Bebaskanlah kami dari yang jahat

 

– Bebaskanlah kami dari yang jahat –

Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Kristus mengajak kita menjadi pembawa damai bukan kebencian, pembawa kebaikan ~ bonum ~, bukan kejahatan ~ malum ~, pembawa ketulusan dan bukan kepalsuan kepada semua orang.
Adapun tiga usaha nyata untuk membebaskan kita dari pelbagai kejahatan, antara lain:

1. Mensyukuri
Di tengah dunia yang kerap penuh pelbagai aneka-ria kejahatan, kita diajak untuk selalu memperjuangkan kebaikan dengan doa ucapan syukur dan karya nyata setiap harinya kepada semua orang dengan penuh sukacita dan kasih tanpa pilih kasih.

Di sinilah kita diajak untuk selalu MENSYUKURI hidup ini karena akan membuat kita menjadi orang yang selalu bersukacita, entah pada saat kecewa atau bahagia.

2. Memahami
Di tengah budaya orang yang mudah marah dan kasar, kita diajak untuk terus memahami dengan upaya menjadi sabar dalam pikiran dan terlebih dalam tindakan, tidak cepat-cepat mengambil keputusan dan gegabah mengambil kesimpulan.

Di sinilah kita diajarkan bahwa sabar MEMAHAMI itu sebuah keutamaan yang patut diperjuangkan, karena memahami dengan sabar terhadap diri sendiri berarti kita punya harapan, memahami dengan sabar terhadap sesama berarti kita punya kasih dan memahami dengan sabar terhadap Allah berarti kita punya iman.

3. Mengampuni
Tidak ada orang yang sempurna, setiap orang punya rasa, pandangan dan prinsip yang kadang berseberangan sehingga menimbulkan konflik, yang menyebabkan timbul aneka permusuhan dalam pelbagai skala: “Nyawa ganti nyawa-mata ganti mata” lex talionis ~ hukum pembalasan setimpal ~. Namun, Kristus mengajak kita menjadi pembawa damai, dengan jalan pengampunan karena tidak ada masa depan tanpa pengampunan.

Di sinilah kita semakin diyakinkan bahwa yang pasti: Bersalah itu manusiawi, mengampuni itu ilahi, maka kita perlu belajar untuk selalu mempunyai kasih ilahi walau kadang ‘sakit’ dan ‘terluka’.

Saudaraku, mensyukuri hidup ini, memahami dengan sabar terhadap sesama dan mengampuni setiap orang yang bersalah, merupakan semangat berbagi dan menyalurkan berkat bagi sesama: “Donato ergo sum” ~ Aku berbagi ~ maka aku ada.
Kita bukanlah hidup untuk ‘menumpuk’, tapi lebih untuk ‘menyalurkan’, karena kita bukanlah ‘waduk’ tapi ‘saluran’ berkat untuk semua orang, sehingga kejahatan dan orang-orang jahat itu juga menjauh dari hidup kita sehari-hari.

Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus senantiasa menyertai kita sekeluarga. Amin.

(Visited 91 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *