– Keadilan untuk semua –
Mengacu pada bacaan Injil hari ini yang mengisahkan bagaimana bila rasa ‘benci’ dan ‘iri hati’ merajalela. Dan dimana hal ini nampak pada sikap ketidakadilan para penggarap kebun anggur yang dipercaya, tetapi malahan menolak serta membunuh para utusan dan bahkan putera majikannya sendiri.
Mereka bersikap tidak adil, adapun ciri-ciri orang yang bersikap tidak adil antara lain:
1. Rakus kuasa
Mereka RAKUS KUASA dan selalu merasa tidak cukup, sehingga berhasrat untuk menguasai semua kebun anggur yang sebenarnya bukan haknya.
Di sinilah kita diingatkan bahwa dasar perbuatan HAUS KUASA adalah iri hati yang akan menghantar manusia sampai pada perbuatan-perbuatan terjahat.
2. Tidak tulus
Mereka mempunyai mentalitas TIDAK TULUS dan bersekongkol untuk menganiaya dan membunuh para utusan dan bahkan putera majikannya sendiri.
Di sinilah kita diajak untuk menyadari pentingnya memiliki hati yang tulus agar kita dapat mengalami kasih dan kerahiman Allah.
3. Tamak
Mereka TAMAK dan tidak tahu berterimakasih karena menganiaya dan membunuh para utusan, bahkan anak dari tuan kebun anggur itu sendiri.
Di sinilah kita diajak untuk bersyukur dan merenungkan Kerahiman Allah.
Ketika Yesus disalib secara tidak adil oleh para imam kepala dan ahli taurat karena sentimen dan iri hati; Kerahiman Allah tetap berkarya melindungi umatNya.
Kitapun diajarkan sikap dasar mengapa Kristus menjadi ‘korban’, yakni:
1. Dipilih:
Yesus dipilih dari anak tukang kayu yang sederhana. Kitapun dipilih Allah dari kesederhanaan dan bukan karena keperkasaan.
2. Diberkati:
Yesus ditolak namun Bapa tetap terus memberkati. Kitapun percaya Bapa juga memberkati hidup dan karya kita dengan segala pergulatannya, sehingga kita tetap menjadi berkat bagi banyak orang.
3. Dipecah:
Yesus rela dihina dan disalib serta mengalami ‘keterpecahan’ demi terwujudnya rencana Keselamatan Allah.
4. Dibagi-bagi:
Hati Kudus Yesus yang tertusuk tombak mengalirkan darah dan air yang terbagi untuk semua orang beriman yang mendambakan kerahimanNya. Kitapun dipanggil untuk mau menjadi pribadi yang dibagi-bagi yakni: ‘memberikan diri’ karena Allah telah memberi kita kemampuan untuk hidup di dalam Dia sebagaimana Dia juga hidup dalam kita.
Saudaraku, marilah kita buang rasa iri hati dan dengki, serta kita bangun ‘kasih’ dan ‘keadilan’; karena dunia akan berubah menjadi lebih baik apabila yang berkuasa adalah cinta kasih dan keadilan.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai perjuangan kita sekeluarga. Amin.