~ Kasihanilah kami ~
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus mengajak kita untuk datang meminta belaskasihan Allah, karena kita terkadang menjadi “pohon ara” yang tidak berbuah atau menunda-nunda untuk berbuah.
Adapun perumpamaan ‘pohon ara’ seperti diri kita semua yang mengaku percaya kepadaNya, tetapi tidak berpaling dari dosa atau dusta dunia. Saatnya akan datang ketika kasih karunia Allah akan ditarik dan orang yang tidak mau bertobat akan dihukum tanpa belas kasihan.
Itulah sebabnya, ada tiga pilar awal agar kita ingat untuk selalu memohon belaskasihan-Nya, antara lain:
1. Kedewasaan
“Kita bukan lagi anak-anak kecil yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran atau kelicikan dunia yang menyesatkan.”
Di sinilah kita diajak untuk berani beriman yang DEWASA sepenuh hati dengan menjadi anak-anak, tetapi yang tidak kekanak-kanakan.
2. Kesatuan
“Mari kita pergi ke rumah Tuhan”, kitapun diajak “pergi”, berangkat dari “hidup yang lama” menjadi “hidup yang baru”
Di sinilah kita diajak untuk selalu memperjuangkan KESATUAN dengan Allah bersama dengan sesama, maupun dengan rekan seiman atau seperjalanan.
3. Kesejatian
Untuk mencapai ‘KESEJATIAN HIDUP’ yakni kemuliaan dan bukan kebinasaan, dibutuhkan adanya pertobatan “metanoia”, yakni “berbalik”.
Di sinilah kita diajak untuk bertobat secara nyata, berbalik dengan tindakan nyata, bukan hanya dengan banyaknya kata-kata. Ingatlah pesan Kristus hari ini: “Jika kamu tidak bertobat, maka kamu akan binasa!”
Saudaraku, marilah kita segera mempersiapkan diri dengan fokus pada tiga pilar: kedewasaan, kesatuan dan kesejatian agar kita segera bertobat dan menghasilkan buah.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga yang berupaya menggunakan setiap kesempatan untuk berbuah. Amin.