– Beranilah menjadi bijak –
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus memberikan kisah perumpamaan lima gadis bijak dan lima gadis bodoh:
√ Mempelai laki-laki adalah Yesus Kristus.
√ Lima gadis bijak adalah sikap orang beriman yang menjalani hidup seturut kehendak Tuhan.
√ Lima gadis bodoh adalah sikap orang beriman yang menjalani hidup seturut kehendak diri sendiri.
Perupamaan ini sesungguhnya ingin menekankan pada tiga sikap yang mengarah pada keseriusan menantikan kedatanganNya, antara lain:
1. Berjaga-jaga
Allah menginginkan kita untuk hidup di dalam kewaspadaan rohani dan BERJAGA-JAGA yakni tetap hidup di dalam Firman Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus. Allah tidak ingin kita terbuai dengan kesenangan duniawi, harta, kemuliaan dunia, sehingga tidak berjaga-jaga akan kedatangan-Nya.
Di sinilah Kristus mengajak kita untuk tetap waspada, berjaga-jaga dan tidak membuang-buang waktu.
2. Bersiap-siap
Allah menginginkan kita BERSIAP-SIAP untuk menghadapi kehidupan kekal. Tempat yang sesungguhnya bagi orang beriman bukanlah di dunia ini, melainkan di sorga.
Dunia ini hanyalah tempat persinggahan bagi orang beriman dan kita harus mempersiapkan harta di sorga: “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” (Mat 6:19-20)
Di sinilah Kristus menginginkan supaya kita tidak hanya membuat persiapan untuk hidup di dunia ini, melainkan juga harus mempersiapkan diri untuk hidup di dalam kerajaan sorga.
Karena mereka yang masuk ke dalam perjamuan kawin itu adalah mereka yang membuat persiapan, sehingga pada saat mempelai pria datang, ‘mereka tidak kehabisan minyak.’
3. Bertindak
Kita harus segera BERTINDAK jangan tunda untuk mengasihi, memaafkan, berbuat baik, berdamai, dan berhenti melakukan kejahatan.
Di sinilah Yesus mengajak supaya kita jangan “kelihatannya” saja sedang menantikan saatnya masuk dalam kerajaan sorga, namun nyatanya ketika saatnya tiba, kita bukanlah orang-orang yang layak masuk dalam kerajaan sorga yang kekal.
Saudaraku, mulailah bertumbuh dan berani menjadi bijak untuk terus berjaga-jaga. Kelak kita akan menerima undangan semeja perjamuan dengan Allah. Masa-masa itu akan menjadi masa yang indah, karena Allah begitu nyata dinyatakan di hadapan kita dan sukacita kita akan penuh.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga untuk bersikap bijak dalam menanti kedatanganNya. Amin.