– Kasih melahirkan kasih –
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, mengajak kita untuk selalu bersyukur, karena Allah telah menetapkan dan memilih kita untuk ‘pergi’ dan menghasilkan banyak ‘buah’ di mana semakin banyak orang mengimani Kristus sebagai Mesias.
Adapun kesadaran rasa syukur ini nampak dari amanat-amanat Kristus, antara lain:
1. Saling Mengasihi
Dalam amanat perpisahanNya, Kristus memberi perintah kepada para muridNya: “Inilah perintahku supaya kalian saling mengasihi sama seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang paling agung dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”
Kasih dan pengorbanan Kristus dirasakan oleh para muridNya dalam peristiwa Paskah. Kristus menunjukkan kasihNya melalui pengorbanan sampai tuntas di kayu salib dan bangkit dengan mulia.
Di sinilah kita diajak untuk memahami bahwa cinta kasih yang benar itu dibangun di atas pengorbanan diri. Cinta kasih itu bukan sekedar kata-kata, tetapi terwujud dalam perbuatan nyata dan dalam kebenaran. Kristus adalah sumber cinta kasih yang benar, Dia tidak hanya berbicara, tetapi Dia juga berkurban untuk mewujudkan cinta kasihNya.
2. Sahabat-sahabatNya
Kristus secara tegas tidak ingin menyapa para murid-Nya sebagai hamba, karena Dia telah memberi martabat baru sebagai SAHABAT.
Ia pun menjadikan Diri-Nya sebagai sahabat sejati bagi mereka.
Ukurannya jelas: sahabat sejati akan mencintai sahabatnya dengan memberikan diri sehabis-habisnya. Tindakan dasar seorang sahabat adalah memberi, bukan mengambil, menjadi “giver” dan bukan “taker”. Karena itulah, para murid diminta untuk saling mengasihi seperti Kristus sendiri telah mengasihi mereka.
Di sinilah kita diajak untuk menyadari bahwa kita adalah sahabat Kristus yang dipilih dari dunia untuk berbuah aneka kebajikan rohani, seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri.
Inilah ajakan untuk dekat dan mencintai Allah setiap waktu dengan bermutu dan bersekutu, sejati dan sepenuh hati.
Saudaraku, hidup tanpa kasih adalah ibarat pohon tanpa bunga ataupun buah. Marilah kita berusaha terus mengasihi agar hidup ini jadi lebih berarti.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga. Amin.