdosa untuk diselamatkan. Allah menghendaki belas kasihan dan bukan persembahan, Ia tidak selalu memanggil orang benar, adakalanya orang berdosa.
Marilah kita hidup sepadan dengan panggilan kita masing-masing agar hidup kita berkenan di hadapan Allah.

Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga dalam mengikuti panggilanNya. Amin.

(Visited 57 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *