Ikutilah Aku

 

– Ikutilah Aku –

Inilah inisiatif Kristus yang hadir menyapa hati kita lebih dulu di tengah segala kesibukan dan kerja harian. Sapaan sekaligus ajakan Kristus ini menanti tanggapan positif dari kita untuk mengikuti panggilanNya.

Pada hari ini seluruh Gereja Katolik merayakan Pesta St. Matius, Rasul. Matius lahir pada abad pertama, ia dikenal sebagai salah seorang pemungut cukai dan merupakan salah satu dari keduabelas orang yang dipanggil Yesus untuk menjadi rasul. Ia juga dikenal dengan nama Lewi, anak Alfeus.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus memilih dan memanggil para muridNya dari orang yang sederhana, karena untuk menjadi suci itu sebenarnya berarti menjadi lebih manusiawi, punya rasa perasaaan insani yang disadari dan disyukuri sebagai ‘anugerah’ dari Allah.
Adapun tiga semangat dasar dalam mengikuti panggilan Kristus yang perlu kita maknai, sadari dan syukuri sebagai anugerah Allah, antara lain:

1. Kebebasan
Hati Yesus BEBAS BERGAUL dan bersahabat dengan setiap orang, karena hatiNya penuh dengan cinta kasih dan keterbukaan. Inilah ‘kebenaran Allah’ yang menjadikan hati kita ‘peka’ mengikuti panggilanNya.

Di sinilah kita diajarkan bahwa antara iman dan akal, hati dan budi, roh jahat dan roh baik, selalu bertanding dan bersanding, sehingga mutlak diperlukan sikap ‘kebebasan hati’ sebagai anak-anak Allah sejati.

2. Kesetaraan
Yesus berkenan untuk menyapa, memanggil dan mengundang makan semua orang di meja perjamuan yang sama dalam suasana kebersamaan dan KESETARAAN.

Di sinilah kita diajarkan untuk menerima semua orang apa adanya, apapun situasi dan keadaannya dengan sikap rendah hati, tidak ada yang merasa lebih tinggi atau rendah.

3. Kebajikan
Yesus melayani semua orang dengan tulus iklas tanpa pamrih dalam tindakan, perkataan dan perbuatan, sehingga mereka merasa berbahagia dan dapat berkembang, baik secara rohani maupun jasmani.

Di sinilah kita diajarkan KEBAJIKAN tanpa perhitungan untung dan ruginya dalam pelayanan yang diberikan.

Saudaraku, Kristus tidak memilih orang yang sempurna tapi orang yang sederhana dan berdosa untuk diselamatkan. Ia menghendaki belas kasihan dan bukan persembahan. Ia tidak memanggil orang benar, melainkan orang berdosa. Marilah kita hidup sepadan dengan panggilan kita masing-masing.

Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga dalam mengikuti panggilanNya. Amin.

(Visited 36 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *